- Di Pundak Mahasiswa Tradisi Betawi Harus Lestari, Berpacu dengan Inovasi
- Kapal MV Egon Sandar di Aceh, Bawa 1 Truk Bantuan Logistik, 13 Motor Brimob & 2 Swamp Boat Polairud
- Berharap Keberkahan, TTL Santunani 200 Anak Yatim di HUT ke-12
- PWI Pusat Finalisasi Draf AD/ART, KEJ, dan KPW, Siap Disahkan di Konkernas 2026
- Arus Nataru 2025/2026 Pelabuhan Ciwandan Lancar, GM Banten Benny Ariadi: Perjalanan yang Berkesan
- Satgas Halilintar TNI AL Amankan 7 Ton Timah di Belitung Timur, Mau Diselundupkan Ketahuan
- Banjir Bandang Terjang Wisata Guci Tegal, Kolam Pemandian Air Panas Pancuran 13 Lenyap
- Besok Anugerah KIP 2025 Digelar, Ini Pesan Wakil Ketua KI DKI Jakarta
- Lepas Kapal Barito Mas Bawa Bantuan ke Aceh, Menhub: Wujud Kehadiran Negara untuk Masyarakat
- Solidaritas Tanpa Batas! Elpala SMA 68 dan PAS 68 Kirim Bantuan ke Sumatera Lewat Kolinlamil
Pelabuhan Hadapi Persaingan Global, ini Kunci yang Harus Dilakukan

Keterangan Gambar : Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha. Foto: Kemenhub
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berupaya meningkatkan pelayanan di pelabuhan agar bisa bersaing secara global.
Salah satu kunci untuk mendorong pelabuhan-pelabuhan di Indonesia agar dapat bersaing secara global adalah: memberikan pelayanan yang lebih cepat, murah dan transparan, yang didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi.
Untuk itu, seluruh jajaran di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus memperbaiki dan meningkatkan digitalisasi layanan di pelabuhan.
Baca Lainnya :
- Dorong Kinerja BUP, INAMPA Gelar Seminar Nasional Mendigitalisasi Pelabuhan0
- Dorong Transformasi Bisnis, Kreatif dan Inovasi SPSL Pacu Pekerja Lewat SPRINT 20230
- Keren! Subholding Pelindo Solusi Logistik Raih Penghargaan CSR Award 20230
- Hijaukan Area Pelabuhan, Pelindo Terminal Petikemas Tanam 55 Ribu Mangrove0
- Triwulan Pertama 2023, Pelindo Multi Terminal SPMT Catatkan Kinerja Positif 0
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha saat membuka Fokus Group Discusion (FGD) Kelompok Kerja (Pokja) Evaluasi Mandiri (Self Assessment) Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Pelabuhan. FGD digelar di Ruang Nanggala, Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Rabu (24/6/2023).
Arif Toha mengatakan, digitalisasi layanan saat ini sudah dilakukan di hampir seluruh pelayanan pelabuhan guna mencapai tujuan utama, yaitu meningkatkan national competitiveness. Penerapan digitalisasi diharapkan proses-proses di pelabuhan menjadi lebih cepat, efisien, transparan dan kompetitif, yang tentunya dapat menurunkan cost.
”Terkait dengan hal tersebut, maka guna lebih meningkatkan pelayanan yang lebih cepat, murah dan transparan, Kementerian Perhubungan telah menerbikan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 305 Tahun 2023 tanggal 10 Maret 2023," ungkap Arif Toha.
Keputusan Menhub tersebut tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pelaksanaan Evaluasi Mandiri (Self Assessment) Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Pelabuhan.
Berdasarkan Kepmen tersebut, Kelompok Kerja mempunyai tugas untuk melakukan Evaluasi Mandiri (Self Assessment) melalui kegiatan pemantauan, pengukuran, analisis, evaluasi dan pelaporan atas kinerja Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Pelabuhan.
