- Makan Ikan Katanya Bisa Cacingan, Begini Jurus KKP Tangkal Mitos Negatif
- Pelatihan Awareness K3 PTP Non Petikemas Bagikan Alat Pelindung Diri ke TKBM
- Presiden Prabowo: Polri Harus Tangguh, Bersih, Berpihak Pada Rakyat
- Warga Pulau Enggano Bengkulu Terisolasi, KKP Kerahkan Kapal KP Orca 05
- Penyelundupan Arang Bakau Digagalkan Tim F1QR Lantamal XII Pontianak
- Latma CARAT 2025 Bukan Cuma Latihan Tempur, Prajurit TNI AL dan US Navy Asah Kepekaan Sosial
- Pengelolaan TPK Berlian Diserahkan ke Terminal Teluk Lamong, Pengusaha: Semoga Lebih Efisien
- Kapal Bawa 2,5 Juta Bungkus Rokok Ilegal dari Thailand Disergap TNI AL, Tangkapan Terbesar
- Lindungi Awak Kapal Perikanan, KKP Beri Pelatihan Keselamatan dan Sertifikasi Gratis
- Kasal Cup Water Sport 2025 Cetak Atlet Terbaik, Ini Nama-nama Juaranya Tiap Kategori Cabor
Transformasi Pelabuhan Belawan, Pelindo Gandeng Konsorsium INA
.jpg)
Keterangan Gambar : Kegiatan ekspor melalui Pelabuhan Belawan, Sumatra Utara. Foto: property of indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo segera memulai langkah-langkah transformatif untuk pengembangan dan pengoperasian Pelabuhan Belawan di Medan, Sumatra Utara. Langkah ini dilakukan bekerja sama dengan konsorsium INA (Indonesia Investment Authority).
Hal ini dikatakan oleh Arya Sinulingga, Stafsus III Menteri BUMN. "Pelabuhan Belawan harus meningkatkan kinerja dan kapasitasnya agar segera masuk ke dalam ekosistem logistik global,” kata Arya, dikutip Drnin (20/3/2023).
Menurut Arya, bergabung dalam ekosistem logistik global merupakan langkah strategis agar Pelabuhan Belawan dapat melayani pengangkutan barang secara langsung (direct call) ke negara tujuan. Selama ini, 95% ekspor dari Sumatra harus transit ke negara lain sebelum bisa diangkut ke negara tujuan.
Baca Lainnya :
- Tingkatkan Jam Terbang, Pendidikan Komando Pasukan Katak Terjunkan Siswa Free Fall 0
- Kasal:Hadapi Masalah Keamanan Perbatasan di Laut Harus Bekerjasama Negara Tetangga yang Berbatasan0
- Indonesia dan Singapura Komitmen Tindaklanjuti Kesepakatan Perjanjian FIR0
- Pontianak-Singapura , IPC TPK Pontianak Layani Service Baru 0
- Kasal Beri Penghargaan Kepada 21 Perwira Tinggi TNI AL yang Memasuki Purna Tugas0
Pada tahun 2021, hampir separuh peti kemas ekspor asal Sumatra dikapalkan menuju Malaysia. Separuh sisanya diangkut ke Singapura, Thailand, Taiwan, dari Myanmar. Dari sini, peti kemas dipindahkan ke kapal yang lebih besar, baru kemudian dibawa ke lebih dari 30 negara tujuan ekspor.
Keharusan transit ini membuat eksportir menanggung biaya sea freight yang mahal dan waktu tempuh lebih lama. Selain itu negara juga harus menghabiskan lebih banyak devisa karena sebagian besar jasa pengapalan barang (sewa kapal, asuransi, biaya sandar, dan lain-lain) dibayar dalam mata uang asing.
LANGKAH TRANSFORMATIF
Selain menggandeng mitra strategis, pembenahan infrastruktur dasar juga akan dilakukan, seperti penambahan peralatan bongkar muat seperti Quay Container Crane atau QCC (alat bongkar muat peti kemas di dermaga), dan Rubber Tyred Gantry Crane (RTG, alat bongkar muat peti kemas di CY).
Sejumlah langkah transformatif juga akan dilakukan, melalui optimalisasi infrastruktur, peningkatan kinerja operasional, dan penerapan integrasi sistem IT. Dengan demikian diharapkan, kinerja bongkar muat pelabuhan dapat meningkat, waktu sandar kapal (port stay) bisa berkurang, dan biaya logistik jadi semakin murah.
Dengan berbagai jurus itu, volume dan kapasitas Pelabuhan Belawan akan meningkat. Secara bertahap, kapasitas pelabuhan peti kemas terbesar di Sumatra itu akan naik dari 700.000 TEUs menjadi 1,4 juta TEUs per tahun. (Arry/Oryza)
