- Pesona Singkil-Aceh, ASDP Ajak Naik Ferry Jelajahi Gerbang Destinasi Wisata
- 4 Orang Termasuk Kades Kohod Tersangka Kasus Pagar Laut Tangerang
- Badan Bahasa dan DISPUSIP Jakarta Dukung Festival Literasi Kreatif Nasional
- 14 Bulan Jalankan Misi PBB di Lebanon, Satgas MTF TNI AL Tiba di Indonesia, Kasal: Kepercayaan Dunia
- Mitigasi Wilayah Rawan Tsunami, KKP Tanam Ribuan Pohon Vegetasi di Daerah Pesisir
- Bidik Ekspor Perikanan ke Uni Eropa, Ini Strategi KKP
- Peserta MNEK 2025 Lepas 500 Tukik, Penyelam Mancanegara dan TNI AL Tanam Terumbu Karang
- Terdampak Pagar Laut Tangerang, Istri Nelayan Diedukasi Jadi Pelaku Usaha Pengolahan Ikan
- International Fleet Review MNEK 2025, Kasal dan Delegasi 38 Negara Cek Formasi Kapal Perang di Selat
- Armada Perang dari 38 Negara Kumpul di Bali, Multilateral Naval Exercise Komodo 2025 Dimulai
Yuuk, Melongok Isi Perut Rumah Sakit Terapung KRI Wahidin Sudirohusodo-991

Keterangan Gambar : Rumah Sakit Terapung KRI Wahidin Sudirohusodo-99 yang disiagakan di Labuan Bajo selama KTT ASEAN. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com ( IMN), LABUAN BAJO: TNI Angkatan Laut mengerahkan sejumlah unsur guna menjamin keamanan dalam event internasional KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo. Salah satunya adalah KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-99, rumah sakit terapung yang memiliki peralatan medis lengkap.
Kapal ini menjadi Kapal Markas sekaligus Rumah Sakit Terapung yang bersiaga mendukung perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Association of Southeast Asian Nations (KTT ASEAN) tahun 2023 yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 9 Mei hingga 11 Mei 2023.
Banyak yang belum mengetahui 'isi perut, kapal yang menjadi Rumah Sakit Terapung ini. Kapal jenis Bantu Rumah Sakit (BRS) buatan industri pertahanan dalam negeri PT PAL Indonesia di Surabaya tersebut, memiliki beragam fasilitas yang lengkap setara dengan rumah sakit tipe B.
Baca Lainnya :
- Pelajar Kunjungi Lanal Banyuwangi, Yuuk Kenali TNI Angkatan Laut0
- Pemimpin Negara ASEAN Nikmati Sunset Labuan Bajo di Atas Kapal Pinisi0
- Penyelundupan Pakaian Bekas dan Kosmetik dari Malaysia Digagalkan TNI AL0
- Waduh! Ada 31 Dapen BUMN Bermasalah, Nilainya Triliunan Lho0
- Pelabuhan Belawan Terapkan STID dan Sistem Monitoring TKBM0
Kapal ini dilengkapi dengan empat kamar operasi steril, ruang ICU, ruang HCU dengan kemampuan dua pasien dan satu kamar operasi nonsteril.
Selain itu, ada ruang Unit Gawat Darurat (UGD), layanan persalinan, poliklinik (umum, mata, gigi, THT, kandungan, dan lainnya), apotek dan gudang farmasi, serta dilengkapi dengan dua unit kapal ambulans dan empat mobil ambulans.
SPESIFIKASI KAPAL
KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 juga dilengkapi heli deck yang dapat melaksanakan operasi heli dalam misi evakuasi medis, dengan helikopter TNI AL jenis Panther AS 565.
Pada KTT ASEAN, Rumah Sakit Terapung saat ini menyiagakan 11 orang dokter spesialis untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Dokter yang disiagakan terdiri dari spesialis bedah konsultan, digestif, bedah ortopedi, penyakit dalam, jantung dan pembuluh darah, THT, anestesi, radiologi, dokter gigi spesialis bedah mulut dan dokter gigi spesialis konservasi gigi.
Kapal yang masuk ke jajaran TNI AL pada tahun 2022 ini memiliki panjang 124 meter, lebar 21,8 meter dan tinggi 42,068 meter dengan kecepatan ekonomis 12 knot. Kemudian, kecepatan jelajah 14 knot dan kecepatan maksimal 18 knot serta mampu berlayar selama 30 hari atau 10.000 mil laut tanpa berhenti.
“Terima kasih kepada seluruh prajurit yang terlibat dalam pengamanan VVIP KTT ASEAN ke-42, atas kerja sama dan kerja keras yang telah diberikan, sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan aman”, ungkap Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, saat meninjau langsung KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 di Labuan Bajo.
Pada tempat terpisah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh prajurit Jalasena untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan.
"TNI AL akan selalu siap dalam melaksanakan tugas yang diberikan dengan meningkatkan kesiapan operasional baik alutsista dan satuan operasi yang diikuti dengan kemampuan personel dalam menjawab tugas-tugas bersifat multi dimensi", ungkap Kasal. (Riz/ORYZA)
