- Direktur Utama PT Pelni Cek Kesiapan KM Nggapulu Layani Angkutan Nataru 2025/2026
- Lanjutkan Misi Kemanusiaan, ASDP Kerahkan KMP Jatra I Angkut 44 Ton Bantuan untuk Sumatera
- Perkumpulan Perwira TNI/Polri Anak Medan Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Sumatera
- Pastikan Kedaulatan Negara, Dankodaeral VII Turun Langsung ke Pulau Batek
- Perkuat Daya Saing Ekspor, KKP dan DWF Indonesia Genjot Kompetensi Pekerja Pembekuan Tuna
- Pelindo Tanjung Priok Dukung Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Sumatera
- Polri dan Pelni Kirim Pasukan Terlatih, 75 Kendaraan dan Bantuan Logistik ke Sumatera
- Lulus Kuliah Gratis Program KKP, Ribuan Anak Nelayan Anti Nganggur, Terserap Dunia Kerja
- Transformasi 32 Terminal Petikemas SPTP Langkah Efisiensi Logistik Nasional
- KKP Optimistis PNPB Perikanan 2025 Tembus Rp1,15 Triliun, Disalurkan untuk Kesejahteraan Nelayan
Aceh Siaga Darurat, 14 Kabupaten Dilanda Banjir Bandang, Ratusan Warga Diperkirakan Tewas

Keterangan Gambar : Banjir besar melanda 14 kabupaten/kota di Provinsi Aceh akibat intensitas curah hujan yang tinggi, Rabu (26/11/2025). Foto: BPBA Aceh
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BANDA ACEH: Intensitas curah hujan yang tinggi bukan hanya melanda Sumatera Utara, melainkan juga Aceh serta Sumatera Barat. Bencana hidrometeorologi menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah Provinsi Aceh.
Ribuan rumah serta sejumlah ruas jalan terendam banjir, Kamis (27/11/2025). Ribuan warga mengungsi dan ratusan orang lainnya dilaporkan hilang terseret banjir bandang. Jumlah korban jiwa masih didata, namun diperkirakan mencapai ratusan orang.
Dalam siaran resminya, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dan Pemerintah Aceh menyatakan bergerak cepat dengan menggelar Rapat Terbatas tentang Siaga Bencana Kedaruratan Musibah Banjir Melanda Aceh yang berlangsung di Ruang Kerja Ketua DPRA, Banda Aceh, Kamis (27/11).
Baca Lainnya :
- Sumut Dikepung Banjir Parah, Deli Serdang dan Kota Medan Lumpuh, 32 Warga Meninggal0
- PELNI Gratiskan Angkutan Barang Bantuan Bencana ke Sumut dari Seluruh Indonesia, Ini Syaratnya0
- Pray for Sumatera, KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 Dikerahkan ke Lokasi Bencana0
- Ini Kata Wiranto, PWI Mitra Strategis Pemerintah,Tetap Harus Kritis0
- Penyematan Nations Medal Satgas TNI KONGA di Lebanon, Kasal: Komitmen Teguh Kami Bangun Perdamaian0
Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi tahun 2025. Sesuai dengan surat keputusan Gubernur Aceh Nomor 100.3.3/1416/2025 tentang Penetapan Status keadaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Aceh Tahun 2025, status darurat ditetapkan untuk 14 hari, berlaku sejak 28 November hingga 11 Desember 2025.
“Pada hari ini Kamis, 27 November 2025 saya Gubernur Aceh. Menetapkan Keputusan Gubernur Aceh tentang penetapan status Keadaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Aceh tahun 2025," kata H. Muzakir Manaf di Kantor DPRA (27/11).
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyampaikan telah menerima surat dari Bupati/ walikota tentang penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi atau bencana banjir untuk 14 Kabupaten/Kota. Penetapan status darurat ini sebagai upaya mempercepat penanganan bencana banjir menyusul tingginya intensitas hujan yang melanda kawasan itu hingga saat ini.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Fadmi Ridwan, SP. MA mengatakan penetapan status dikeluarkan oleh masing-masing kepala daerah berdasarkan kondisi terkini.
"Dari surat yang kami terima, ada 14 Kabupaten/Kota yang telah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi," kata Fadmi Ridwan.
Adapun 14 kabupaten/kota tersebut yaitu: Pidie, Lhokseumawe, Aceh Tamiang, Subulussalam, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Gayo Lues, Aceh Barat, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Utara dan Aceh Barat Daya.
Sementara itu dari 14 Kabupaten/Kota yang berstatus siaga darurat, ada 4 Kabupaten/Kota yang sudah mengirimkan surat ketidaksanggupan dalam rangka penanganan bencana darurat bencana yaitu, Kabupaten Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Singkil dan Kota Lhokseumawe.
"Untuk 4 kabupaten tersebut sudah menyatakan ketidaksanggupan dalam rangka penanganan bencana darurat bencana. Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan sehingga terbatasnya kemampuan daerah dalam ketersedian logistik, peralatan, sumber daya dan anggaran, " sebut Fadmi Ridwan.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada Tim BPBD, seluruh jajaran Forkopimda, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta tim gabungan yang telah bergerak cepat melakukan penanganan darurat di lapangan.
“Penanganan di lapangan sudah dilakukan dengan sigap dan cepat. Namun, kita menyadari bahwa bantuan yang tersedia belum sepenuhnya mencukupi karena kebutuhan biaya dan masih terputusnya jalur darat,” ujar dia.
BPBA mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada, mengikuti arahan dari petugas di lapangan, serta mengutamakan keselamatan diri dan keluarga. (Bow/Oryza)











