- 5 Kapal Hasil Tangkapan KKP Dihibahkan ke Nelayan
- Komplotan Maling Beraksi di Kapal Lego Jangkar, Puluhan Kaleng Cat Disita Prajurit Lantamal Belawan
- Keselamatan Pelayaran Jadi Sorotan, Dirut PELNI Sidak Kapal di Surabaya
- Kawah Chandradimuka Akademi TNI AL Cetak 433 Calon Pemimpin Nasional Baru
- Pelindo Regional 2 dan Komisi I DPRD Bahas Pembangunan Ekonomi Maritim Belitung
- TNI AL dan Pasukan Amfibi 32 Negara Indo-Pasifik Samakan Visi di Simposium PALS 2025 Manila
- Lindungi Kawasan Konservasi Gili Matra, KKP Gandeng Mitra Strategis
- TPS Sambut Layanan Baru di Awal Semester II 2025, Koneksi dengan Pelabuhan Besar China
- Banjir Rendam Kota Mataram, Prajurit Jalasena Evakuasi Warga dan Bersihkan Lingkungan
- Lagi, 3 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan, Total 15 Orang Tewas
Ini Penyebab Port Stay Kapal di TPK Kendari Lebih Cepat, Arus Peti Kemas Tumbuh 7 Persen

Keterangan Gambar : PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) melansir ada peningkatan arus peti kemas di TPK Kendari sebesar 7 persen pada periode Januari hingga Oktober 2024 . Humas SPTP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), SURABAYA: PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) melansir ada peningkatan arus peti kemas di TPK Kendari sebesar 7 persen pada periode Januari hingga Oktober 2024 bila dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Peningkatan tersebut disebabkan meningkatnya industri nikel, pertanian dan perikanan membuat kunjungan kapal naik dan transpormasi pelayanan sehingga bongkar muat lebih cepat.
Baca Lainnya :
- Dipicu Petikemas Internasional Kinerja TPS Naik 9,27 Persen0
- PTP Nonpetikemas Berhasil Kurangi Port Stay 33%, Ini Transformasi yang Dilakukan0
- Arus Peti Kemas Domestik Tumbuh Kinerja Operasi IPC TPK Naik 16,7% Triwulan 40
- SNI Award 2024, PTP Nonpetikemas Kembali Raih Peringkat Perak0
- Bangun Depot Ketiga di Surabaya, CMA CGM Perluas Jangkauan di Indonesia0
Hingga Oktober 2024, perseroan mencatat arus peti kemas di TPK Kendari sebanyak 112.077 TEUs, sementara pada periode yang sama tahun 2023 sebanyak 104.423 TEUs. Pertumbuhan arus peti kemas tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara periode triwulan III tahun 2024 sebesar 5,24 persen.
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra mengatakan setidaknya ada beberapa faktor yang memicu pertumbuhan peti kemas yang melalui TPK Kendari. Faktor tersebut antara lain, adanya industri nikel di Provinsi Sulawesi Tenggara yang memicu meningkatnya kebutuhan barang yang masuk ke wilayah tersebut.
Selain itu juga dipicu adanya peningkatan hasil perikanan dan pertanian yang menjadikan angkutan balik dari TPK Kendari rata-rata mencapai 30 persen. Jumlah ini relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia timur lainnya yang rata-rata hanya sekitar 10 persen.
“Peningkatan arus peti kemas di TPK Kendari juga sejalan dengan beberapa perusahaan pelayaran nasional yang menambah jumlah kunjungan kapal (call) ke terminal tersebut,” ucap Widyaswendra, Rabu (4/12/2024).
Penambahan jumlah kunjungan kapal salah satunya dilakukan oleh Pelayaran Meratus yang saat ini terdapat tujuh kunjungan kapal setiap bulan, dari yang sebelumnya hanya empat kunjungan kapal.
PORT STAY LEBIH CEPAT
Kepala Pelayaran Meratus Cabang Kendari, Klemens Kenny mengatakan trend pertumbuhan peti kemas di wilayah Sulawesi Tenggara cukup bagus berkisar antara 8-10 persen per tahun. Kapal-kapal Pelayaran Meratus yang singgah di TPK Kendari memiliki kapasitas 400-800 TEUs.
Klemens Kenny menyebut penambahan kunjungan kapal selain adanya peningkatan muatan juga dipicu adanya peningkatan kinerja operasional TPK Kendari pasca transformasi yang dilakukan oleh SPTP. Waktu singgah kapal (port stay) menjadi lebih cepat karena kecepatan bongkar muat yang naik signifikan hingga mencapai 40 boks per jam (B/S/H) pada saat dua unit quay container crane (QCC) bekerja bersamaan melayani satu kapal.
“Ada peningkatan yang sangat signifikan dalam hal kecepatan bongkar muat di pelabuhan serta port stay yang jauh lebih singkat. Saat ini, port stay rata-rata berkisar 17 jam, dari sebelumnya rata-rata dua hari. Apalagi, jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu yang rata-rata lebih dari tiga hari,” jelas Klemens Kenny.
Penambahan jumlah kunjungan kapal juga dilakukan oleh Pelayaran Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) yang menambah dua kunjungan kapal setiap bulan dari yang sebelumnya empat kunjungan menjadi enam kunjungan kapal.
Branch Manager PT Salam Pacific Indonesia Line (SPIL) Cabang Kendari, Usman Bada menyebut muatan yang ditangani oleh SPIL meningkat rata-rata 10 persen setiap tahun. Pihaknya juga merasakan hasil transformasi TPK Kendari pasca penggabungan Pelindo.
“Upaya-upaya perbaikan yang dilakukan SPTP mulai terlihat, salah satunya kegiatan operasional yang terencana lebih baik dan efektif, menjadikan kecepatan bongkar muat meningkat dan waktu singgah kapal yang semakin cepat,” tandasnya. (Arry/Oryza)
