- Kolinlamil dan PT PELNI Perkuat Kolaborasi Sistem Transportasi dan Logistik Nasional
- Ini 6 Poin Kesepakatan KKP-Unpad Soal Kerja Sama Hukum Perkuat Kebijakan Ruang Laut
- Pabrik Sabu di Apartemen Digerebek BNN, Koki Peracik Narkoba dan Marketing Diringkus
- 1.057 Life Jacket Dibagikan Kemenhub ke Nelayan Jatim, Gugah Kesadaran Keselamatan Pelayaran
- Setahun Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo: Kita Telah Bekerja Keras, Hasilnya Dirasakan Rakyat
- International Chiefs of Navy Visit to Halifax, Wakasal RI Tekankan Penguatan Kerja Sama Pertahanan
- Berbagi Kebaikan di Tengah Laut, Prajurit Koderal XII Salurkan Bantuan Sembako ke Nelayan
- Dorong Efisiensi dan Kualitas Layanan, Komisaris Pelindo Tinjau Terminal Petikemas
- Pelindo Terapkan Terminal Booking System, Tingkatkan Kelancaran Arus Barang
- IPC TPK Catat Kenaikan Kinerja 15,1 % di Akhir Triwulan 2025, Tren Positif
Meningkat Tajam, Semester I 2023 Terminal Kijing Layani 266 Unit Kapal atau 857.445 Gross tonnage

Keterangan Gambar : Arus kunjungan kapal di Terminal Kijing, Mempawah selama semester I/2023 (Januari-Juni 2023) meningkat dibanding tahun lalu, mencapai 266 unit kapal. Foto: Humas Pelindo Regional 2 Pelabuhan Pontianak
Indonesiamaritimenews.com (IMN),PONTIANAK: Arus kunjungan kapal di Terminal Kijing, Mempawah selama semester I/2023 (Januari-Juni 2023) mencapai 266 unit kapal (857.445 Gross tonnage). Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu (2022) hanya 154 unit kapal (555.607 GT).
Artinya arus kunjungan kapal selama semester I 2023, jika dibandingkan dengan tahun lalu telah terjadi peningkatan sebesar 73% untuk unit-nya dan 54% untuk GT-nya.
Hambar Wiyadi, General Manager
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Pontianak menjelaskan,
jenis kapal yang melakukan kegiatan bongkar muat dalam semester I 2023, yang terbanyak jenis Tongkang Curah Cair sebanyak 85 unit (49%). Selanjutnya Kapal Curah Cair 61 unit (35%), Kapal General Cargo 18 UNIT (10%) dan Kapal Curah Kering 11 unit (6%).
Baca Lainnya :
- Jaga Keselamatan Pelayaran di Selat Malaka, Kemenhub dan MSC Japan Fondation Lakukan ini0
- Kemenhub-Pelindo Perkokoh Industri Kepelabuhanan, Kompetensi SDM Digenjot0
- Dongkrak Kinerja Logistik dan Iklim Investasi, ini Langkah Pelabuhan Lembar Terapkan NLE0
- JTCC Kembali Beri Potongan Hingga 45 Persen, ini Daftar Ruas Tol Tarif Diskon0
- Melancarkan Arus Barang dan Penumpang ke Raja Ampat, Kemenhub Benahi Alur Pelabuhan Pulau Gag 0
Sementara itu, total arus barang dalam semester 1/2023 sebesar 850.076 ton, yang terdiri dari komoditi barang curah cair 742.739 ton, Curah Kering 47.721 ton dan General Cargo sebanyak 68.616 ton.
Sedangkan barang curah cair berupa komoditi jenis CPO dan turunannya diekspor sebanyak 383.500 ton berupa Refined, Bleached and Deodorized (RBD) Palm Olein 173.510 Ton (45,2%), Fatty Acid Methyl Ester (FAME) 67.176 ton (17,5%), RBD Palm Oil 60.943 ton (15,9%), Palm Kernel Meal Expeller 29.711 ton (7,7%), Palm Fatty Acid Distillate 25.418 ton ( 6,6%), Crude Glycerine 18.901 ton (4,9%) dan Palm Methyl Ester 7.841 ton (2%).
"Sebagian besar barang tersebut diekspor dengan tujuan ke 10 negara yaitu China, Korea Selatan, India, Vietnam, Bangladesh, Pakistan, Thailand, Philipina, Malaysia dan Singapore," ungkap Hambar dalam keterangan tertulis Senin (10/7/2023).
Saat ini di Terminal Kijing, Dermaga Curah Cair sedang melayani 2 unit kapal yakni MV. Falcons muat 14.000 ton jenis Refined, Bleached and Deodorized (RBD) Palm Olien dengan tujuan ekspor ke Chennai-India dan Tongkang TK. Sahabat Kapuas IV bongkar CPO sebanyak 2.999 ton.
Sedangkan di Dermaga Curah Kering sandar kapal MV. East Bangkok bongkar pupuk jenis Rock Phospate sebanyak 15.000 ton dari Pelabuhan Aqaba-Jordania dan di Dermaga Multipurpose sandar kapal MV. Harin Navee 5 bongkar beras milik Bulog sebanyak 4.009 ton beras asal Bangkok.
Untuk arus barang komoditi impor di Terminal Kijing mencapai 77.653 ton yang terdiri dari General Cargo berupa barang-barang proyek sebanyak 44.665 ton (57,5%), Methanol sebanyak 26.990 (24,8%) dan Beras 5.998 ton (7,7%), dimana sebagian besar di impor dari negara China, Taiwan, Thailand, Singapore dan Malaysia. (Arry/Oryza)
