- Wujudkan Transformasi Digital Pelabuhan di Timur Indonesia, ILCS Dukung Implementasi TOS Nusantara d
- Strategi Pelindo Layani Pemudik Lebaran 2025 di 63 Terminal, Diskon Hingga Gratis Layanan Pelabuhan
- Mudik Lebaran 2025, Hampir 2 Juta Tiket KA Jarak Jauh Terjual, Ini 10 Rute Favorit
- 196 Pegawai KAI Group Peroleh Transfer Knowledge Pengoperasian Whoosh
- Mudik Lebaran 2025 KAI Daops I Tambah Kereta, Sediakan 1.858 Perjalanan Jarak Jauh
- TOS Nusantara Diterapkan di Terminal Petikemas Jayapura, Layanan Lebih Mudah
- Mudik Lebaran 2025, Penjualan Tiket Kapal PELNI Sudah Mencapai 121.125 Pax
- Catat! Mudik Lebaran 2025, Kapal Express Merak-Bakauheni Diskon 36 Persen
- Irjen TNI - Letjen Saleh Mustafa
- KKP Dorong Modernisasi Kapal Perikanan dari Kayu Menjadi Besi, Ini Alasannya
Evakuasi Medis Udara di Lebanon, Heli HS-1305 Siaga Kondisi Darurat

Keterangan Gambar : Air Crew Helikopter AS 565 MBe Panther HS-1305 beserta KRI Diponegoro- 365 (KRI DPN-365) melaksanakan latihan Evakuasi Medis Udara (EMU) di Port of Beirut, Lebanon. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Air Crew Helikopter AS 565 MBe Panther HS-1305 siaga kondisi darurat beserta KRI Diponegoro-365 (KRI DPN-365) yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL pada latihan Evakuasi Medis Udara (EMU) yang digelar di Port of Beirut, Lebanon.
Latihan dilaksanakan di sela-sela waktu saat kapal sedang melaksanakan short maintenance periodic, Jumat (19/4/2024).
Komandan KRI DPN-365 selaku Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL, Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu menjelaskan, EMU adalah proses pemindahan korban menggunakan sarana pesawat helikopter dari lokasi korban ke tempat yang lebih aman atau tempat yang memiliki fasilitas perawatan kesehatan yang lebih baik.
Latihan diawali dengan Pre Flight Brief oleh Air Controller KRI DPN-365 dan Pilot 1 HS-1305 Kapten Laut (P) Rangga Birawa tentang skenario latihan dan prosedur dalam pelaksanaan evakuasi medis udara kepada tim kesehatan, Tim Helideck Party dan personel latihan yang terlibat.
Dalam proses evakuasi kali ini menggunakan metode hoist rescue/winch, dimana disimulasikan posisi korban berada di area yang tidak dapat didarati oleh helikopter.
Selanjutnya korban diberikan penanganan medis pertama ketika berada di dalam helikopter oleh tim medis untuk selanjutnya dibawa menuju ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas prajurit khususnya dalam evakuasi medis udara. "Latihan ini juga bertujuan untuk terus membina kerjasama tim dan kekompakan baik antar air crew, tim Helideck Party serta tim kesehatan," jelas Letkol Wirastyo.
Pelaksanaan latihan Evakuasi Medis Udara ini merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dalam meningkatkan profesionalisme prajurit guna menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks serta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi dinamis. (Riz/Oryza)
Baca Lainnya :
- Mitra Indonesia dan Australia Bangun Kerja Sama Transformasi Digital 0
- Top! KRI Diponegoro-365 Terpilih Wakili MTF 448 Ikuti Tripartite Exercise di AMO Laut Mediterania0
- Jamin Ketersediaan Rupiah di Pelosok Negeri, TNI AL Dukung BI Lewat Ekspedisi Rupiah Berdaulat0
- Misi Bantuan untuk Gaza dan Ibadah Umrah Selesai, KRI RJW-992 Berlayar Kembali ke Tanah Air0
- Qoriah Indonesia Menorehkan Prestasi di MTQ Internasional ke-40 di Iran0
