- Jelang Audit IMSAS 2025, Ini Langkah Persiapan Kemenhub
- KKP Genjot Budidaya Ikan di Sumatera Selatan, Produksi Musi Rawas Paling Tinggi
- Program MBG, Kasal Makan Bergizi Gratis Bersama Pelajar SMA Hang Tuah 1 Jakarta
- Dukung Konektivitas, ASDP Relokasi Dua Kapal KMP Temi dan KMP Erana di Cabang Ambon
- Penyelundupan Senpi Ilegal Digagalkan Marinir di Pelabuhan Ambon
- Perahu Tenggelam, 2 Nelayan Terombang-ambing di Selat Riau Diselamatkan KRI Silas Papare-386
- Setahun, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- Kombes AM Kamal, Dari Operasi DOM Aceh hingga Satgas Damai Papua, Mengabdi untuk Negeri
- Hilirisasi Rajungan di Jepara, KKP Dorong Ekonomi Masyarakat Pesisir Naik Kelas
- Gotong Royong, TNI AL dan Masyarakat Bangun Tanggul Penahan Abrasi di Tapal Batas
Gandeng BPDAS dan Perhutani, Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa Tanam Mangrove 7,5 Ha
Keterangan Gambar : Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa menggelar kegiatan penanaman mangrove di Tanjung Pasir, Teluk Naga, Tangerang, Banten. Foto: Humas Pelindo Regional 2 Pelabuhan Sunda Kelapa
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa bersama Badan Pengawas Daerah Aliran Sungai (BPDAS) dan Perhutani menggelar kegiatan penanaman dan penyulaman bibit mangrove di pantai pesisir Tanjung Pasir Desa Lemo, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, Banten.
Kegiatan yang digelar pada Selasa (31/10/2023) tersebut juga melibatkan kelompok tani. Kegiatan ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa.
Baca Lainnya :
- Belajar Menanam, Memelihara dan Merawat Mangrove di Desa Ketapang Tangerang0
- Pelindo Regional 4, Pemda, LSM dan Warga Kompak Bersih-bersih Sungai di Kaluku Bodoa0
- Ibu Iriana Beri Edukasi Siswa SD, Yuuk... Bersih-bersih Pantai 0
- Apel Hari Santri 2023, Presiden Jokowi Singgung Resolusi Jihad dan Mati Syahid0
- Talkshow di Unair, Dirut SPJM Tekankan Pentingnya Optimalisasi SDM0
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Asep Sanjaya selaku Asper Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Serang KPH Purwakarta, Yaya Kuswaya Kepala Resor Polisi Hutan (KRPH) BKPH Serang, Rini Asniar selaku Analis Data RHL BPDAS Citarum dan Ciliwung.
Hadir juga Wijinowo selaku Manager Keuangan dan SDM, Ceppy Maulana selaku Junior Manager SDM Umum & KBL serta kelompok tani LMDH Desa Lemo.
Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa diwakili oleh Wijinowo selaku Manager Keuangan dan SDM dan Ceppy Maulana selaku Junior Manager SDM Umum & KBL, membuka kegiatan penanaman dan penyulaman mangrove tersebut.
Dalam sambutannya Wijonowo mengatakan, kegiatan penanaman mangrove di lahan seluas 7,5 hektar itu adalah salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
"Program tersebut merupakan bentuk dari kepedulian Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa terhadap lingkungan serta mendukung cita-cita Indonesia dalam mencapai 'Net Zero Emission' di mana bumi akan menyerap emisi karbon melalui hutan salah satunya hutan mangrove. Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat membantu mengurangi polusi udara” ujar Wijinowo.
Ia juga menyampaikan salam dari General Manager (GM) Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa kepada para peserta penyulaman dan penanaman mangrove, karena berhalangan hadir.
Wijinowo sebagai perwakilan General Manager Regional 2 Sunda Kelapa, juga menyampaikan pesan dari Agus Edi Santoso, GM Pelindo Regional 2. "Beliau menyampaikan harapannya dengan kegiatan ini dapat meningkatkan fungsi hutan dan sesuai dengan tujuan pelestarian lingkungan," ungkap Wijonowo.
LIBATKAN KELOMPOK TANI
Sementara itu Rini Asniar selaku Analis Data pada Seksi Program dan Evaluasi BPDAS Citarum dan Ciliwung menyampaikan apresiasi yang tinggi.
"Kami mengapresiasi kepada Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa yang telah membantu kami dalam membantu program kerja kami di rangkaian acara TJSL," kata Rini.
Ia menjelaskan, terdapat wilayah seluas 12,5 hektar yang telah ditanami mangrove pada tahun 2022. Pada tahun 2023 ini kembali ditanam mangrove seluas 7,5 hektar dan sebanyak 13.200 batang bibit mangrove.
"Dalam kegiatan ini, kami melibatkan petani pohon mangrove yang tergabung dalam Kelompok Tani LMDH Desa Lemo. Kita melihat bahwa potensi tanaman mangrove sangat baik dari segi alam yakni akan dapat mengurangi perubahan iklim dan menurunkan 140 juta CO2," urai Rini.
Selain itu budidaya mangrove tersebut memiliki manfaat lain yaitu dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar. Karena mangrove merupakan habitat dari hewan-hewan kecil seperti ikan, burung, rajungan dan lainnya.
Dalam budidaya mangrove diperlukan pemiharaan intensif. Karena dibutuhkan berkali-kali masa pemeliharaan untuk berhasil menumbuhkan tanaman mangrove tersebut.
Karenanya Perhutani, BPDAS, Regional 2 Pelindo Sunda Kelapa dan warga desa setempat pada akhir tahun ketiga setelah ini akan melakukan evaluasi kembali. Hal ini untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan tanaman mangrove.
"Harapannya 75% dari total mangrove yang ditanamn dapat bertumbuh di sana. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama semua belah pihak dalam rangka mengawasi dan menjaga pertumbuhan mangrove tersebut” ujar Rini Asniar.
PULIHKAN HUTAN
Sementara itu Asep Sanjaya selaku Asper Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Serang KPH Purwakarta juga mengapresiasi Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa.
”Kami dari Perhutani banyak mengucapkan terimakasih kepada PT. Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa karena sudah melaksanakan penanaman mangrove. Harapannya program penanaman mangrove ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat memulihkan fungsi hutan serta mengembalikan daya hutan dalam menjaga kelestarian lingkungan” ucap Asep Sanjaya.
Menurut dia, pohon mangrove adalah salah satu potensi untuk menjaga lingkungan dan penahan abrasi laut serta mengurangi pemanasan global. Masyarakat di Provinsi Banten menanam mangrove dengan potensi kurang lebih 2 juta hektar, dan yang sudah ditanam kurang lebih 2.500 hektar.
Asep menjelaskan, pihaknya juga telah kerjasama dengan berbagai Kabupaten/Kota termasuk Kabupaten Serang, Tangerang untuk menjaga pesisir pantai dengan menanam pohon mangrove.
”Mudah-mudahan kerjasama dengan pihak BUMN kita akan lakukan kolaborasi, kedepannya tidak hanya di Teluk Naga saja tetapi sampai daerah pesisir Ujung Kulon masih sangat diperlukan,” tandasnya. (Arry/Oryza)