- Hingga Juni 2025, TPK Teluk Lamong Catat Kenaikan Arus Petikemas Internasional 9,1 %
- Dorong Kualitas Layanan dan Peningkatan PNPB, Kemenhub Teken 2 Perjanjian Konsesi Pelabuhan
- 5 Kapal Hasil Tangkapan KKP Dihibahkan ke Nelayan
- Komplotan Maling Beraksi di Kapal Lego Jangkar, Puluhan Kaleng Cat Disita Prajurit Lantamal Belawan
- Keselamatan Pelayaran Jadi Sorotan, Dirut PELNI Sidak Kapal di Surabaya
- Kawah Chandradimuka Akademi TNI AL Cetak 433 Calon Pemimpin Nasional Baru
- Pelindo Regional 2 dan Komisi I DPRD Bahas Pembangunan Ekonomi Maritim Belitung
- TNI AL dan Pasukan Amfibi 32 Negara Indo-Pasifik Samakan Visi di Simposium PALS 2025 Manila
- Lindungi Kawasan Konservasi Gili Matra, KKP Gandeng Mitra Strategis
- TPS Sambut Layanan Baru di Awal Semester II 2025, Koneksi dengan Pelabuhan Besar China
Disergap Tim SFQR Lanal Nunukan, 7.200 Botol Minyak Kemiri Gagal Diselundupkan ke Malaysia

Keterangan Gambar : Tim Second Fleet Quick Response (SFQR) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Nunukan menggagalkan upaya penyelundupan 7.200 botol Minyak Kemiri yang akan dibawa ke Malaysia. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), NUNUKAN: Tim Second Fleet Quick Response (SFQR) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Nunukan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan Minyak Kemiri yang akan dibawa ke Malaysia.
Minyak kemiri merk Larosa 100 ml sebanyak 7.200 botol tanpa dilengkapi dokumen, dibawa menggunakan satu unit speedboat dari Indonesia dengan tujuan Tawau Malaysia disergap di Perairan Sungai Lalesalo, Sebatik, Selasa kemarin (16/4/2024).
Baca Lainnya :
Kronologi kejadian berawal saat Tim SFQR Lanal Nunukan menerima informasi intelijen bahwa adanya penyelundupan minyak kemiri dari Sebatik Indonesia tujuan Tawau Malaysia.
Mendapat informasi tersebut, setelah mendapat perintah operasi dari Komandan Lanal Nunukan Letkol Laut (P) Handoyo, tim SFQR Lanal Nunukan memeriksa ketat barang bawaan pelintas batas dari Tawau Malaysia tujuan Pulau Sebatik Indonesia serta sebaliknya, dari Sebatik Indonesia tujuan Malaysia.
Saat itu tim SFQR melihat dan mencurigai sebuah speedboat dari arah Sungai Lalesalo, Sebatik Indonesia dengan tujuan Tawau Malaysia. Tim kemudian menghentikan serta melakukan pemeriksaan terhadap speedboat yang sedang melaksanakan pelayaran tersebut.
Letkol Handoyo dalam keterangan persnya menyampaikan, selama atau pasca perayaan Idul Fitri 1445 H tahun 2024, Lanal Nunukan meningkatan intensitas pengawasan serta patroli Keamanan Laut (Kamla) terhadap perahu/speedboat yang membawa muatan serta penumpang dari arah Indonesia menuju Tawau Malaysia atau sebaliknya.
“Dari hasil pemeriksaan tersebut, didapatkan 1 (satu) buah speedboat tanpa dokumen nomer lambung Malaysia TW 7318/6/C, dengan motoris Warga Negara Indonesia (WNI) inisial MR yang membawa muatan 7.200 botol minyak kemiri merk Larosa 100 ml”, ungkap Danlanal Nunukan.
Selanjutnya tersangka dan barang bukti akan diserahkan ke pihak yang berwenang dalam hal ini Bea Cukai dan Imigrasi Nunukan.
Keberhasilan dalam menggagalkan upaya penyelundupan barang ilegal ini merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dalam menjaga keamanan wilayah perairan Indonesia dari aktivitas ilegal. Kadal juga menyampaikan kepada seluruh jajaran TNI AL untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam merespon cepat informasi yang diterima, serta bersinergi dengan stakeholder terkait di wilayah kerja kerjanya. (Arry/Oryza)
