- Kombes AM Kamal, Dari Operasi DOM Aceh hingga Satgas Damai Papua, Mengabdi untuk Negeri
- Hilirisasi Rajungan di Jepara, KKP Dorong Ekonomi Masyarakat Pesisir Naik Kelas
- Gotong Royong, TNI AL dan Masyarakat Bangun Tanggul Penahan Abrasi di Tapal Batas
- Bantu Warga Kelola Sampah, Pelindo Group Wilayah Kerja Makassar Sumbang Mesin Press
- Patok Pagar Bambu 30 Km di Laut Tangerang Disegel KKP, Tak Sesuai UNCLOS dan Ancam Ekologi
- 54 Kg Kalajengking Kering Nyaris Diselundupkan, Digagalkan Satgaspam TNI AL di Bandara Juanda
- Jelang Hari Dharma Samudera, Kasal Pimpin Ziarah di TMP Kalibata
- Kru Kapal Asing Sakit di Perairan Berau Dievakuasi TNI AL, Basarnas dan Polair
- Cilegon Banjir, Satgas Siaga Bencana Lanal Banten Kerahkan Bantuan
- Kapal Pesiar Coral Geographer Singgah di Pelabuhan Makassar, Pelindo Beri Layanan Terbaik
Program Blue Economy, Ini Sederet Kegiatan Pertamina Trans Kontinental
Keterangan Gambar : Kegiatan 'UIIF Ideathon Nusantara 2024' yang diselenggarakan oleh Direktorat Inovasi Science Techno and Park (DISTP) Universitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan PTK (Pertamina Trans Kontinental). Foto: PTK
Indonesiamaritimenews.com(IMN), JAKARTA: PT Pertamina Tranps Kontinental (PTK) mengungkapkan telah berkontribusi dalam pengembangan Blue Economy di Indonesia. PTK telah melaksanakan program TJSL yang berfokus pada pesisir, mulai dari Inkubasi Ekonomi Bahari untuk meningkatkan UMKM, penanaman mangrove, mengembangkan Desa Energi Berdikari dan kegiatan lainnya.
Hal ini disampaikan dalam rangkaian kegiatan 'UIIF Ideathon Nusantara 2024' yang diselenggarakan oleh Direktorat Inovasi Science Techno and Park (DISTP) Universitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan PTK pada Jumat (29/11/2024) lalu di Jakarta.
Baca Lainnya :
- Ini Penyebab Port Stay Kapal di TPK Kendari Lebih Cepat, Arus Peti Kemas Tumbuh 7 Persen0
- Dipicu Petikemas Internasional Kinerja TPS Naik 9,27 Persen0
- PTP Nonpetikemas Berhasil Kurangi Port Stay 33%, Ini Transformasi yang Dilakukan0
- Arus Peti Kemas Domestik Tumbuh Kinerja Operasi IPC TPK Naik 16,7% Triwulan 40
- SNI Award 2024, PTP Nonpetikemas Kembali Raih Peringkat Perak0
Mengangkat tema “Blue Economy: Opportunities and Innovations Exploring Sustainable Economic Activities Related to the Ocean and Coasts”, PTK yang diwakili oleh Manager Communication & Compliance, Syafaat Yudha Perwira, memaparkan inisiatif dan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTK dalam mendukung Blue Economy di forum tersebut.
Blue economy atau ekonomi biru merupakan konsep pembangunan ekonomi berkelanjutan yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut dan pantai secara berkelanjutan. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan tetap menjaga kelestarian ekosistem laut.
PERAN PTK
Dalam rilis yang diterima indonesiamaritimenews.com disebutkan, sebagai perusahaan penyedia layanan ship & port solution di Indonesia, PTK memiliki peran strategis dalam mendukung Blue Economy. Dalam hal ini, PTK mengoperasikan armada yang ramah lingkungan seperti kapal dengan bahan bakar ganda (diesel dan LNG) dan kapal yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
PTK juga menerapkan Shore Connection (SC) atau penyediaan listrik ketika bersandar di pelabuhan yang dikelola serta shorebase yang mendapatkan pengakuan Green Port berskala Asia Pasifik atas upaya PTK mengurangi emisi karbon dan mendukung transisi ke energi baru dan terbarukan.
PROGRAM TJSL YANG SELARAS
Sejalan dengan konsep blue economy, selama tahun 2024 ini PTK telah melaksanakan program TJSL yang berfokus pada pesisir, mulai dari Inkubasi Ekonomi Bahari untuk meningkatkan UMKM pesisir Batam, penanaman 5.500 mangrove, hingga pengembangan rumah bibit mangrove di Bali.
Dari segi pengelolaan sampah, PTK juga telah menggelar coastal clean up bersama Pandawara Group dan mengumpulkan 28 ton sampah di Yogyakarta. Selain itu, PTK mengembangkan Desa Energi Berdikari yang mampu mengelola 31,5 ton sampah hingga menjadi pusat eduwisata di pesisir Jambi.
PTK juga membangun sarana penyediaan air bersih di Maumere sebagai upaya mengatasi kekeringan di wilayah timur Indonesia.
VP Legal & Relations PTK, Sonny Mirath mengungkapkan, komitmen perusahaan dalam Blue Economy merupakan tindakan nyata untuk menjamin kelestarian sumber daya laut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar area operasi.
“Melalui partisipasi aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, PTK tidak hanya memperkuat posisinya sebagai perusahaan penyedia jasa ship & port solutions untuk ketahanan energi nasional, tetapi sekaligus membantu pemerintah dalam mencapai visi Indonesia yang berkelanjutan,” tutup Sonny Mirath.
Sebagai catatan, PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) didirikan pada 9 September 1969 dengan nama PT Pertamina Tongkang. Dalam perkembangannya berganti nama menjadi PT Pertamina Trans Kontinental pada 29 November 2011. (Riz/Oryza)