- Libur Nataru 2025/2026 Arus Penumpang Capai 962.777 orang, Pelindo: Layanan Pelabuhan Tetap Optimal
- Lepas Mudik Gratis Nataru 2025/2026, Menhub: Jaga Kesehatan, Semoga Selamat...
- Diduga Melanggar Dokumen dan Bawa Narkoba, KM Dolphin Diamankan TNI AL
- Pesan Tegas Presiden Prabowo: Jadilah Jaksa yang Berani dan Jujur
- Diangkut KRI Makassar-590, Logistik Bantuan Bencana Tiba di Pelabuhan Krueng Geukueh Aceh
- Perkuat Sentra Industri Garam, KKP Tanam Mangrove 600 Hektare di Rote Ndao
- Operasi Pengamanan Terpadu Nataru 2025/2026, Armada TNI AL Amankan Jalur Perairan Terpadat
- Tegakkan Kedaulatan di Ambalat, KRI Badik-623 dan KRI Pulau Rimau-724 Unjuk Kekuatan di Perbatasan
- Antusiame Masyarakat Tinggi, Kuota Diskon Tiket Kapal Pelni Tinggal 32 Persen
- Pers Harus Tegakkan Pilar Demokrasi dan Kemanusiaan di Tengah Disrupsi Teknologi
Ketika Menkeu Purbaya Bikin Kaget Sidak ke Pelabuhan Tanjung Priok: Setiap Saat Saya Bisa Datang

Keterangan Gambar : Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sidak ke Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (13/10/2025). Ia mengecek langsung dokumen serta isi kontainer yakni barang impor dari China. Foto: ist
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kerap bikin terkejut-kejut. Selain statemen yang dilontarkannya yang ceplas-ceplos, Purbaya juga kerap melakukan inspeksi mendadak ke berbagai instansi di bawah naungan kementerian yang dipimpinnya.
Pada Senin (13/10/2025) lalu, pagi hari sekitar pukul 10.30 Purbaya bikin kaget para pegawai yang beraktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Didampingi oleh Irjen Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh dan Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok Sodikin, Purbaya mengecek langsung pergerakan barang masuk, terutama pada jalur hijau kepabeanan. Ia mengatakan ingin mengetahui jalur hijau apakah betul-betul hijau.
Baca Lainnya :
- Kunjungi Pelindo Regional 2, Tim Kemenko Perekonomian Bahas Logistik dan Pelabuhan0
- Pelindo Regional 2 Gelar Drill K3, Semua Elemen Dilatih Siap Hadapi Tanggap Darurat0
- Tangani Krisis Sampah, Pelindo Terminal Petikemas Gandeng Universitas Lambung Mangkurat0
- Dukung MHT Award 2025, KSO TPK Koja Dapat Apresiasi Ketua PWI Jaya Kesit Budi Handoyo0
- Dirjenhubla:TKBM Tulang Punggung Logistik Nasional Harus Mendapatkan Perhatian Serius0
"Saya cuman cek saja pengen tahu hijau itu hijau bener atau nggak. Jangan-jangan hijaunya di dalamnya merah," ucap Purbaya. Beberapa waktu sebelumnya, ia menyatakan ingin mengecek jalur hijau untuk memberantas barang ilegal impor alias selundupan. Jalur hujau merupakan fasilitas khusus tanpa pemeriksaan.
"Tapi nggak semuanya dicek. jangan sampai jalur hijau jadi tempat orang nyelundupin barang yang nggak harusnya lewat jalur hijau," sambung Purbaya.
Periksa Kontainer
Ketika sidak Purbaya langsung menuju area Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) Graha Segara. Satu kontainer yang dipilih secara random langsung diperiksa dan dibongkar. Kontainer dari China itu langsung dibongkar.
Pekerja pun membuka pintu kontainer yang berisi pakan ternak sebanyak 560 bag yang nilanya mencapai Rp1,24 miliar. Ia sempat berdialog dengan para pekerja menanyakan seputar isi kontainer. Purbaya juga memeriksa dokumen barang kontainer tersebut.
Dikatakan Purbaya, dari jumlah maupun beratnya tidak ada masalah. "Cuman nanti lagi dicek di lab. Sama nggak dengan barang yang disebutin ini. Harus karantina apa nggak? Kalau nggak harus karantina, menurut saya nggak harus karantina, ya udah. Tapi kalau harus karantina, dikarantina sesuai dengan peraturan," jelas Purbaya.
"Ini sepertinya vitamin campuran-campuran pakan, bukan pangan doang, buat menibgkatkan kualitas pakan keliatannya sih," jelas Purbaya. "Beratnya 14 ton," sambung Purbaya. Nilai barang tersebut mencapai Rp1.240.750 atau sekitar Rp1,24 miliar.
"Tapi yang penting kan, kayaknya sih oke. Yang penting kan saya ngecek seperti ini jadi orang-orang tau setiap saat saya bisa datang, jadi mereka hati-hati," tegasnya.
Ia juga mengatakan akan menyiapkan layanan pengaduan yang terintegrasi, khususnya pada Direktorat Jenderal Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak. Diakuinya, laporan yang masuk kadang-kadang betul, kadang-kadang salah.
"Tapi saya akan ini, buka channel langsung ke Menteri. Jadi mereka bisa ngadu ke situ," tegas Purbaya. "Untuk Bea Cukai dan Pajak. Dua nomor handphone, nomor WA terpisah mungkin. Mungkin besok akan saya launch itu," tandasnya. (Arry/Oryza)











