- Mudik Lebaran 2024 Gratis Naik Kapal Perang, Yuuk... Buruan Daftar
- SPSL Siap Layani Arus Mudik Lebaran 2024, Jalan Tol Cibitung-Cilincing Diskon Tarif
- Keren! Atraksi Flypass Bonanza dan Heli Bell 505 Warnai Tupdik Perwira Penerbang TNI AL
- Penyelundupan Puluhan Pekerja Ilegal Digagalkan TNI AL di Perairan Pertamina Tanjung Uban
- 2 Pelabuhan di Palu Direhabilitasi Pasca Gempa, Akan Diresmikan Presiden Jokowi
- Kesit Budi Handoyo dan Theo Yusuf M Said Siap Nakhodai PWI Jaya
- KKP Gandeng BNN Cegah Gempuran Narkoba di Pulau Kecil Perbatasan
- Terminal Teluk Lamong Berbagi Kebahagiaan Bersama 141 Anak Yatim
- Libatkan UMKM, Pelindo Solusi Logistik Bagi-bagi Ribuan Takjil, Pekerja TKBM: Terima Kasih SPSL
- Perang Lawan Stunting di Pesisir, Lanal Lhokseumawe Gelar Program Bunda Asuh
2 Jenazah Aremania Korban Tragedi Kanjuruhan Diotopsi, Ayah Histeris Pingsan
Keterangan Gambar : Proses otopsi 2 jenazah suporter Arema FC di Malang, Jatim. Foto: ist
Indonesiamaritimenews.com ( IMN), MALANG : Setelah sebelumnya terjadi tarik ulur, jenazah suporter Arema FC korban tragedi Kanjuruhan akhirnya diotopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban. Otopsi dilakukan secara tertutup oleh tim dokter forensik, Sabtu (5/11/2022).
Otopsi dilakukan terhadap 2 jenazah ramaja kakak beradik, NDR (16) dan NDB (13). Ayah kedua almarhum, DAY (46) ikut menyaksikan jalannya otopsi. Ia datang bersama sejumlah Aremania (suporter Arema FC) dan kuasa hukumnya, Imam Hidayat.
Menyaksikantim gorensik melakukan otopsi terhadap 2 jenazah anaknya, DAY tak kuasa menahan pilu. Ia menangis histeris lalu terduduk lunglai dipapah oleh beberapa orang Aremania (suporter Arema).
Baca Lainnya :
- Hujan Deras Sebagian Wilayah Jakarta Banjir, Pohon Tumbang0
- Kapal Kargo Tenggelam di Taiwan, 12 ABK Masih Dicari0
- Parade Budaya Nusantara, Ribuan Perempuan Berkebaya Bakal Pawai dari Sarinah-Bundaran HI 1
- Ngeri, Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Bertambah Jadi 1900
- Pelindo dan PLN Sinergi Wujudkan Green Port Ramah Lingkungan 0
"Anakku mati Pak. Anakku mati," teriak DAY berulang-ulang. Pria ini pingsan lalu dibopong menjauhi area pemakaman tempat dilakukan otopsi di Desa Sukolelo, Kecamatan Maja. Malang, Jawa Timur.
Autopsi 2 jenazah korban tragedi Kanjuruhan dilakukan dengan pendampingan perwakilan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TPIGF) dan polisi. Tak sedikit masyarakat yang datang ke lokasi tempat otopsi.
POLDA HANYA MEMFASILITASI Kabid Dokkes Polda Jawa Timur, Kombes dr Erwin Zainul Hakim mengatakan otopsi dilakukan oleh tim Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI). Sedangkan Biddokkes Polda Jatim hanya memfasilitasi.
Dijelaskan dr Erwin, otopsi dilakukan dengan cara ekshumasi. Prosesnya yakni dengan penggalian makam korban, dan pemeriksaan langsung dilakukan di tempat. Hasil otopsi kemungkinan baru bisa diumumkan sebulan mendatang.
Sementara itu anggota TPIGF, Laode Syarif mengakui sebelumnya orang tua kedua korban menolak dilakukan otopsi. Dia merasa ditekan oleh petugas hingga menolak proses otopsi. Belakangan akhirnya orang tua korban setuju jenazah anaknya diotopsi demi kepentingan penyelidikan.
Diberitakan indonesiamarimenews.com sebelumnya, kisruh terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober lalu. Laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, berakhir dengan kekalahan Aremania.
Kecewa dengan kekalahan itu, ribuan Aremania di tribun turun ke lapangan. Polisi pun menembakkan gas air mata. Akibatnya fatal, ribuan penonton panik berebut keluar dari stadion berdesak-desakan. Tragedi ini menewaskan 135 orang dan membuat lebih dari 400 lainnya luka-luka.
Hasil investigasi yang dilakukan oleh Komnas HAM, disimpulkan bahwa gas air mata yang ditembakkan aparat polisi sebagai pemicu jatuhnya ratusan korban jiwa. Guna mengusut tuntas penyebab kematian korban, dilakukan otopsi terhadap dua jenazah. (Arry/Oryza)