- Pelindo dan KSOP Cirebon Launching STID Non Petikemas dan SIMON TKBM
- Asian Road Racing Championship 2024, PT. ASDP Beri Layanan Terbaik
- Ditjen Hubla Layani Vaksinasi Bagi Pelaut, Jemaah dan Pelancong
- Kinerja Sektor Perikanan Semester I 2024 Melonjak, Ini Langkah yang Dilakukan KKP
- Berkelas Dunia, JIIPE KEK Gresik Raih Penghargaan Kawasan Industri Terbaik
- Kemenhub Optimalkan PNBP Selenggarakan Bimtek Penggunaan Perairan Diikuti 59 UPT
- Sistem Keterbukaan Informasi Publik KKP Diperluas ke Seluruh UPT
- Hari Anak Nasional, Pengelola Terminal Petikemas Surabaya Ajak Balita Wisata Perahu
- Arus Petikemas SPTP Tumbuh 6 Persen, Ini Rinciannya
- Pelindo Jasa Maritim, Beri Layanan Terbaik Bagi Pengguna Jasa
Heboh Kapal Tanker Pertamina Dicegat Greenpeace di Perairan Denmark
![Heboh Kapal Tanker Pertamina Dicegat Greenpeace di Perairan Denmark](https://www.indonesiamaritimenews.com/asset/foto_berita/IMG_kunjunhan_2_12_2020date_143738.jpg)
Keterangan Gambar : Foto: dok. Pertamina
Indonesiamaritimenews.com ( IMN),JAKARTA: Publik Indonesia dihebohkan dengan peristiwa dicegatnya Kapal Pertamina Prime, yang dimiliki PT Pertamina International Shipping (PIS), oleh aktivis Greenpeace saat berada di lepas pantai Denmark.
Peristiwa ini terjadi sepekan lalu. Namun baru diberitakan sejumlah media asing, Minggu (3/4/2022) lalu dikutip oleh media-media di Indonesia pada Senin dan Selasa (5/4/2022).
Seperti dikutip Reuters dan France 24 dari AFP, ada dua tanker yaitu tanker Pertamina Prime dan Seaoath yang hendak transfer minyak sebesar 100 ribu ton dari Rusia pada pukul 11.00 waktu setempat.
Baca Lainnya :
- Menhub Targetkan PNBP Rp8,5 Triliun, Ini Kata Anggota DPR0
- Fakarich, Guru Crazy Rich Indra Kenz Ditahan Bareskrim Polri0
- Nah Lho! Distributor dan Pengecer Minyak Goreng Diawasi 24 Jam Oleh Satgas Polri dan Kemenperin0
- Asyik... Perjalanan Historis Naik Kereta dari Bogor-Sukabumi Bakal Terwujud0
- Pemudik Diminta Jujur, Satgas Covid-19 Akan Lakukan Pemeriksaan Acak0
Serombongan anggota Greenpeace menggunakan kayak dan berenang memblokir pengiriman karena protes ke serangan Moskow terhadap Ukraina. Mereka membawa spanduk yang menyerukan "berhenti mengobarkan perang" dan melukis "Perang Bahan Bakar Minyak" di lambung Pertamina Prime.
"Pada pukul 11:00 (waktu setempat) para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," kata Juru Bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager. "Baru kali ini kami berhasil menghentikan pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tanker dialihkan atau dipercepat."
"Mereka (para aktivis) sekarang akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk memastikan kapal tidak bisa saling berdekatan untuk melakukan transfer," sambung dia.
Greenpeace mengklaim telah melacak 299 kapal tanker yang membawa minyak dan gas dari Rusia. Sebanyak 132 kapal menuju ke Eropa.
"Sangat memalukan bahwa kita terus mendanai perang dengan membeli bahan bakar fosil Rusia. Ini terjadi di Denmark. Mereka seharusnya tidak diizinkan berada di sini," kata aktivis Greenpeace Gustav Martner.
"Kami akan tinggal sampai politisi bertindak."
Pertamina Prime sendiri memang mengumpulkan minyak mentah dari beberapa kapal tanker di Laut Denmark. Kapal tanker ini akan berlayar ke China setelah transfer minyak selesai. Dikabarkan, kapal Pertamina berlayar ke China sehari setelah kejadian.(Riz/Oriz)
![Iklan Detail Berita](https://www.indonesiamaritimenews.com/asset/foto_iklantengah/home.jpg)