- Berharap Keberkahan, TTL Santunani 200 Anak Yatim di HUT ke-12
- PWI Pusat Finalisasi Draf AD/ART, KEJ, dan KPW, Siap Disahkan di Konkernas 2026
- Arus Nataru 2025/2026 Pelabuhan Ciwandan Lancar, GM Banten Benny Ariadi: Perjalanan yang Berkesan
- Satgas Halilintar TNI AL Amankan 7 Ton Timah di Belitung Timur, Mau Diselundupkan Ketahuan
- Banjir Bandang Terjang Wisata Guci Tegal, Kolam Pemandian Air Panas Pancuran 13 Lenyap
- Besok Anugerah KIP 2025 Digelar, Ini Pesan Wakil Ketua KI DKI Jakarta
- Lepas Kapal Barito Mas Bawa Bantuan ke Aceh, Menhub: Wujud Kehadiran Negara untuk Masyarakat
- Solidaritas Tanpa Batas! Elpala SMA 68 dan PAS 68 Kirim Bantuan ke Sumatera Lewat Kolinlamil
- 24 Sumur Bor Polri Sudah Ngucur di Aceh Tamiang, Warga Korban Bencana Terbantu
- Buruan Daftar.. Kuota Mudik Gratis Nataru 2025/2026 Masih Tersedia, Ini Rutenya
Pelindo Solusi Logistik Gandeng BUMD Aceh Garap Potensi Bisnis di Pelabuhan Kuala Langsa

Keterangan Gambar : PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo, menggandeng BUMD Aceh menggarap potensi Bisnis di Pelabuhabn Kuala Langsa
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo, menggandeng BUMD Aceh menggarap potensi Bisnis di Pelabuhabn Kuala Langsa bahagian upaya eksplorasi Bisnis perusahaan.
Melalui salah satu Anak Perusahaan PT Prima Indonesia Logistik atau PT PIL, SPSL bersinergi dengan Badan Usaha Milik Daerah Aceh (BUMD/BUMA) yakni PT Pembangunan Aceh (PEMA) dalam pelaksanaan kerjasama pemanfaatan lapangan penumpukan di Pelabuhan Kuala Langsa,” kata Direktur Utama SPSL, Joko Noerhudha dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/6/2023).
Kerjasama pemanfaatan lapangan penumpukan tersebut dengan luas lahan sebesar 2.938 m2 sebagai stockpile cargo sulfur. Estimasinya realisasi volume cargo sulfur tahun 2023 adalah sebesar lebih kurang 8000 sampai dengan 9000 MT, dengan estimasi shipment 3 sampai dengan 4 kali dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2024 menjadi lebih kurang 10.000 MT.
Baca Lainnya :
- RUP Pelindo dan HPI, TPK Koja Bukukan Laba Rp 151,96 M Naik 23,19% dari Target Anggaran 20220
- Operasional Aman & Selamat, Pelindo Multi Terminal Sosialisasikan Awareness K3 ke TKBM 0
- Menunggu Investigasi Komnas HAM, Masalah SP Koja Belum Mengarah Solusi0
- Suasana Haru, SP TPK Koja Lepas 5 Pensiunan,Farudi: Terimakasih Dukungan Moril Selama ini0
- Pelabuhan Hadapi Persaingan Global, ini Kunci yang Harus Dilakukan0
PT PIL memahami keinginan pengguna jasa dalam hal ini PT PEMA untuk memanfaatkan lapangan penumpukan terbuka sebagai stockpile penumpukan cargo sulfur. Kedepan PT PIL juga akan melakukan kolaborasi dengan Pelindo Regional I Lhokseumawe untuk mengoptimalkan aset lainnya yang ada di wilayah kerja Pelindo Regional I Lhokseumawe.Hal ini untuk mendorong integrasi ekosistem dan efisiensi rantai logistik.
Ini sejalan dengan roadmap perusahaan tahun 2023-2024 yakni: ekspansi ekosistem yang ditopang melalui komponen-komponen pendukung meliputi penguatan struktur organisasi & kemampuan keuangan, standarisasi dan sistemisasi layanan logistik, strategic partnership & commercial excellence dan hinterland development & ecosystem connectivity.
Direktur Utama SPSL, Joko Noerhudha mengatakan menginjak tahun kedua pasca merger Pelindo, SPSL terus melakukan upaya menciptakan value creation serta berkomitmen untuk terus memberikan service excellence.
Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2023 mencapai Rp5.071,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp2.961,2 triliun.
Ekonomi Indonesia triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022 tumbuh sebesar 5,03 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,93 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,68 persen.
“Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan potensi kegiatan ekspor serta terciptanya efisiensi rantai pasok produk-produk nasional khususnya di wilayah Aceh, sehingga ke depan dapat meningkatkan pertumbuhan perdagangan dan perekonomian,” tutup Joko Noerhudha. (Arry/Oryza)











