- Posko Lebaran 2025 Resmi Ditutup, Menteri AHY: Penyelenggaraan Mudik-Balik Aman & Lancar
- Pemudik Lebaran 2025 via Pelabuhan Pelindo Tembus 1,7 Juta Orang, Naik 2,4 %
- Muhammad Najmi Alvaro, Qori Cilik Juara Internasional, Kemenag: Indonesia Punya Kader Luar Biasa
- One Way Nasional, Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Dinilai Terkendali, Menhub Kasih Jempol
- Lebaran 2025, ASDP: 780 Ribu Pemudik dan 200 Ribu Kendaraan dari Sumatera Sudah Balik ke Jawa
- Pangkalan TNI AL Segera Dibangun di Madura, Gerbang Vital Alur Perdagangan Internasional
- Peduli Masyarakat Pesisir, Ini Aksi yang Dilakukan Prajurit Lanal Nunukan
- Kumpulkan Sampah Plastik, ASDP Kurangi Emisi Karbon 10,2 Ton Lewat Reverse Vending Machine
- Lebaran 2025, Pelindo Regional 2 Sukses Layani 202 Ribu Pemudik
- PT Terminal Teluk Lamong Catatkan Rekor Ship to Ship 34 Menit
Manfaatkan Forum WOAH di Prancis, Begini Cara Indonesia Promosi Perikanan

Keterangan Gambar : Delegasi dari KKP mengikuti forum WOAH di Prancis. Foto: dok. KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Indonesia tak menyia-nyiakan event forum The 90th General Session of the World Assembly of World Organization for Animal Health (WOAH) di Prancis. Melalui forum ini Indonesia mempromosikan ekspor perikanan Indonesia dalam
Dalam pertemuan tersebut, delegasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah negara mitra perdagangan.
Pertemuan WOAH sendiri bertujuan antara lain untuk mengetahui status dan situasi kesehatan hewan, termasuk hewan akuatik terkini di seluruh dunia dalam rangka analisis dan mitigasi risiko. Selain itu juga untuk mendapatkan informasi tentang ketentuan kesehatan hewan akuatik internasional serta melakukan konsultasi mengenai pengelolaan kesehatan dan pengendalian penyakit hewan akuatik.
Baca Lainnya :
- 214 Hari Berlayar Keliling Dunia, Yuuk... Intip Keseharian Prajurit KRI Bima Suci di Atas Kapal 0
- Kampanye Jadi Anggota Dewan IMO, Kemenhub Luncurkan Logo dan Tagline 0
- Presiden Jokowi Terbitkan Aturan Kapal Asing Boleh Keruk Pasir di Indonesia, ini Alasannya0
- Operasi 2 Kapal Keruk Pasir Timah di perairan Bangka Distop KKP0
- Catat! KKP Jemput Bola Layani Pengurusan NIB & Kusuka ke Pedagang Ikan Muara Baru 0
Forum ini dihadiri 986 peserta dari 110 negara. Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Pamuji Lestari mengatakan event tersebut untuk meningkatkan kinerja pengelolaan kesehatan hewan akuatik.
"Ini forum strategis untuk meningkatkan kapasitas laboratorium pengujian penyakit hewan akuatik serta kinerja pengelolaan kesehatan dan pengendalian penyakit hewan akuatik di Indonesia," kata Tari, sapaan Lestari, dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (4/6/2023).
Ia mengatakan pertemuan bilateral di sela forum ini antara lain pembahasan Laboratory Twinning Programme (LTP) dengan Jepang. Hal ini dalam rangka menambah ruang lingkup pengujian penyakit ikan di UPT BKIPM - Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) yaitu Megalocytivirus.
Sebelumnya BUSKIPM telah menyelesaikan LTP dengan Yellow Sea Fisheries Research Institute (YSFRI Tiongkok) untuk ruang lingkup pengujian penyakit udang Infectious Hypodermal and Haematopoietic Necrosis Virus (IHHNV) dan White Spot Syndrome Virus (WSSV).
Kemudian pembahasan isu perkarantinaan dan perdagangan antara Indonesia dengan negara mitra seperti Amerika Serikat terkait permintaan agar ekspor carp ke USA diperbolehkan menggunakan metoda PCR untuk pengujian Spring Viraemia of Carp Virus (SVCV).
Lalu usulan technical assistance berupa training pengujian SVCV dengan metoda tissue culture, percepatan proses registrasi eksportir tepung ikan, dan capacity building.
"Kita juga meminta Tiongkok melakukan percepatan proses penyelesaian Protocol dalam rangka kerjasama antara BKIPM dan GACC," sambung Tari.
PERTEMUAN LAIN
Tari menambahkan, pertemuan lain yakni dengan Rusia terkait permintaan percepatan proses registrasi UPI baik yang baru diusulkan maupun yang lama namun sudah melakukan tindakan perbaikan. Sementara untuk Meksiko, BKIPM meminta mereka membuka kembali ekspor udang Indonesia ke pasar Meksiko.
"Untuk Singapura kami menyampaikan informasi regulasi Indonesia terkait pemasukan media pembawa dan hasil perikanan dan daftar penyakit ikan karantina, rencana pelaksanaan inspeksi/remote inspection, serta kunjungan ke Singapura dalam kerangka kerjasama Agriculture Working Group (AWG) Indonesia-Singapura," urai Tari.
Sebagai informasi, forum WOAH di Paris, Prancis memiliki sejumlah agenda yang terdiri dari 4 plenary session. Agenda tersebut antara lain membahas tentang Annual Report Tahun 2022, diskusi panel oleh beberapa organisasi internasional dengan topik One Health Approach, Antimicrobial Resistance; Strategic Planning and Performance Monitoring of Animal Health Interventions.
Kemudian forum yang berlangsung 21-25 Mei 2023 ini juga membahas persoalan Current Animal Health Situation Worldwide; Amandemen terhadap Aquatic Animal Health Code dan Manual Diagnostic Test for Aquatic Animals; serta adopsi resolusi.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut kualitas atau penjaminan mutu produk perikanan harus dilakukan dari hulu ke hilir. Proses tersebut dimulai dari produksi hingga produk sampai ke tangan konsumen.
Hal ini perlu dilakukan untuk melindungi sumber daya hayati ikan agar tetap sehat, bermutu, dan bebas mikroplastik. (Ari/Oryza)
