- Cegah Korupsi, Layani Hipotek,Kemenhub Kembangkan Sistem SIMKAPEL
- Ini DilakukanTPS, Didaulat Wajib Pajak Teladan 2024
- Utamakan Keselamatan TKBM Tanjung Priok, IPC TPK Bagikan Bantuan APD
- Slamet Berjalan di Buritan Kapal Menghilang,Jatuh Kelaut, Kemenhub Fasilitasi Asuransi ke Ahli Waris
- Ikan Aligator Gar Dilarang Dipelihara, Ini Kata KKP
- Heboh Kakek Diganjar Hukuman 5 Bulan Penjara Gegara Pelihara Ikan Aligator Gar
- 30 Koli Kosmetik Ilegal Diangkut Speed Boat Aerox, Gagal Diselundupkan, Diciduk Tim SFQR TNI AL
- Cetak Tenaga Lasher, TTL Kolaborasi Poltekpel, KSOP Tanjung Perak Beri Apresiasi
- Kasal Meletakkan Batu Pertama, Pembangunan ke-3 Yasbhum Bagi Anak Keluarga TNI AL yang Gugur
- KSOP Kelas IV Kalianget Bagi-bagi Life Jacket ke Nelayan
Konektivitas Logistik 4 Negara, Perkuat Daya Saing Ekonomi ASEAN
Keterangan Gambar : Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara BIMP-EAGA Maritime 2023. Foto: dok. Kemenhub
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Kolaborasi empat negara yaitu, Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia dan Filipina, dalam meningkatkan konektivitas logistik dapat memperkuat daya saing ekonomi.
Kolaborasi ini diharapkan semakin memperkuat daya saing antar empat negara sub regional ASEAN, dalam kerangka kerja sama Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri pembukaan pertemuan BIMP EAGA BIMP EAGA Maritime 2023 di Jakarta pada Rabu (22/2/2023) menyatakan, semangat kita adalah untuk membuat konektivitas antar empat negara menjadi lebih baik.
Baca Lainnya :
- PT Pelindo Multi Terminal dan DPP APBMI Komitmen Tingkatkan K3L Bongkar Muat Barang0
- TNI AL Kirim Dokter dan Paramedis ke Turki, Perkuat Bantuan Kemanusiaa EMT 0
- Kasal Pastikan Program Kerja TNI AL Terlaksana Sesuai Sasaran0
- Mantap! Sisik Ikan Boyolali Tembus Pasar Ekspor Jepang dan India0
- Hari Peduli Sampah Nasional, BNI Beri Edukasi Pengelolaan Bank Sampah0
"Saya optimis dengan komunikasi dan kolaborasi yang baik, akan menumbuhkan perekonomian kawasan,” kata Budi Karya.
Diungkapan Budi Karya, secara geografis keempat negara sub regional ASEAN ini sangat strategis. Karena berada di tengah pusaran logistik Eropa dan China. Menurutnya, posisi yang strategis ini perlu dimanfaatkan dengan membuat berbagai program yang riil untuk meningkatkan daya saing serta meningkatkan efisiensi logistik.
“Transportasi laut merupakan tulang punggung dalam perdagangan internasional. Maka dari itu, mandat dari empat negara ASEAN ini adalah harus berkolaborasi untuk meningkatkan pelabuhan-pelabuhan yang ada, sehingga pada akhirnya bisa membuat suatu kekuatan logistik dunia,” ucap Bufi Karya.
HADAPI TANTANGAN
Sementara itu Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia, Akbar Djohan menyampaikan kerja sama BIMP EAGA ini diharapkan dapat membantu keempat negara untuk menghadapi tantangan di bidang infrastruktur, kebijakan, dan regulasi, yang masih banyak dijumpai di kawasan ASEAN.
“Kita berusaha menciptakan lingkungan yang lebih bersahabat untuk bisnis dan investasi di negara kita, meningkatkan dukungan terhadap usaha kecil menengah, mendorong wirausaha dan usaha berbasis platform digital, serta meningkatkan infrastruktur kita untuk mendukung industri global,” jelas Akbar Djohan.
Sementara itu, Direktur utama PT Pelindo Arif Suhartono menyampaikan harapannya, bagaimana kerja sama BIMP EAGA dapat menjadi solusi dari berbagai tantangan yang dihadapi. Ia juga berharap setiap negara juga bisa memiliki kesepakatan dan berkolaborasi lebih baik lagi untuk memberi nilai tambah khususnya dalam transportasi laut.
KERJASAMA BIMP-EAGA
Kerjasama BIMP-EAGA dibentuk pada tahun 1994, dengan tujuan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi, meningkatkan perdagangan, investasi, dan pariwisata, melalui kerjasama lintas batas di sub regional ASEAN.
Kerjasama yang dilakukan tidak hanya kerjasama antar pemerintah (G to G), tetapi juga antar sektor swasta (B to B), untuk menekan biaya logistik dan menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan menarik bagi negara anggotanya.
Kemenhub selama ini telah secara aktif terlibat dalam sejumlah pembahasan yang dilakukan oleh kelompok kerja (working group) yang dibentuk baik untuk sektor perhubungan darat, laut, dan udara.
Salah satu wujud komitmen untuk meningkatkan konektivitas maritim antar keempat negara yaitu dengan mengembangkan Pelabuhan Makassar (Makassar New Port).
Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt Hendri Ginting, Direktur Manajemen Transportasi Malaysia Rory James Doyle, President CILT Indonesia Iman Gandi, dan Chairman BIMP Eaga Business Council Sayid Irwan. (Arry/Oryza)