- Kurir Narkoba Diringkus, 600 Gram Ganja Disita Prajurit Yonmarhanlan X Jayapura
- Ini Pengurus Pusat Corps Alumsi AMC Hasil Munas III Palangkaraya
- Perdana, 50 Yachters 11 Negara Sandar di BMTH Pelindo
- Presiden Jokowi Dianugerahi Brevet Hiu Kencana di Kapal Perang KRI RJW-992
- Juara Tenis Meja Empat Purnawirawan TNI AL, Tekuk Tim Pemuda, Pantas Dapat Reward Ketum PPAL
- Terminal Teluk Lamong, Kunjungan Kapal Naik 8 Persen
- Ini Strategi Ditjen Hubla Optimalkan Laporan Pelayanan Pakai Aplikasi SIRANI
- Jelang HUT Ke 79 TNI, Kasal: Tunjukkan ke Dunia Kesiapan Tempur TNI AL
- Go Internatinal, 40 Pengusaha UKM Ikuti House of Handicraft Indonesia di Tokyo
- Kapal Bawa Ayam Ras Filipina dan Kosmetik Ilegal Disergap Tim SFQR Lanal Tahuna
Genjot Ekonomi Rakyat, KKP Siapkan Pengelola Perikanan Perairan Darat
Keterangan Gambar : Kepala BPPSDM Kementerian Kelautan dan Perikanan, I Nyoman Radiarta bersama peserta pendidikan dan pelatihan aparatur KP. Foto: BPPSDM KP
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan sumber daya manusia (SDM) sebagai pengelola di Wilayah Pengelolaan Perikanan Perairan Darat Negara Republik Indonesia (WPP-PD NRI) 432, 435 dan 438.
Penyiapan SDM tersebut dilakukan melalui peningkatan kapasitas hasil kerja sama Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) dengan Food and Agriculture Organization (FAO),
Baca Lainnya :
- Dorong Selat Lombok Sebagai PPSA, Indonesia Ajak Negara Anggota IMO Mendukung0
- Ibu Negara dan KKP Transplantasi Karang dan Lepasliarkan Tukik di Sekotong0
- HPN 2025 Digelar di Riau, Banyak Libatkan Anak Muda0
- Pelabuhan Perikanan Pengambengan Bali Bakal Bertaraf Internasional0
- KOMPAK Berperan Jaga Kawasan Konservasi di Kepulauan Anabas0
Kerjasama tersebut yakni dalam hibah proyek Mainstreaming Biodiversity Conservation and Sustainable Use into Inland Fisheries Practices in Freshwater Ecosystems of High Conservation Value (Ifish Project).
Program Capacity Building di WPP 432, WPP 435 dan WPP 438 dikhususkan untuk Penerapan Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) atau pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem di Perairan Darat dan Budidaya Ikan Belida ( Chitala lopis), Budidaya Ikan Arwana (Scheleropages spp) dan Budidaya ikan Sidat (Anguilla spp), serta Aquakultur.
Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta, sampaikan bahwa peningkatan kapasitas SDM ini selaras mendukung program Ekonomi Biru KKP. "Program prioritas ekonomi biru KKP bertujuan untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan kelautan perikanan guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian serta keseimbangan ekologi kelautan dan perikanan," terangnya.
Program Prioritas Ekonomi Biru KKP mencakup lima agenda besar yakni Memperluas kawasan konservasi laut; Penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota; Pembangunan budidaya laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan; Pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil; serta Pembersihan sampah plastik di laut melalui Gerakan Partisipasi Nelayan/ Bulan Cinta Laut (BCL).
Untuk mempercepat pencapaian program prioritas ekonomi biru tersebut, dikatakan Nyoman mutlak diperlukan penguatan kebijakan dan dukungan sumber daya manusia yang kompeten dan terampil di bidangnya.
"BPPSDM KP berkomitmen kuat dalam pembangunan kapasitas SDM kelautan dan perikanan melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan. Tentu saja, sinergi dan kolaborasi lintas kementerian/lembaga, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun dengan International Non-Govermental Organization (NGO) penting dilaksanakan karena pembangunan kelautan dan perikanan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat," papar Nyoman.
Adapun jenis-jenis pelatihan yang dilaksanakan di WPP 432, WPP 435 dan WPP 438 antara lain Pelatihan Budidaya Ikan Sidat, Pelatihan Budidaya Ikan Belida, Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan sidat, Pelatihan Pengelolaan Perikanan dengan pendekatan Ekosistem di Perairan Darat, Pelatihan Aquakultur dengan Pendekatan Ekosistem, dan Pelatihan Budidaya Ikan Patin.
Ruang lingkup kerja sama ini diawali dengan TNA (Training Needs Analysis), Penyusunan SKKNI, Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan dan pelaksanaan pelatihan yang berlokasi di Kab. Cilacap, Kab. Sukabumi, Kab. Kapuas, Kab. Barito Selatan dan Kab. Kampar
Pelaksanaan pelatihan ini juga didukung Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDM KP, diantaranya yakni Balai Pelatihan dan Penyuluhan (BPPP) Medan, BPPP Tegal , BPPP Banyuwangi, Balai Pendidikan dan Pelatihan Aparatur (BPPA) Sukamandi dan tentunya dukungan penuh Penyuluh Perikanan dari Satminkal Palembang, Satminkal Bogor dan Satminkal Gondol.
“Melalui pelatihan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh pihak. Tidak hanya terdapat transfer ilmu, tapi juga blended dengan kegiatan praktik yang dapat diaplikasikan di masing-masing lokasi. Tentunya dukungan penyuluh perikanan juga penting untuk mengawal tindak lanjut pelatihan,” Nyoman
"Semangat untuk peserta pelatihan. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan SDM yqng kompeten di bidang perikanan khususnya di WPP 432, WPP 435 dan WPP 438, dan dapat mendukung Program Ekonomi Biru," lanjutnya.
Kegiatan ini turut didukung Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya (DJPB). Direktur Jenderal PB, TB Haeru Rahayu, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung pelatihan ini sesuai dengan substansi yang dimiliki.
“Ini adalah pelatihan yang luar biasa dalam mendukung Program Ekonomi Biru, karena keberadaan akuakultur tidak mengganggu peran dan fungsi lingkungan. Dalam konteks ekonomi biru tidak hanya peduli dengan ekologi saja, tetapi juga mendukung kegiatan sosial dan ekonomi, serta ada layeritas pelaksanaan dan perencanaan akuakultur,” ucap TB dalam keterangan tertulis dikutip Senin (10/6/2024).
Plt. Kepala Pusat Pelatihan KP memgatakan, pelatihan teknis perikanan yang dilaksanakan pada akhir Mei 2024 ini diikuti 902 peserta. Sebagai informasi, program peningkatan kapasitas SDM yang telah dilaksanakan dalam kerangka kerja sama ini dilaksanakan sejak bulan November 2023 – Juni 2024 dengan target sasaran peserta pelatihan sejumlah 4200 orang. (Arry/Oryza)