- Dualisme PWI Sumatera Selatan Berakhir, Kurniadi Ketua Sah
- Tingkatkan Kelola Keuangan Smart Saving Pelindo Regional 2 Gandeng BRI Edukasi Karyawan
- Sinergi Spiritual dan Nasionalisme Pasmar 3 di Hari Santri Nasional
- Semangat Pro JINGGO, Tim Kemenpan RB Kunker ke Sorong Naik Sea Rider
- Prajurit KRI Hiu-634 Sosialisasi Nelayan di Perairan Karang Unarang, Tapal Batas Indonesia-Malaysia
- Disaksikan Presiden Prabowo, Uang Sitaan Rp13,2 T Diserahkan Jaksa Agung ke Menkeu Purbaya
- Kolinlamil dan PT PELNI Perkuat Kolaborasi Sistem Transportasi dan Logistik Nasional
- Ini 6 Poin Kesepakatan KKP-Unpad Soal Kerja Sama Hukum Perkuat Kebijakan Ruang Laut
- Pabrik Sabu di Apartemen Digerebek BNN, Koki Peracik Narkoba dan Marketing Diringkus
- 1.057 Life Jacket Dibagikan Kemenhub ke Nelayan Jatim, Gugah Kesadaran Keselamatan Pelayaran
Hadapi Bencana, Masyarakat Dilatih TNI AL Supaya Tangguh dan Waspada

Keterangan Gambar : Masyarakat dilatih oleh TNI AL agar tangguh menghadapi bencana. Foto: Dispenal
Indonesianaritimnews.com (IMN),JAKARTA: Masyarakat diberi edukasi dan dilatih tangguh dan waspada menghadapi becana. Mereka diberi pelatihan oleh TNI Angkatan Laut, dalam hal ini Dinas Pembinaan Potensi Maritim TNI AL (Dispotmaral).
Program Pelatihan Penanggulangan Bencana (Latgulben) Tahun Anggaran 2023 dilaksanakan di Lanal Denpasar, pada Selasa 21 Februari 2023 lalu. Hal tersebut bertujuan menumbuhkan kewaspadaan masyarakat agar lebih tangguh sebagai pilar bangsa dalam menghadapi bencana.
Selain itu juga menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa budaya akan sadar bencana harus di mulai dari kesadaran individu, keluarga dan kelompok, termasuk di lingkungan sekolah sampai pada kelompok masyarakat bawah.
Baca Lainnya :
- Bongkar Muat Barang di Pelabuhan, Ini 10 Poin Kesepakatan SPMT dengan APBMI0
- Menteri KKP Colek Pengusaha Tambang, Manfaatkan Ruang Laut Tapi Syarat Belum Dipenuhi0
- Konektivitas Logistik 4 Negara, Perkuat Daya Saing Ekonomi ASEAN0
- PT Pelindo Multi Terminal dan DPP APBMI Komitmen Tingkatkan K3L Bongkar Muat Barang0
- TNI AL Kirim Dokter dan Paramedis ke Turki, Perkuat Bantuan Kemanusiaa EMT 0
Selain itu masyarakat akan sadar terhadap peningkatan kemampuan diri sendiri, kesiapsiagaan, kewaspadaan, sikap tanggap segera menyiapkan alat peralatan. Masyarakat dilatih mampu menyelamatkan diri dari resiko ganasnya ancaman bencana serta menghadapi terjadinya bencana alam berupa gempa bumi dan tsunami di daerah pesisir.
DAERAH PRIORITAS
Dalam sambutannya pada upacara pembukaan Latgulben, Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim TNI Angkatan Laut (Kadispotmaral), Laksamana Pertama TNI Suradi Agung Slamet menyampaikan bahwa pelatihan penanggulangan bencana merupakan program rutin TNI AL.
Program yang dilaksanakan oleh Dispotmaral diagendakan setiap tahun dan selalu di prioritaskan pada daerah-daerah rawan bencana.
“Perlu diketahui bahwa Latgulben pada tahun ini akan dilaksanakan di 3 wilayah yaitu Lanal Denpasar, Lanal Malang dan Lanal Cilacap,” jelas Kadispotmaral.
Diharapkan latihan ini menjadi langkah antisipasi siaga bencana yang mampu menekan angka korban jiwa dan memahami langkah-langkah pertama yang harus diambil saat terjadi bencana.
Materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut meliputi sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami, penanganan korban gempa bumi dan tsunami, manajemen kesiapsiagaan bencana, prosedur pelaksanaan proses evakuasi mandiri dari ancaman resiko bencana gempa bumi dan tsunami.
RESPON CEPAT
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menekankan bahwa dalam menyikapi ancaman bencana alam, TNI AL harus mampu merespon cepat, bahkan dalam hitungan jam untuk menjangkau daerah terdampak untuk melakukan operasi kemanusiaan, dan ini merupakan amanat undang undang tentang tugas TNI dalam melaksanakan OMSP.
TNI AL dalam menyikapi kebencanaan telah memiliki kemampuan kapal rumah sakit yang berada di Armada I, II dan III, yang salah satu tugasnya adalah sebagai siaga tanggap kebencanaan, pungkasnya.
Pelatihan selama 3 hari di bawah komando langsung Danlanal Denpasar Kolonel Marinir I Dewa Nyoman Gede Rake Susilo diakhiri dengan simulasi kesiapsiagaan bencana dan evakuasi mandiri masyarakat pesisir terhadap ancaman gempa bumi dan tsunami yang melibatkan personel TNI, Polri, Pemda setempat, BPBD, Basarnas, BMKG, pelajar dan masyarakat maritim. (Riz/Oryza)











