- 298 Ribu Ekstasi, 231 Kg Sabu Hasil Tangkapan TNI AL dan BNN Aceh Dimusnahkan
- Yuk... Mudik Lebaran 2025 Gratis Naik Kapal Perang, Catat Rute dan Syarat Pendaftaran
- Lantik Pejabat Eselon I dan II, Menteri Trenggono Ultimatum Target Tunjukkan Kinerja 3 Bulan
- PTP Nonpetikemas Tingkatkan Kesadaran, Gelar Awareness K3, TKBM Dibagikan APD Di Pelabuhan Jambi
- Musim Mudik Lebaran 2025 Angkutan Logistik Tetap Beroperasi, Kemenhub Sambut Positif
- Hadapi Idul Fitri 2025, Menhub Nilai Pelabuhan Makassar Sangat Siap
- Ini Strategi Terminal Teluk Lamong Lancarkan Arus Barang Lebaran 2025
- EGM Pelindo Reg. 2 Priok Adi Sugiri: Operasional Pelabuhan Priok Masa Libur Diharapkan Tetap Lancar
- Pelindo Terminal Petikemas Siap Layani Logistik Lebaran 2025 Nonstop
- Lagi, Penyelundupan 71 Pekerja Migran dari Malaysia Digagalkan Tim F1QR
Cerdas Itu Nikmat, Berdoa,Belajar dan Mengingat Ajal
Oleh, Habib Abdullah Bin Idrus Bin Agil Assegaf

Keterangan Gambar : Habib Abdullah Bin Idrus Bin Agil Assegaf.Foto: : Dok.Pribadi
Indonesiamaritimenews.com (IMN): Dalam kehidupan sering kita mendengar seseorang mengatakan orang lain cerdas dengan mengatakan, " Si Polan itu Cerdas."
Seorang dianggap cerdas, karena pintar ketika dibangku pendidikan, berwasan dan sebagainya.
Baca Lainnya :
- Menag Yaqut Ajak Umat Teladani Rasulullah 0
- Hari Kelahiran Nabi Muham SAW Lebih Hebat dari Malam Lailatul Qodar, Ini Penjelasannya0
- Kemana Condong Ruh Anda?0
Sisi agama melihat seseorang itu dikatakan cerdas bukanlah orang yang tinggi pendidikan formalnya, namun ia tidak dekat dengan Allah SWT yang memberikan ilmu.
Orang cerdas bukan yang wawasannya luas tetapi hatinya sempit, tidak mau menerima nasehat.
Bahkan hatinya terhimpit oleh dengki dan benci.
Orang cerdas bukanlah yang paling pintar secara akademis, lalu ia menuhankan akalnya, merasa kepintarannya yang bisa menolongnya, menjadikan akal sebagai hakim.
Orang yang cerdas bukanlah orang yang mampu melihat peluang dan menenangkannya lalu mendapat keuntungan dunia sebanyak-banyaknya, bahkan semakin kurang.
Tapi orang yang cerdas seperti yang di sampaikan Rasullah adalah mereka yang paling banyak mengingat ajal, mereka yang pandai mempersiapkan kehidupan setelah ajal.
Karena ia sadar dunia ini adalah sementara.
Semoga kita senantiasa sehat, bahagia,ikhlas, sabar dan bersyukur selalu.
Kita pun diperintahkan menuntut ilmu belajar dan mengajar hadir di dalam pengajian mempersiapkan bekal ajal.
Ketika kita belajar dan mengajar dan membuka pengajian para ulama mengajarkan kita tentang hal itu.
DOA NIAT BELAJAR DAN MENGAJAR DAN PEMBUKA PENGAJIAN.
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَاْلإِنْتِفَاعَ، والْمُذَ كِّرَة وَالتَّذْكِيْرَ، وَاْلإِفَادَةَ وَاْلإِسْتِفَادَةَ، وَالْحَثَّ عَلَى التَّمَسُّكِ بِكِتَابِ اللهِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِهِ، وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدَّلاَلَةَ عَلَى الْخَيْرِ، اِبْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِه
Aku niat belajar dan mengajar, mengingat dan memperingatkan (ilmu), memberi manfaat dan mencari manfaat, memberi keutamaan dan mencari keutamaan, menganjurkan untuk berpegang teguh dengan Kitab Allah (al Qur'an) dan Sunnah RasulNya, mengajak kepada Hidayah menunjukkan kepada kebaikan dengan ikhlas dan mengharap ridho’ Allah, kedekatan-Nya serta pahala dari-Nya.
Doa Tambahannya
وَحُسْنُ الْخَاتِمَه مَعَ اللُّطْفِ وَصَلاَحِ الْعَاقِبَةَ بِرَحمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِينْ
dan akhir yang baik (Meninggal dalam keadaan Husnul Khotimah) dengan kelembutan, dan kesejahteraan dan mendapatkan kebaikan sesudah nya, Dengan Rahmat-Mu Wahai yang Maha Pengasih Lagi Maha penyayang.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Artinya:Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).(QS. Ali Imran: 8)
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
Artinya:Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.(HR. Ahmad dan at Tirmidzi)
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
Artinya:Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu.(HR. Muslim).
( MAR)
