- Menteri AHY Lepas KRI Semarang-594 Bawa Bantuan Kemanusiaan ke Sumatera
- Kecelakaan Maut Bus Cahaya Trans di Exit Tol Krapyak, Nyawa 16 Penumpang Terenggut
- Di Pundak Mahasiswa Tradisi Betawi Harus Lestari, Berpacu dengan Inovasi
- Kapal MV Egon Sandar di Aceh, Bawa 1 Truk Bantuan Logistik, 13 Motor Brimob & 2 Swamp Boat Polairud
- Berharap Keberkahan, TTL Santunani 200 Anak Yatim di HUT ke-12
- PWI Pusat Finalisasi Draf AD/ART, KEJ, dan KPW, Siap Disahkan di Konkernas 2026
- Arus Nataru 2025/2026 Pelabuhan Ciwandan Lancar, GM Banten Benny Ariadi: Perjalanan yang Berkesan
- Satgas Halilintar TNI AL Amankan 7 Ton Timah di Belitung Timur, Mau Diselundupkan Ketahuan
- Banjir Bandang Terjang Wisata Guci Tegal, Kolam Pemandian Air Panas Pancuran 13 Lenyap
- Besok Anugerah KIP 2025 Digelar, Ini Pesan Wakil Ketua KI DKI Jakarta
IMW 2025, Jurus Pelindo Majukan Maritim Asia, Perluas Kemitraan Global dan 4 Pilar Strategis

Keterangan Gambar : Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menyampaikan strategi Pelindo dalam event Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 pada sesi panel utama bertema 'Advancing Asian Maritime: Connectivity, Digitalization, and Sustainability'. Foto: Pelindo
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo terus melanjutkan langkah transformasinya dengan mengimplementasikan kerangka strategis berbasis empat pilar utama yaitu transformasi organisasi, transformasi operasional, konektivitas industri, dan kemitraan global.
Strategi ini diungkapkan oleh Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, dalam event Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 pada sesi panel utama bertema 'Advancing Asian Maritime: Connectivity, Digitalization, and Sustainability'. Gelaran IMW 2025 berlangsung mulai 26 Mei hingga 28 Mei 2025.
Baca Lainnya :
- Pemuda Potensial Kembangkan Budidaya Inovatif, KKP Gandeng Petambak Muda0
- Ayo Daftar! KKP Bangun 100 Kampung Nelayan Merah Putih 2025, Ini Kriterianya0
- Buka Indonesia Maritime Week 2025, Menteri AHY: Jadikan Sektor Kelautan Penggerak Utama Ekonomi0
- Forum LME Athena Ke-24, Indonesia Angkat Capaian Program PIK dan Program Nelayan Kecil0
- Indikasi Geografis Dongkrak Daya Saing Global, Produk Kelautan Indonesia Kian Berkilau0
Dijelaskan Arif, pasca-merger Pelindo telah mengimplementasikan kerangka strategis berbasis empat pilar utama. Arif memaparkan bahwa Pelindo kini beroperasi berdasarkan lini bisnis, bukan lagi wilayah.
"Kami percaya, maritim Asia tidak bisa dibangun tanpa transformasi menyeluruh. Sejak merger, Pelindo mengusung empat pilar strategi utama: transformasi organisasi, transformasi operasional, konektivitas industri, dan kemitraan global,” ujar Arif.
"Kami bertransformasi dari model berbasis wilayah menjadi berbasis lini bisnis, sehingga setiap subholding — kontainer, non-kontainer, marine, dan logistik — dapat fokus pada peningkatan layanan yang lebih spesifik dan profesional," sambung Arif.
Transformasi operasional mencakup digitalisasi dan standarisasi layanan dan efisiensi waktu di seluruh pelabuhan. "Kami ingin memastikan setiap titik pelabuhan di Indonesia siap menyambut peningkatan trafik dan tuntutan global,” tegas Arif.
“Sebagai perusahaan jasa, prioritas kami adalah memastikan seluruh pelabuhan di Indonesia beroperasi secara efisien dan siap menghadapi peningkatan trafik. Di Sorong, misalnya, waktu sandar rata-rata telah berhasil kami pangkas hingga 66%, dari 72 jam menjadi hanya 24 jam,” ungkap Arif.
Pada sesi ini, selain Arif hadir pula Sekjen International Maritime Organization (IMO) Arsenio Dominguez, Sekjen Kemenhub Antoni Arif Priadi, serta Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati.
Arif mengaku optimistis terhadap masa depan maritim Asia. Dengan lebih dari 60% jalur pelayaran dunia melintasi Asia, ia menilai Indonesia memiliki peluang besar menjadi simpul penting dalam konektivitas regional. Pelindo siap menjadi tulang punggung konektivitas maritim Asia.
“Dengan pelayanan pelabuhan yang efisien dan berstandar global, Indonesia akan menjadi simpul penting dalam konektivitas maritim Asia. Untuk mewujudkan hal ini, Pelindo terbuka untuk berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan,” tandas Arif.
Menteri AHY
IMW 2025 adalah ajang internasional yang mempertemukan pelaku industri, pembuat kebijakan, akademisi, dan inovator dalam ekosistem maritim global yang pertama kali digelar Indonesia.
Acara IMW 2025 dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Senin (26/5/2025). Dalam sambutannya, AHY menekankan sektor maritim memegang peranan vital dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Dikatakan AHY, Indonesia memiliki potensi luar biasa di sektor kemaritiman. Ajang IMW 2025 menurut AHY menjadi momentum kita bersama untuk membangun konektivitas, memperkuat keberlanjutan, dan mengadopsi digitalisasi di seluruh rantai nilai industri maritim. (Arry/Oryza)











