Lintasi Laut Merah dan Teluk Aden, KRI Frans Keisiepo-368 Siaga Jaga Perang

By Indonesia Maritime News 21 Jan 2024, 16:39:39 WIB Hankam
Lintasi Laut Merah dan Teluk Aden, KRI Frans Keisiepo-368 Siaga Jaga Perang

Keterangan Gambar : Prajurit KRI Frans Kaisiepo-368 melaksanakan Peran Siaga Perang saat melintasi kawasan Laut Merah dan Teluk Aden. Foto: Dispenal




Indonesiamaritimenewa.com (IMN), JAKARTA: Mengantisipasi perkembangan situasi pada saat melintas Laut Merah, Selat Bab El Mandeb, dan Teluk Aden, KRI Frans Kaisiepo-368 melaksanakan Peran Jaga Perang.

Baca Lainnya :


Peningkatan kewaspadaan ini dilakukan   saat melintasi perairan tersebut mulai tanggal 16 Januari sampai 19 Januari 2024, dalam pelayaran menuju ke tanah air usai menjalankan misi perdamaian dunia di bawah bendera PBB. 

Perairan Laut Merah, Bab El Mandeb, dan Teluk Aden menjadi Area Of Interest dengan kondisi keamanan yang belum kondusif. Hal ini menyusul serangan terhadap beberapa kapal niaga yang melintas oleh Kelompok Houthi dari Yaman, dan eksistensi perompak dari Somalia. 

Dalam situasi ini KRI sekaligus hadir untuk memberikan rasa aman bagi kapal-kapal berbendera Indonesia yang memiliki peran sentral sebagai tulang punggung perekonomian nasional.


Selama Peran Jaga Perang, KRI Frans Kaisiepo-368 melaksanakan pengawakan sensor, senjata, serta komando kendali yang modern dan terintegrasi dengan tingkat kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi. Sniper dan senjata ringan juga disiagakan di beberapa titik. 

Selain itu, KRI aktif menjalin komunikasi dengan kapal perang asing yang tergabung dalam CTF 151 (Counter Piracy) dan CTF 153 (Security Cooperation in Red Sea and Gulf of Aden), pesawat udara militer yang melintas pada kolom udara di atasnya, serta kapal-kapal niaga terutama yang berbendera Indonesia dalam rangka sharing informasi dan update situasi terkini.


Komandan KRI Frans Kaisiepo-368, Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh mengatakan pemberlakuan Peran Jaga Perang harus dilaksanakan dengan tingkat kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi, dengan tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan. 

"Gambaran taktis udara dan permukaan harus dapat dibangun secara komprehensif sebagai dasar pengambilan keputusan. Kehadiran KRI juga memberikan rasa aman bagi kapal-kapal berbendera Indonesia sekaligus meyakinkan mereka melalui The Internationally Recommended Transit Corridor (IRCT) saat melintasi Teluk Aden”, tegas Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh. 


Peran Jaga Perang merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, agar setiap KRI meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi perkembangan situasi pada saat melintasi perairan internasional. 


Selain itu, Kasal juga menekankan kepada seluruh prajurit Jalasena untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan serta menjaga keselamatan dalam bertugas. (Arry/Ory)






Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook