- Posko Lebaran 2025 Resmi Ditutup, Menteri AHY: Penyelenggaraan Mudik-Balik Aman & Lancar
- Pemudik Lebaran 2025 via Pelabuhan Pelindo Tembus 1,7 Juta Orang, Naik 2,4 %
- Muhammad Najmi Alvaro, Qori Cilik Juara Internasional, Kemenag: Indonesia Punya Kader Luar Biasa
- One Way Nasional, Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Dinilai Terkendali, Menhub Kasih Jempol
- Lebaran 2025, ASDP: 780 Ribu Pemudik dan 200 Ribu Kendaraan dari Sumatera Sudah Balik ke Jawa
- Pangkalan TNI AL Segera Dibangun di Madura, Gerbang Vital Alur Perdagangan Internasional
- Peduli Masyarakat Pesisir, Ini Aksi yang Dilakukan Prajurit Lanal Nunukan
- Kumpulkan Sampah Plastik, ASDP Kurangi Emisi Karbon 10,2 Ton Lewat Reverse Vending Machine
- Lebaran 2025, Pelindo Regional 2 Sukses Layani 202 Ribu Pemudik
- PT Terminal Teluk Lamong Catatkan Rekor Ship to Ship 34 Menit
Pelabuhan Patimban tahun 2022 Ditargetkan Layani 160 Ribu Kendaraan

Keterangan Gambar : Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Pelabuhan Patimban, Subang, Jabar. Foto: Kemenhub
Indonesiamaritimenews.com (IMN),SUBANG: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat dapat melayani sekitar 160.000 unit kendaraan pada tahun 2022 .
Hal tersebut diungkapkan Budi Karya Sumadi, saat memantau aktivitas ekspor di Pelabuhan Patimban, Jawa Barat pada Sabtu (5/3/2022). Diungkapkan Menhub, saat ini car terminal telah aktif berjalan selama 3 bulan.
“Ditargetkan pada tahun ini mencapai 160.000 unit kendaraan. Adapun total kapasitas terminal ini bisa mencapai 218.000 unit kendaraan pertahun baik internasional maupun domestik/antarpulau," ungkap Budi Karya.
Menhub menginginkan Pelabuhan Patimban berkolaborasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok untuk mendukung kegiatan logistik di Indonesia. Menurut Budi Karya, nantinya akan ada pelabuhan kembar yang menjadi hub. Pelabuhan Tanjung Priok melayani wilayah barat ke Bekasi dan Pelabuhan Patimban melayani dari Bekasi hingga ke wilayah timur Jawa.
Pelabuhan Patimban akan terus dikembangkan hingga mampu menampung sebanyak 7,5 juta Teus/tahun untuk petikemas dan 600.000 CBU untuk kendaraan. Pelabuhan Patimban bersama Bandara Kertajati, Kawasan Bekasi, Karawang, Purwakarta ikut mendukung segi tiga kawasan pertumbuhan ekonomi yang akan saling terkoneksi, saling mendukung satu dengan yang lain, sehingga memiliki daya saing terutama untuk produk-produk ekspor khususnya di bidang otomotif.
"Kita harapkan semakin meningkatkan kehidupan masyarakat, memajukan industri, mendorong ekspor, dan memajukan negara tercinta," ujar Menhub.
DORONG PEREKONOMIAN RAKYAT
Pada kesempatan yang sama, Bupati Subang Ruhimat optimistis keberadaan Pelabuhan Patimban akan turut mendorong perkembangan perekonomian rakyat seperti pertumbuhan zona industri dan pertanian.
"Kami berharap nantinya hasil industri dan pertanian Subang dapat diekspor melalui Pelabuhan Patimban," kata Ruhimat.
Sejak diserahterimakan (handover) kepada PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) pada Desember 2021 lalu, sudah beberapa kali ekspor dilakukan dari Pelabuhan Patimban. Tujuan ekspor antara lain ke Pelabuhan Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Singapura serta Jepang.
Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional.
Pelabuhan ini akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan, yang meliputi enam kabupaten dan satu Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
FASILITAS
Dimulai sejak tahun 2018, saat ini pembangunan Pelabuhan Patimban telah memasuki Tahap 1-2 (2021-2023). Proyek pembangunan ini meliputi pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas sampai 3,75 juta TEUs, terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 600.000 CBU serta Terminal kapal roro.
Fasilitas pelabuhan terdiri dari dermaga peti kemas (420 m x 34 m), dermaga kendaraan (300 m x 33m), lapangan penyimpanan kendaraan (kapasitas 218.000 CBU). Selain itu juga terdapat lapangan penumpukan peti kemas (kapasitas 250.000 TEUs), area reklamasi (60 Ha), pengerukan kolam (-10 m), jalan pelabuhan dan gedung administrasi.(ArryOriz)
