- Restrukturisasi Pengurus, Kesit: PWI Jaya Rumah Bersama, Nyalakan Semangat Persaudaraan
- Layanan Adhoc ke Tiongkok, OVP Shipping dan IPC TPK Perkuat Jalur Dagang Asia
- Wisuda Universitas Hang Tuah, Kasal Apresiasi Akreditasi Unggul Sejumlah Program Studi
- Tangani Krisis Sampah, Pelindo Terminal Petikemas Gandeng Universitas Lambung Mangkurat
- KTT Sharm El-Sheikh, Indonesia Konsisten Dukung Upaya Perdamaian dan Rekonstruksi Gaza
- TPK Kupang Catat Arus Peti Kemas 96.205 TEUs, Kinerja Bongkar Muat Meningkat
- Kontingen Garuda 2025 Terima Medali Penghargaan PBB di Lebanon, Merah Putih Berkibar
- KRI John Lie-358 dan Angkatan Laut India Unjuk Kekuatan Pertahanan Maritim
- Di Tangan Pelaku UMKM, Limbah Ban Bekas Hibah PT TPK Diolah Jadi Kreasi Meraup Cuan
- Dukung MHT Award 2025, KSO TPK Koja Dapat Apresiasi Ketua PWI Jaya Kesit Budi Handoyo
Astaga, Bocah Main Petak Umpet di Kontainer Ketiduran Terbawa ke Malaysia

Keterangan Gambar : Ilustrasi, kontainer di Pelabuhan.Foto: property of Indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com ( IMN),JAKARTA: Kejadian langka dialami seorang bocah asal Bangladesh. Dia terbawa hingga ke Malaysia gara-gara main petak umpet bersembunyi di dalam kontainer. Dia berada di dalam kontainer tersebut selama 6 hari tanpa makan dan minum.
Beruntung bocah tersebut masih hidup ketika ditemukan petugas, meski kondisinya pucat dan lemas. Video ketika bocah tersebut ditemukan dan diselamatkan, hingga Minggu (29/1/2023) viral di dunia maya.
Peristiwa berawal ketika pada 17 Januari para petugas di Port Klang Malaysia menurunkan dan membuka kontaener dari kapal Bangladesh. Mereka terkejut melihat seorang anak laki-laki berusia sekitar 15 tahun keluar dari kontainer dan kebingungan.
Baca Lainnya :
- Hadapi Arus Mudik Lebaran 2023, Ini 3 Skenario di Pelabuhan Merak 0
- Konektivitas Transportasi Hingga Pelosok, 177 Trayek Angkutan Laut Disiapkan0
- Indonesia Ketua ASEAN, Presiden Jokowi: Akan Terus Berkontribusi Bagi Perdamaian0
- Waspada! Potensi Gelombang Ekstrem 9 Meter Masih Mengancam, Ini Lokasinya0
- Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hampir Selesai, Ini Kata Menhub 0
Bocah kurus itu bingung melihat orang-orang di sekitarnya. Dia juga tidak paham bahasa Melayu dan bingung berada di tempat yang asing. Bocah ini lalu diamankan, diberi makan dan diajak bekomunikasi.
Awalnya petugas curiga ia adalah korban trafficking atau perdagangan manusia. Polisi Malaysia kemudian memeriksa bocah ini dan diketahui bocah bernama Fahim itu ternyata berasal dari Chittagong, Bangladesh. Dia terbawa ke Malaysia yang jaraknya sekitar 3.000 kilometer dari tempatnya bermain petak umpet.
Fahim bercerita, dia sedang sedang bermain petak umpet dengan teman-temannya di Chittagong. Dia memilih masuk ke dalam kontainer pengiriman barang untuk bersembunyi. Tanpa sengaja, pintu kontainer terkunci. Fahim sempat berteriak-teriak dan menggedor dinding kontainer, tapi tak ada yang mendengar. Setelah itu dia tertidur.
Kontainer itu kemudian dibawa ke kapal niaga berlayar ke Malaysia pada 11 Januari dari pelabuhan Chittagong. Kapal tiba Port Klang di Malaysia pada 17 Januari. Artinya, bocah tersebut terkurung selama 6 hari tanpa makan dan minum, namun masih bisa bertahan hidup.
Bocah tersebut lalu dirawat di rumah sakit di Malaysia sebelum dipulangkan kembali ke Bangladesh. (Bow/ Oryza)
