Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk & Padang Bai-Lembar Sibuk Hadapi KTT G20, Pintu Masuk Bali Diperketat

By Indonesia Maritime News 10 Nov 2022, 20:38:54 WIB Pelabuhan
Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk & Padang Bai-Lembar Sibuk Hadapi KTT G20, Pintu Masuk Bali Diperketat

Keterangan Gambar : Ilustrasi foto indonesiamaritimenews.com


Indonesiamaritiimenews.com ( IMN), BALI:  PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan prasarana dan sarana layanan penyeberangan dalam rangka Presidensi G20 telah siap. Pintu masuk Bali lewat jalur laut kkni diperketat.

Pengetatan dan peningkatan pelayanan difokuskan di dua lintas yakni Ketapang-Gilimanuk dan Padang Bai-Lembar. Perhelatan internasional KTT G20 akan berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022. 

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, sejak beberapa bulan lalu, ASDP sudah melakukan berbagai persiapan guna mendukung gelaran Presidensi G20, yang prestisius bagi Indonesia.

Baca Lainnya :

"Presidensi G20 ini menjadi pembuktian bagi kita sebagai bangsa dan negara bahwa kita mampu menyelenggarakan gelaran berskala internasional. Begitu pula, ASDP sebagai BUMN, tentunya juga tidak ketinggalan dan siap berkontribusi dengan mendukung penuh G20 melalui kesiapan dan kelaikan kapal serta pelabuhan dan tentunya dengan memberikan pelayanan terbaik, sehingga KTT G20 dapat sukses dan berjalan lancar serta aman," ujarnya.

Menurut dia, fokus ASDP dalam mendukung kesuksesan KTT G20 ada di dua lintasan yakni lintas Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, dan Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, serta lintas Pelabuhan Padang Bai, Karangasem, Bali, dan Pelabuhan Lembar, Lombok, NTB. 

"Fokus kami di dua lintas yakni Ketapang-Gilimanuk dan Padang Bai-Lembar yang memang menjadi pintu masuk menuju Bali dari Jawa dan Lombok. Kedua lintas ini diperkirakan menjadi jalur sibuk khususnya untuk logistik," ujarnya.

PENGETATAN

Sejak beberapa pekan lalu, situasi penyeberangan khususnya di lintas Ketapang-Gilimanuk sudah mulai disibukka  dengan kedatangan sarana pendukung seperti peralatan dan kendaraan menuju ke Bali. Sejak Senin (7/11) aparat telah melakukan penjagaan ketat di sejumlah pintu masuk Bali.  Termasuk pelabuhan penyeberangan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk yang merupakan akses menuju Bali dari Pulau Jawa serta akses dari Lombok, Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Padangbai.

Pemerintah mulai melakukan pengetatan arus penumpang dan kendaraan yang akan menuju Bali. Personil dari Brimob Polda, BKO, Densus 88 telah diterjunkan ke lapangan. "Pemeriksaan penumpang dan kendaraan diperketat. Sebelumnya juga telah dilakukan simulasi Tactical Floor Game (TGF) Komando Gabungan Pengamanan Giat G20, sehingga dapat mengantisipasi potensi-potensi terjadinya ancaman dan gangguan selama kegiatan berlangsung," tutur Shelvy.

Saat ini, kata Shelvy, trrafik penyeberangan dari Jawa ke Bali dan sebaliknya, serta trafik Lombok ke Bali dan sebaliknya masih lengang atau belum ada lonjakan signifikan. "Mungkin karena ada pengetatan, perjalanan relatif sepi. Di lintasan Ketapang-Gilimanuk kapal yang beroperasi masih normal. Dari total 48 kapal, sekitar 28 unit yang beroperasi selama 24 jam atau sebanyak 224 trip. Sisa 20 unit kapal standbye, jika terjadi kondisi darurat atau bencana, akan dioperasikan," jelas Shelvy.

Pada periode 1-8 November 2022, di lintas Ketapang-Gilimanuk tercatat total jumlah penumpang sebanyak 211.483 orang dan kendaraan 64.093​​​​​​​ unit. Sementara di lintas Lembar-Padang Bai pada periode yang sama tercatat total jumlah penumpang 4.863 orang dan kendaraan roda empat atau lebih 3.294 unit.

"Dari total 24 kapal yang standbye, sekitar 13 kapal beroperasi melayani rute Padangbai-Lembar dengan rata-rata 26 trip per hari. Saat ini trafik juga masih landai, tidak ada kenaikan signifikan," ujarnya.

LAKUKAN KOORDINASI 

ASDP juga telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti Kesyahbandaran Operasi Pelabuhan (KSOP), Badan Pengelola Transportasi Daerah (BPTD), Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten, serta TNI/Polri.

"Untuk keamanan, ASDP secara khusus sudah melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak keamanan dalam hal ini TNI/Polri karena ini menyangkut keamanan para pemimpin negara dan delegasi yang hadir," ujarnya.

Seperti diketahui,  Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau G20 Summit akan digelar di Bali pada 15-16 November 2022 diikuti pimpinan 19 negara maju dan berkembang dan satu pemimpin Uni Eropa. Pemerintah mengajak semua pihak turut menyukseskan ajang konferensi tingkat dunia tersebut. (Riz/ Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook