- Pelindo dan KSOP Cirebon Launching STID Non Petikemas dan SIMON TKBM
- Asian Road Racing Championship 2024, PT. ASDP Beri Layanan Terbaik
- Ditjen Hubla Layani Vaksinasi Bagi Pelaut, Jemaah dan Pelancong
- Kinerja Sektor Perikanan Semester I 2024 Melonjak, Ini Langkah yang Dilakukan KKP
- Berkelas Dunia, JIIPE KEK Gresik Raih Penghargaan Kawasan Industri Terbaik
- Kemenhub Optimalkan PNBP Selenggarakan Bimtek Penggunaan Perairan Diikuti 59 UPT
- Sistem Keterbukaan Informasi Publik KKP Diperluas ke Seluruh UPT
- Hari Anak Nasional, Pengelola Terminal Petikemas Surabaya Ajak Balita Wisata Perahu
- Arus Petikemas SPTP Tumbuh 6 Persen, Ini Rinciannya
- Pelindo Jasa Maritim, Beri Layanan Terbaik Bagi Pengguna Jasa
Ngeri, Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Bertambah Jadi 190
![Ngeri, Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Bertambah Jadi 190](https://www.indonesiamaritimenews.com/asset/foto_berita/IMG_kunjunhan_2_12_2020date_0657211.gif)
Keterangan Gambar : Foto: Ist
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA ;Kasus gagal ginjal.akut pada anak masih menjadi persoalan serius. Jumlah kasus kini mencapai 323 kasus, sedangkan pasien yang meninggal dunia bertambah menjadi 190 anak.
Berdasarkan data Kamis (3/11/2022), tercatat sebanyak 323 kasus pasien terkena gagal ginjal, 190 anak di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada rapat Komisi IX dengan DPR, menyampaikan ada 325 anak yang terkonfirmasi gagal ginjal akut. Dari total kasus konfirmasi tersebut terjadi pengurangan dua kasus lantaran tidak ditemukan dugaan penyebabnya.
Baca Lainnya :
- Pelindo dan PLN Sinergi Wujudkan Green Port Ramah Lingkungan 0
- Pantau Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Wagub Lampung Sambangi Pelabuhan Panjang0
- Hasil Investigasi KNKT, Ini 6 Penyebab Sriwijaya Air SJ182 Jatuh Tewaskan 62 Orang0
- Soeharto Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional Oleh Pemerintah0
- Tragedi Kanjuruhan Renggut 135 Nyawa, Komnas HAM Minta Presiden Bekukan PSSI0
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril mengatakan pencatatan dan pelaporan kasus gagal ginjal ini sangat dinamis. "Seperti hepatitis akut kemarin. Nah pengurangan dua orang kemarin karena dikeluarkan (exclude) dari catatan karena ternyata tidak ditemukan penyebab-penyebab dugaan kita," jelas Syahril, Jumat (4/11).
Syahril menjelaskan, sebanyak 323 kasus gagal ginjal akut tersebar di 28 provinsi, di mana DKI Jakarta menjadi penyumbang kasus terbanyak. Kemudian disusul oleh Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, hingga Sumatera Barat.
Kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia mulai terpantau naik pada akhir Agustus 2022. Kasus gagal ginjal terus naik selama September dan Oktober 2022.
Diketahui, penderita gagal ginjal akut melonjak sebanyak 36 kasus pada Agustus. Lalu bertambah lagi 42 kasus, hingga jumlahnya menjadi 78 kasus pada September. Pada Oktober meningkat menjadi 110 kasus.
INVESTIGASI Kemenkes bersama Ikatan Dokter Anak Indinesia (IDAI), rumah sakit (RS), apoteker serta toksikolog melakukan serangkaian investigasi guna mengetahui penyebab melonjaknya kasus gagal ginjal pada anak.
"Kita lakukan pemeriksaan patogenik, apakah ada bakteri, virus atau parasit. Kita juga periksa darah dan urine pasien anak," jelas Syahril. Hasil pemeriksaan itu mengerucut hingga ditemukan zat-zat yang kini heboh yakni Etilen Glikol dan Dietilen Glikol.
Syahril juga membeberkan sejumlah faktor yang dapat menjadi pemicu gagal ginjal akut. Salah satunya adalah keracunan obat-obatan. "Penyebab gangguan ginjal akut ini banyak, bisa karena infeksi, bisa karena dehidrasi, bisa karena pendarahan, penyakit lain, kongenital atau intoksikasi," ungkapnya
Intoksikasi atau keracunan itu bisa karena makanan, minuman dan juga karena obat-obatan. Sirop yang mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol disebut sebagai pemicu gagal ginjal akut pada anak-anak di Indonesia.
Kemenkes lalu mengeluarkan larangan sementara untuk penggunaan obat sirop pada anak sejak 18 Oktober 2022. Sejak itu penambahan kasus tidak terlalu banyak, angka kematian juga menurun.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah melakukan patroli siber dan menemukan 6.001 tautan di berbagai media sosial dan e-commerce yang diduga menjual obat sirop dengan kandungan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol. ( Fat/Oryza)
![Iklan Detail Berita](https://www.indonesiamaritimenews.com/asset/foto_iklantengah/home.jpg)