“Kegiatan Evaluasi Mandiri Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Pelabuhan tersebut, antara lain dilaksanakan melalui analisa data yang menggunakan metoda statistic/spreadsheet, sumber daya pemrosesan dari para nara sumber serta metodologi melaluui kuesioner, visitasi dan wawancara dan focus grup discussion” jelas Arif.
Ia meminta agar FGD kali ini dapat dimanfaatkan sebagai ajang diskusi dan bertukar pikiran terkait hasil evaluasi penerapan teknoogi informasi dan komunikasi di pelabuhan oleh Kelompok Kerja. FGD ini diharapkan menghasilkan keputusan yang bisa mendukung pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
TIK TONGGAK PENTING
Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Kawasan dan Lingkungan, DR. Capt. Antoni Arif Priadi mengatakan bahwa kita semua sepakat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi tonggak penting dalam perkembangan industri dan sektor publik, termasuk di sektor pelabuhan.
Namun, dengan maraknya pembangunan sistem informasi dan aplikasi oleh para penyelenggara kegiatan di pelabuhan, kita juga dihadapkan dengan tantangan baru.
“Dalam era yang semakin terhubung secara digital ini, pelabuhan sebagai pusat aktivitas logistik dan transportasi menghadapi tekanan yang signifikan untuk mempercepat dan mempermudah proses pelayanan kepada pengguna jasa," ungkap Capt. Antoni.
"Namun, pembangunan sistem informasi dan aplikasi yang terlalu banyak tanpa koordinasi yang baik dapat menimbulkan kebingungan dan kerumitan bagi pengguna jasa di pelabuhan. Inilah mengapa evaluasi mandiri penerapan TIK di pelabuhan menjadi sangat penting” sambung Capt. Antoni.
Atas dasar hal tersebut, Menteri Perhubungan membentuk dan menetapkan Kelompok Kerja Evaluasi Mandiri (Self Assesment) Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di pelabuhan yang beranggotakan pejabat dan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, baik di pusat maupun di Unit Pelaksana Teknis.
Menurut Capt. Antoni, tim kelompok kerja diharapkan melakukan evaluasi mandiri (self assessment) melalui kegiatan pemantauan, pengukuran, analisis, evaluasi dan pelaporan atas kinerja dan kepatuhan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut guna pencapaian tujuan organisasi yang efektif, efisien, responsif, akuntabel dan berkelanjutan.
Selanjutnya, tim kelompok kerja agar melaksanakan analisis dengan memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), menghindari benturan kepentingan (conflict of interest), serta dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Adapun strategi pendekatan agar dilakukan secara komprehensif meliputi Software, Hardware, Environment dan Liveware (SHEL), melakukan evaluasi proses bisnis dengan pendekatan Context, Input, Process, Output, dan Product (CIPOP), serta melakukan penyusunan rencana aksi perubahan dengan pendekatan Awareness, Desire, Knowledge, Ability, dan Reinforcement.” beber Capt. Antoni.
Menurut Capt. Antoni, evaluasi mandiri penerapan TIK di pelabuhan akan membantu dalam mengevaluasi sejauh mana teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan manfaat kepada pengguna jasa pelabuhan.
Melalui evaluasi ini, dapat diidentifikasi kelemahan dan tantangan yang ada saat ini. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan harapan pengguna jasa, maka dapat dikembangkan solusi yang lebih baik dan memastikan penerapan TIK yang efektif dan efisien di pelabuhan.
“Kami berharap dengan evaluasi mandiri penerapan TIK di pelabuhan tentunya akan memperkuat posisi pelabuhan sebagai pusat logistik dan transportasi yang modern dan efisien. Dengan mengoptimalkan penerapan TIK, pelabuhan dapat meningkatkan layanan kepada pengguna jasa, mempercepat proses pengiriman dan pemrosesan, serta meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan” tandas Capt. Antoni.(Ari/Oryza)











