- Pendapatan Usaha Tumbuh 16 %, Pelindo Jasa Maritim Sahkan Laporan Tahunan Tutup Buku 2024
- 2.305 Liter Miras Sopi Hasil Tangkapan di Kepulauan Aru Dimusnahkan, Diguyur ke Selokan
- Produk Perikanan Sultra Tembus Thailand dan Amerika, KKP Jamin Mutu Berstandar Global
- Klinik Utama Sentra Maritim Medika, Tonggak Layanan Kesehatan Pekerja Maritim dan Masyarakat
- Senyum Sumringah Anak Yatim Piatu Terima Santunan TPK Koja Rangkaian Pelindo Day 2025
- Pertemuan TNI AL dan Royal Navy, Indonesia dan Inggris Perkuat Kerja Sama Angkatan Laut
- Jempol! Prajurit Petarung Pasukan Marinir 3 Raih Penghargaan Terbaik di Lebanon
- Presiden Prabowo: Desa dan Pulau Terpencil Akan Punya Energi Swasembada
- Geliat Ekonomi Sulawesi, Pelindo Dorong Peran Pelabuhan Makassar jadi Gerbang Utama Ekspor KTI
- PELNI Sabet 2 Penghargaan di ajang TJSL & CSR Award 2025 BUMN Track
Jelang Audit IMSAS 2025, Ini Langkah Persiapan Kemenhub

Keterangan Gambar : Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar Hight Level Meeting menghadapi Audit IMO Member State Audit Scheme 2025. Foto: Ditjen Hubla
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tengah bersiap menghadapi Audit IMO Member State Audit Scheme (IMSAS) yang akan digelar Juni 2025 mendatang. Salah satu persiapan yang dilakukan adalah menggelar High Level Meeting pada Selasa (14/01) di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi, selaku pimpinan rapat menjelaskan IMSAS merupakan wahana yang penting. Hal ini untuk memastikan bahwa Indonesia menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai negara anggota (member state) dalam melaksanakan konvensi-konvensi yang telah diratifikasi. Konvensi tersebut merupakan produk hukum dari International Maritime Organization (IMO).
Baca Lainnya :
- Dukung Konektivitas, ASDP Relokasi Dua Kapal KMP Temi dan KMP Erana di Cabang Ambon0
- Setahun, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik0
- Penumpang Angkutan Laut Nataru 2024-2025 Naik 5,33 %, Ditjen Hubla Apresiasi Kolaborasi Stakeholder0
- SPMT Parepare Terapkan X-ray dan Barrier Gate di Terminal Penumpang0
- Horee... ASDP Pastikan Tarif Kapal Bebas PPN 12 %0
"Sebagai anggota IMO, Indonesia berkewajiban untuk melaksanakan konvensi internasional yang diterbitkan oleh IMO, terutama yang berkaitan dengan keselamatan maritim, perlindungan lingkungan maritim, serta standar kerja di laut," ujar Antoni.
Indonesia akan dijadwalkan menjalani audit wajib pada Juni 2025. Sebelumnya, pada 2014, Indonesia telah mengikuti Voluntary IMO Member State Audit Scheme (VIMSAS) . Selain itu, pada Februari 2024, Indonesia telah melaksanakan Mock Audit IMSAS hasil dari kerja sama Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian perhubungan Republik Indonesia bersama Pemerintah Australia yang dilaksanakan oleh Australia Maritime Safety Authority (AMSA) dan mendapatkan 17 temuan dan 2 observasi.
"Berdasarkan hasil kedua audit tersebut, kita dapat menilai kondisi dan kesiapan Indonesia dalam menghadapi audit sesungguhnya pada Juni mendatang," lanjut Antoni.
Saat ini, Indonesia telah memulai tahap persiapan audit dengan mengisi Pre-Audit Questionnaire (PAQ) dan Additional Pre Audit Information (APAI). Kedua dokumen ini berfungsi untuk memberikan gambaran mengenai penerapan konvensi-konvensi maritim. Pelaksanaannya diwujudkan dalam peraturan- peraturan nasional, serta bagaimana mensupervisi pelaksanaanya dilapangan.
"Meskipun Indonesia telah mengeluarkan berbagai peraturan untuk meratifikasi konvensi dan kode IMO, kita tetap harus memastikan penerapan yang konsisten di kapal-kapal berbendera Indonesia, lingkungan perairan Indonesia, serta bagi pelaut Indonesia," tegas Antoni.
High Level Meeting ini merupakan langkah nasional strategis yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam mempersiapkan seluruh elemen yang berkolerasi erat dalam IMSAS agar terjalin kolaborasi antar kementerian/lembaga sehingga Indonesia dapat lebih siap untuk menghadapi audit tersebut.
Selanjutnya beberapa hal lainnya yang harus kita persiapkan adalah berkonsentrasi dalam pengisian laporan pada module dalam website IMO yaitu Global Integrated Shipping Information (IMO - GISIS), hal tersebut akan menggambarkan kondisi Indonesia dan akan ditinjau oleh Auditor Team Leader (ATL).
Sampai saat ini, masih ada beberapa informasi yang perlu ditambahkan dan perbarui dalam sistem informasi tersebut. Sehingga saat menghadapi IMSAS pada Juni 2025, Capt. Antoni menekankan pentingnya disiplin dalam pengisian dan pembaruan data di IMO GISIS sebagai bagian dari laporan negara anggota. Ia juga mengingatkan agar semua pihak terkait bekerja sama untuk meminimalisir temuan oleh auditor saat IMSAS berlangsung.
"Mari kita sukseskan Audit IMSAS ini demi mengangkat nama Indonesia di dunia maritim. Keberhasilan Indonesia dalam audit IMSAS ini akan memiliki peran besar dalam mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan IMO untuk periode 2026-2027," ungkap Capt. Antoni.
DIBUTUHKAN SINERGI
Pada kesempatan ini Dirjen Perhubungan laut menyampaikan bahwa Indonesia tengah berupaya dan berkampanye untuk menjadi Anggota Dewan IMO pada periode 2026-2027. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi yang baik antar Kementerian, Lembaga, Instansi, serta Stakeholder terkait untuk memastikan kelancaran persiapan dan pelaksanaan audit. Peran stakeholder sangat penting dalam kesuksesan Audit IMSAS yang akan dilaksanakan pada Juni 2025.
High Level Meeting ini dihadiri oleh Pimpinan serta perwakilan dari berbagai instansi terkait, di antaranya Asopsurta Danpushidrosal perwakilan Pushidros TNI-AL, Direktur Meteorologi Maritim perwakilan BMKG, Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan perwakilan Basarnas, Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan perwakilan Kementerian KKP, serta perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, PT Pelindo Jasa Maritim, dan berbagai instansi lain yang berada di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Selain itu, hadir pula dari internal Kementerian Perhubungan, seperti Ketua KNKT, Kepala Badan Kebijakan Transportasi, Ketua Mahkamah Pelayaran, serta Kepala Disnav dan KSOP terkait.
"Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi Anggota Dewan IMO dan menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia adalah negara maritim terbesar serta memiliki pengaruh yang signifikan di kancah maritim dunia," tutup Antoni. (Arry/Oryza)
