- Restrukturisasi Pengurus, Kesit: PWI Jaya Rumah Bersama, Nyalakan Semangat Persaudaraan
- Layanan Adhoc ke Tiongkok, OVP Shipping dan IPC TPK Perkuat Jalur Dagang Asia
- Wisuda Universitas Hang Tuah, Kasal Apresiasi Akreditasi Unggul Sejumlah Program Studi
- Tangani Krisis Sampah, Pelindo Terminal Petikemas Gandeng Universitas Lambung Mangkurat
- KTT Sharm El-Sheikh, Indonesia Konsisten Dukung Upaya Perdamaian dan Rekonstruksi Gaza
- TPK Kupang Catat Arus Peti Kemas 96.205 TEUs, Kinerja Bongkar Muat Meningkat
- Kontingen Garuda 2025 Terima Medali Penghargaan PBB di Lebanon, Merah Putih Berkibar
- KRI John Lie-358 dan Angkatan Laut India Unjuk Kekuatan Pertahanan Maritim
- Di Tangan Pelaku UMKM, Limbah Ban Bekas Hibah PT TPK Diolah Jadi Kreasi Meraup Cuan
- Dukung MHT Award 2025, KSO TPK Koja Dapat Apresiasi Ketua PWI Jaya Kesit Budi Handoyo
Presiden Prabowo Resmikan Proyek Baterai Terbesar se-Asia Tenggara, Siap Swasembada Energi

Keterangan Gambar : Presiden Prabowo Subianto meresmikan groundbreaking ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu, (29/6/2025). Foto: BPMI Setpres
Indonesiamaritimenews.com (IMN), KARAWANG: Presiden Prabowo Subianto yakin Indonesia mampu mencapai swasembada energi dalam beberapa tahun ke depan.
Optimisme tersebut disampaikan Presiden pada groundbreaking ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Artha Industrial Hills (AIH), Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, pada Minggu, 29 Juni 2025.
Baca Lainnya :
- HUT ke-79 Polri, Motor Layang Bakal Hiasi Langit Monas0
- Presiden Prabowo dan PM Malaysia Anwar Ibrahim Sepakat Tuntaskan Polemik Isu Perbatasan0
- Pertemuan TNI AL dan Royal Navy, Indonesia dan Inggris Perkuat Kerja Sama Angkatan Laut0
- Jempol! Prajurit Petarung Pasukan Marinir 3 Raih Penghargaan Terbaik di Lebanon0
- Presiden Prabowo: Desa dan Pulau Terpencil Akan Punya Energi Swasembada0
“Saya diberitahu oleh para pakar bahwa bangsa kita ini sungguh-sungguh bisa swasembada energi dan hitungan saya tidak lama, tidak lama. Lima tahun paling melambat enam tahun, tujuh (tahun) kita bisa swasembada energi,” ucap Presiden dalam sambutannya.
Salah satu kunci menuju swasembada energi, menurut Presiden terletak pada pengembangan teknologi energi surya yang memerlukan dukungan dari industri baterai nasional. Kepala Negara mengatakan bahwa proyek yang diresmikan hari ini merupakan fondasi penting bagi terwujudnya target tersebut
“Hari ini tadi laporannya menghasilkan 15 gigawat Kita butuh, kalau tidak salah para pakar laporan ke saya untuk benar-benar mandiri kita perlu mungkin 100 gigawat. Berarti mungkin proyek ini harus dilipatgandakan mungkin. Dan saya percaya bahwa kita mampu untuk melaksanakan itu,” katanya.
Gagasan hilirisasi sendiri menurut Kepala Negara bukanlah hal baru, tetapi merupakan amanat panjang dari sejarah Indonesia. "Cita-cita hilirisasi sudah sangat lama dari sebenarnya Presiden Republik Indonesia yang pertama dari Bung Karno sudah bercita-cita hilirisasi. Dan Presiden-Presiden kita selanjutnya juga bercita-cita dan melaksanakan hilirisasi,” kata Presiden.
Proyek terbesar se-Asia tenggara ini menurut Presiden menjadi bukti keseriusan Indonesia dalam mendorong energi ramah lingkungan. Kepala Negara pun menyambut baik kerja sama strategis dengan mitra global dalam membangun ekosistem industri baterai ramah lingkungan ini.
Lebih lanjut, Presiden menyoroti pentingnya kerja sama yang setara dan saling menguntungkan di tengah dunia yang tengah menghadapi ketegangan geopolitik. Ia mengapresiasi kemitraan Indonesia dan Tiongkok dalam proyek ini sebagai contoh kolaborasi damai yang membawa manfaat bersama.
"Kita bermitra dengan kawan-kawan kita, saudara-saudara kita dari Tiongkok. Kita bisa bekerja sama dengan program yang menurut saya ini termasuk bisa dikatakan kolosal, bisa dikatakan terobosan luar biasa. Dari sini kita bisa menghasilkan energi terbarukan dan ramah lingkungan yang dicita-citakan seluruh dunia,” sambung Presiden.
“Kerja sama ini saya kira adalah sangat penting dan menguntungkan semua pihak di tengah dunia penuh konflik, kawasan kita penuh perdamaian. Dan tidak ada kemakmuran bisa kita capai tanpa perdamaian,” katanya.
Presiden menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak baik dari jajaran kabinet hingga para mitra industri atas kerja cepat dan terukur dalam mewujudkan proyek strategis ini.
“Terima kasih sekali lagi. Hilirisasi akan jalan terus, momentum akan kita percepat. Kita mau bergerak cepat, rakyat menuntut, mengharapkan kemajuan cepat,” pungkas Presiden Prabowo. (Arry/Oryza)
