- ASDP Hadirkan Komodo Waterfront Festival 2025, Labuan Bajo Panggung Pesona Nusantara
- Udang Lokal Lebih Maknyus... Masih Jadi Primadona Masyarakat Nusantara
- SK PWI Pusat Tegaskan, Kesit Budi Handoyo Pimpin PWI DKI Jakarta 2024-2029
- 10,3 Kg Sabu Malaysia Modus Dililit di Badan, Dibongkar TNI AL di Pelabuhan Tanjung Priok
- 1 Dekade Angkutan Perintis: Layani 7,8 Juta Penumpang dan Angkut 1,3 Juta Ton Barang
- Pemuda Menyelam Hilang di Perairan Kutampi Nusa Penida, Prajurit TNI AL Turun Tangan
- Jaga Ekosistem Laut, Yuk.. Tanam Mangrove dan Cemara di Pulau Tabuhan
- Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025, Pangkoarmada II Lepas KRI Makassar-590 Menuju Wilayah 3T
- Kemenhub Dukung Konektivitas Transportasi Destinasi Pariwisata Nasional
- Kejuaraan Open Water Swimming Digelar TNI AL dan Pemprov Maluku Utara, Seru
Pengrajin Stop Produksi, Tempe dan Tahu Menghilang di Pasaran 3 Hari

Keterangan Gambar : Foto: indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com ( IMN),JAKARTA: Ibu-ibu harus siap-siap kehilangan tahu tempe selama 3 hari kedepan mulai Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022). Pasalnya, semua pedagang tahu tempe tidak menjual bahan makanan tersebut karena produsen mogok produksi.
Tinggi harga kedelai membuat pengrajin tahu tempe kelimpungan. Naiknya harga bahan baku tentu saja membuat ongkos produksi juga melonjak. Sebagai bentuk protes terhadap pemerintah, produsen tahu tempe di Jabodetabek mogok produksi selama 3 hari.
Rencana mogok pengrajin tahu tempe sudah diantisipasi ibu rumah tangga serta pemilik warteg. Mereka memborong tahu tempe untuknstok selama tiga hari.
Baca Lainnya :
- Gubernur Sumut Edy Rahmayadi: Jangan Coba-coba Bermain Di Atas Penderitaan Rakyat Saya0
- Temuan 2 Sonar Bawah Laut, TNI AL Tingkatkan Kewaspadaan 0
- Geger Temuan Sonar Bawah Laut Mirip Rudal ‘Made in USA’ di Kepulauan Selayar0
- Polisi Akan Panggil Pemilik 3 Gudang Penimbun 1,1 Juta Kg Migor di Deli Serdang, Sumut0
- Edan! 1,1 Juta Kg Minyak Goreng Ditimbun di Deli Derang, Sumut0
Desi, pemilik di kawasan Grogol, Jakarta Barat, salah satunya. Ia mengaku sudah menyimpan 20 balok tempe, dan tiga kantong plastik untuk stok masakan di warungnya selama tiga hari. "Warung nasi primadonanya kan tahu tempe. Kalau sampai nggak ada kan kasian pelanggan saya," ucap Desi, Minggu (20/2/2022).
Kalangan ibu-ibu, juga sudah mengantisipasi dengan membeli tahu tempe dalam jumlah lebih banyak. "Kan bisa disimpan di kulkas, dari pada besok di pasaran nggak ada," kata Watik, ibubrumah tangga yang memborong tempe bersama ibu-ibu lainnya.
Sementara itu Narti, pedagang tahu tempe di Pasar Grogol mengatakan para pedagang selama 3 hari terpaksa tidak jualan. "Nggak ada barang. Mhngkin kalau sudah produksi lagi harganya naik," ungkap Narti.
Data yang dihimpun indonesiamaritimenews.com pengrajin tahu tempe melakukan aksi mogok produksi selama 3 hari. Aksi ini sebagai protes dilakukan agar pemerintah turun tangan melakukan intervensi terhadap mahalnya kedelai impor.
Harga kedelai bahan baku tempe dan tahu kini mencapai Rp12.000 per kilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp 9.500 sampai Rp10.000 per kilogram. Kondisi ini membuat produsen dihadapkan pada dilema. Mau menjual sesuai dengan biaya produksi, konsumen belum tentu mau membeli.( Fat/Oriz)
