Hadapi Tantangan Keamanan Maritim, KPLP Gandeng Australia Gelar Workshop ISPS Code

By Indonesia Maritime News 24 Okt 2024, 09:25:51 WIB Perhubungan
Hadapi Tantangan Keamanan Maritim, KPLP Gandeng Australia Gelar Workshop ISPS Code

Keterangan Gambar : Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Jon Kenedi. Foto: Ditjen Hubla



Indonesiamaritmenews.com (IMN), PALEMBANG: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggandeng Australian Government Department of Home Affairs, Maritime Security Port Facility Workshop pada 21-25 Oktober 2024 di Palembang, Sumatera Selatan.

Ditjen Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), menunjukkan kepada dunia akan komitmen pemerintah Indonesia dalam mengimplementasikan ISPS Code.

Baca Lainnya :

Dalam sambutannya, Direktur KPLP Jon Kenedi menyampaikan, kerja sama tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen dalam memperkuat sinergi dengan para stakeholder untuk pengimplementasian International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code. Sedangkan untuk Australian Government Department of Home Affairs itu sendiri merupakan institusi pemerintahan di Australia yang dikenal keahliannya dalam bidang keamanan.

"Di dunia yang terus berkembang, tantangan keamanan maritim semakin kompleks, dan membutuhkan tindakan yang tegas serta sinergi dari semua pihak terkait. ISPS Code memberikan landasan yang kuat, dalam mengatur dan melaksanakan tindakan pengamanan yang efektif pada kapal dan fasilitas pelabuhan," ujar Jon Kenedi dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10/2024).

Dalam pelaksanaannya, penerapan ISPS Code tidak hanya berdampak positif untuk kapal dan fasilitas pelabuhan di Indonesia, tetapi juga mencerminkan komitmen Pemerintah Indonesia di mata dunia dalam menjaga keamanan maritim di Indonesia.

Sejak diterbitkan pada tahun 2004, standar ISPS Code sudah menjadi standar yang diterima secara internasional dalam bidang pengamanan maritim, khususnya untuk negara-negara yang mengadopsi Konvensi Internasional untuk Keselamatan Jiwa di Laut atau Safety of Life at Sea (SOLAS).

Workshop yang berlangsung selama 5 (lima) hari tersebut bertujuan untuk meningkatkan keamanan. Dengan demikian dapat mengurangi risiko ancaman terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan, meningkatkan kepatuhan terhadap aturan yang ditetapkan di dalam ISPS Code.

Selain itu, mengurangi risiko ancaman dengan meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko maupun ancaman keamanan yang mungkin timbul di kapal dan fasilitas pelabuhan, serta meningkatkan koordinasi antara semua pemangku kepentingan terkait. 

"Melalui workshop ini, diharapkan para peserta dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang praktik dan strategi inovatif dalam mengelola keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan," tandasnya.

Kegiatan ini juga menjadi kesempatan berharga bagi para peserta untuk bertukar pengetahuan, pengalaman, dan teknologi terkini guna untuk menciptakan lingkungan yang aman di kapal maupun fasilitas pelabuhan. (Arry/Oryza)





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook