- Posko Lebaran 2025 Resmi Ditutup, Menteri AHY: Penyelenggaraan Mudik-Balik Aman & Lancar
- Pemudik Lebaran 2025 via Pelabuhan Pelindo Tembus 1,7 Juta Orang, Naik 2,4 %
- Muhammad Najmi Alvaro, Qori Cilik Juara Internasional, Kemenag: Indonesia Punya Kader Luar Biasa
- One Way Nasional, Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Dinilai Terkendali, Menhub Kasih Jempol
- Lebaran 2025, ASDP: 780 Ribu Pemudik dan 200 Ribu Kendaraan dari Sumatera Sudah Balik ke Jawa
- Pangkalan TNI AL Segera Dibangun di Madura, Gerbang Vital Alur Perdagangan Internasional
- Peduli Masyarakat Pesisir, Ini Aksi yang Dilakukan Prajurit Lanal Nunukan
- Kumpulkan Sampah Plastik, ASDP Kurangi Emisi Karbon 10,2 Ton Lewat Reverse Vending Machine
- Lebaran 2025, Pelindo Regional 2 Sukses Layani 202 Ribu Pemudik
- PT Terminal Teluk Lamong Catatkan Rekor Ship to Ship 34 Menit
TNI AL Turun Tangan, 17 Pekerja Migran Ilegal Gagal Diselundupkan ke Malaysia

Keterangan Gambar : Sejumlah calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan dikirim ke Malaysia secara ilegal, diamankan TNI AL. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN) BATAM: Sebanyak 17 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) gagal diselundupkan ke Malaysia. TNI AL berhasil menggagalkan dua kasus pengiriman PMI ilegal tersebut di Batam, Kepulauan Riau.
Operasi dilaksanakan oleh Tim Fleet One Quick Responses (F1QR) Pangkalan Utama Angkatan Laut IV (Lantamal IV) Batam di Perairan Batam, Kepulauan Riau menuju Malaysia pada Sabtu (3/6/2023) malam.
Komandan Lantamal IV Batam (Danlantamal IV Batam), Laksma TNI Kemas M. Ikhwan Madani, menjelaskan Tim F1QR Lantamal IV Batam menggagalkan pengiriman calon PMI ilegal di dua lokasi berbeda yaitu di Cipta Land, Tiban, dan Ocarina, Batam Center.
Baca Lainnya :
- 2 Hari Terombang-ambing di Laut, Ayah dan Anak Diselamatkan KRI Malahayati-3620
- KRI Teluk Hading-538 Terbakar, Evakuasi 119 Prajurit Hanya 30 Menit 0
- Kapal Perang RI Teluk Hading-538 Terbakar, Begini Nasib 119 Prajurit 0
Penggagalan pertama dilakukan di daerah Cipta Land, Tiban. Dari tempat ini berhasil diamankan 9 orang di Pulau Bokor. Petugas menangkap dua orang yang diduga pelaku penyelundupan PMI ilegal.
Selanjutnya penggagalan kedua, tim berhasil mengamankan 8 orang calon PMI ilegal di Perairan Batam Center, di atas kapal pancung saat mereka hendak berangkat menuju Malaysia. Satu orang diduga pelaku penyelundupan PMI ilegal diamankan.
Keterangan yang diperoleh, calon PMI ilegal tersebut berasal dari beberapa daerah di antaranya Aceh, Batam, Solo, Sumenep, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Calon PMI ilegal yang akan bertolak dari Batam ke Malaysia dikenakan tarif Rp 6 juta hingga Rp 12 juta per orang.
Selanjutnya 17 orang calon PMI ilegal dan para pelaku penyelundup akan diserahkan ke instansi yang berwenang melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Batam.
Keberhasilan Tim F1QR TNI AL dalam upaya menggagalkan pengiriman calon PMI ilegal dari Batam ke Malaysia ini merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali kepada seluruh jajaran TNI AL, untuk selalu waspada dan merespon cepat segala informasi didapat, dalam hal ini pengiriman calon PMI ilegal di daerah perbatasan RI. (Rizki/ Oryza))
