- Kampanye Gemarikan, Strategi KKP Genjot Serapan Udang
- Ekspedisi Rupiah Berdaulat Naik KRI Tatihu-853, TNI AL dan BI Jelajahi Wilayah Terluar Papua
- Wiiih Keren... 700 Rider Cilik Adu Kecepatan di Kejuaraan Pushbike Competition 2025
- Sambangi Pelindo di Tanjung Priok, Pramono Anung: Jangan Sampai Kemacetan Horor Terulang
- Terminal Petikemas Surabaya Luncurkan ADDS, Sistem Cerdas Deteksi Kerusakan Kontainer
- Teken MoU, Pelindo Regional 4 dan Kejati Kaltim Ciptakan Iklim Investasi Sehat
- Tongkat Komando Diserahterimakan, KRI Singa-651 dan KRI Golok-688 Punya Komandan Baru
- Kapal Thailand Selundupkan 1,9 Ton Kokain dan Sabu Senilai Rp7 Triliun Disergap TNI AL
- Kejar Target Perluasan Kawasan Dilindungi, KKP Gelar Simposium Pemangku Kepentingan
- Lawatan ke Uni Arab Emirates, Kasal dan Commander of The UAE Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Latihan
Kaos Kesehatan Relive Wear Inovasi Jepang, Lancarkan Peredaran Darah dan Cegah Penyakit

Keterangan Gambar : CEO Relive Wear, Takashi Sasaki (kiri) didampingi Richard Susilo menjelaskan tentang kaos kesehatan inovasi teknologi Jepang yang bermanfaat melancarkan peredaran darah. Foto: property of indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kaos biasanya diproduksi hanya untuk style atau kebutuhan seragam sebuah event. Namun Jepang dengan teknologi yang canggih, menciptakan kaos yang berfungsi menjaga kesehatan, melancarkan peredaran darah hingga mencegah berbagai penyakit.
T-shirt kesehatan tersebut diproduksi oleh perusahaan pengembang dan penjual pakaian fungsional, Relieve Co, Ltd. ‘Relive Wear’ adalah kaos yang berfungsi untuk menjaga kesehatan, melancarkan peredaran darah sehingga pegal di bahu, nyeri pinggang ataupun kelelahan kronis berkurang atau bahkan hilang perlahan.
Baca Lainnya :
- Peduli Masyarakat Pesisir, Ini Aksi yang Dilakukan Prajurit Lanal Nunukan0
- Sambut Ramadhan dan HUT KSO TPK Koja, Donor Darah, Peserta Antusias0
- STIP Sosialisasikan Pemenuhan Aspek Keselamatan Kapal, Diapresiasi KSOP Sunda Kelapa0
- Tim XQR TNI AL Evakuasi ABK Sakit dari Kapal Liberia MV. ALS KRONOS di Perairan Jayapura0
- Bulan K3, Terminal Teluk Lamong Bantu Alat Medis Puskesmas0
Di negara asalnya, kaos ini banyak dikenakan oleh atlet, orang-orang yang hobi olahraga dan masyarakat lainnya. Tidak ada batasan usia dalam penggunaannya mulai dari anak-anak hingga lansia bisa mengenakan kaos ini. Kini di Jepang kaos tersebut sudah terjual 2,3 potong sejak diproduksi tahun 2017.
CEO Relive Wear, Takashi Sasaki dalam penjelasannya di Jakarta, Rabu (16/4/2025) menceritakan awal diproduksinya kaos Relive Wear. Sasaki mengatakan ia terlahir dengan kondisi tubuh yang lemah sejak kecil. Ia pun terpaksa pensiun dari pekerjaannya.
Di usia 55 tahun ia memutuskan sebagai tahun berkarier ‘mencari cara untuk sembuh‘. Terinspirasi oleh seni beladiri Tiongkok, Sasaki pun ingin berkontribusi pada kesehatan global dengan mengembangkan ‘Relive Wear’.
Dalam paparannya di depan para wartawan, Takashi Sasaki mengungkapkan bahwa produk teknologi pakaian kesehatan tersebut sudah banyak digunakan oleh para atlet basket ball, volly ball, dan penari balet.
"Performance mereka menjadi lebih bagus dan prestasi mereka meningkat. Kami telah menjalin kerja sama dengan asosiasi dan organisasi olah raga untuk mendukung para atlet Jepang,” ujar Sasaki.
Selain atlet, ‘Relive Wear’ juga banyak digunakan oleh orang-orang dengan pekerjaan berat seperti petani, perawat, pekerja bangunan, bahkan anak-anak dan warga lanjut usia. Bukan hanya kaos, Relive Wear juga diproduksi dalam bentuk topi.
Serbuk Batu
Sementara itu, Richard Susilo, bagian pemasaran Relive Wear yang mendampingi Sasaki menjelaskan kaos tersebut dibuat denga teknologi canggih. T-shirt itu mengandung serbuk batu yang fungsinya melancarkan peredaran darah hingga bisa mencegah berbagai penyakit.
"Di dalam kaos itu ada titik-titik penting tubuh manusia yang melancarkan peredaran darah. Karena banyak penyakit muncul bila aliran darah tersumbat," jelas Richard. "Ini bukan ‘sim salabim’ atau magic (sihir), bukan abal-abal. Ini hasil teknologi," sambung Richard.
Baik Sasaki maupun Richard tidak merinci lebih jauh formula serbuk batu yang dilekatkan di T-Shirt tersebut dengan alasan itu adalah rahasia perusahaan yang sudah dipatenkan di Jepang.
Sasaki mengemukakan, produk pakaian kesehatan buatannya sejauh ini tidak menimbulkan efek samping atau kontra indikasi jika penggunanya mengosumsi obat oles di tubuhnya, atau meminum obat-obatan tertentu.
Manfaat dari kaos ini sudah dirasalan oleh Mohammad Yusuf, seorang aktivis paruh baya. Ia mencoba mengenakan kaos tersebut menjelang tidur malam. Esok pagi ketika bangun tidur dia merasa segar dan lebih enerjik.
Dipasarkan di Indonesia
Relive Wear berencana memasarkan produk pakaian kesehatannya dan mencari distributor di Indonesia yang memiliki populasi penduduk terbesar di ASEAN dan ke-4 dunia. Supaya masyarakat Indonesia juga semakin sehat.
Produk pakaian kesehatan Relive Wear, tambah Sasaki, bermanfaat dipakai oleh pekerja yang mengandalkan kekuatan fisik seperti di sektor pertanian, kehutanan dan konstruksi yang sering mengalami keluhan nyeri pinggang, pegal linu dan kelelahan kronik.
Dia juga berharap Relive Wear ke depan dapat diproduksi di Indonesia agar harga kaos kesehatan yang saat ini dijual 8.000 yen atau sekitar Rp 945.000 dapat semakin terjangkau oleh masyarakat. (Red/Oryza)
