Apa Yang Terjadi PTPN VII ?
Melenggang Fase Sustainable

By Indonesia Maritime News 20 Nov 2021, 13:18:21 WIB Opini
Apa Yang Terjadi PTPN VII ?

Keterangan Gambar : PTPN VII berusaha menjalankan manajemen sesuai dengan GCG, good corporate governance.


IMN-indonesiamaritimenews.com: Ada suatu yang menarik dari catatan kinerja PTPN VII memasuki tahun 2021 .Perusahaan plat merah ini berupaya keluar dari lingkaran krisis. Lalu apa yang terjadi?

Saat ini menurut Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy pada silaturahmi dengan insan pers di Kantor Direksi, Senin (15/11/21), perusahaan  memasuki  fase keberlanjutan usaha. Ini  adalah tahapan setelah anak perusahaan PTPN Holding ini mengalami perlambatan kinerja dalam lima tahun terakhir.

Perusahaan ini lima tahun yang lalu didera berbagai  persoalan,“Sejak 2016 kami mengalami masalah yang kompleks sehingga kinerja manajemen secara keseluruhan melambat. Sejak saat itu, kami berupaya optimal untuk bisa bangkit, "jelas Ryanto

Baca Lainnya :

    Bangkit yang dijelas Ryanto dengan implementasi tindakan. Mereka melakukan beberapa hal. "Tiga fase harus kami lewati, pertama fase rescue (penyelamatan perusahaan), kedua fase recovery (pemulihan), dan ketiga fase sustainable (keberlanjutan usaha). Alhamdulillah, saat ini sudah mulai masuk fase sustain,” urainya.

    Memasuki tahun 2021 ada indikator positif, perusahaan ini,  mulai "bernafas lega", bisa mencetak laba operasional walau belum besar.

    Fase ini menjadi indikator positif yang mengantarkan BUMN Perkebunan ini keluar dari krisis dan naik ke fase sustainable.
     
    Keberhasilan ini bukan milik Ryan saja, ,namun  milik seluruh insan utama PTPN VII yang bertekad menjalankan transformasi bisnis.

    Tiga faktor utama yang menjadi kunci dalam proses transformasi itu adalah restrukturisasi sumberdaya manusia, restrukturisasi keuangan, dan restrukturisasi organisasi.
     
    Prinsip utama dalam kebijakan transformasi ini ada pada manajemen yang akuntable, taat kepada kaidah GCG (good corporate governance).

    Untuk mewujudkannya  tak semudah kata yang diucapkan, butuh komitmen seluruh SDM yang terlibat dalam manajemen." Sebab, apapun masalahnya, titik terpenting itu ada pada human capital, sumberdaya manusia yang punya niat baik untuk membangkitkan perusahaan ini.” Kata Chief Ryan, sapaan akrabnya Ryanto.

    Ryan mengakui, peran media sangat strategis sebagai pilar paling netral dalam suatu tatanan. Dalam konteks PTPN VII yang notabene adalah entitas ekonomi milik negara, media adalah motivator, konselor, promotor, sekaligus sistem peringatan dini.
     
    PTPN VII ini BUMN yang berkarya menjalankan misi bangsa, lanjut Ryan, Ada tanggungjawab ekonomi, sosial, kemasyarakatan, dan kepedulian lingkungan." Pada aktivitas bisnis kami. Kami membuka lapangan kerja sangat luas, menggulirkan ekonomi kawasan, dan semua itu akan bermuara kepada kesejahteraan masyarakat.”
     
    Dia meminta masukan dari media agar setiap kebijakan PTPN VII tetap berada di jalur yang benar, memberi manfaat lebih luas, dan menjadi salah satu kebanggaan bangsa dan  media  mempunyai tanggungjawab untuk menjadi bagian dari sistem mitigasi peringatan dini.
     
    “Kami sangat apresiasi kerjasama media selama ini  dengan PTPN VII. Kami butuh sapaan dari rekan-rekan media, semacam early warning system, begitu. Kita hidupkan budaya tabayun untuk saling menjaga dan membina hubungan baik,” kata Direktur yang berpengalaman 29 tahun sebagai bankir di Bank BNI ini.

    Sebagai early warning system, media sangat efektif.Ryan meminta pihaknya  dingatkan bila awak media  mendengar ada rumor di luar maupun di dalam tentang PTPN VII. "Kami selalu berusaha untuk menjalankan manajemen sesuai dengan GCG, good corporate governance."(BUMN/Riz/Oryza/Mar)





    Write a Facebook Comment

    Tuliskan Komentar anda dari account Facebook