- 45,7 Ton Pasir Timah Diduga Mau Diselundupkan, Kapal Kandas Ditangkap TNI AL
- Terminal Petikemas Surabaya Dirikan Bank Sampah, Warga Peduli Lingkungan Sekaligus Tambahan Ekonomi
- Menteri Trenggono Disebut Champion Ocean Account, Indonesia Diakui Terdepan Kelola Laut
- Wow, PELNI Pangkas 50 Persen Harga Tiket Penumpang Kapal Melonjak 138 Persen
- Indonesia Promosikan Potensi Budidaya Rumput Laut di UNOC Prancis
- Tinggal Bawa Tumbler, KAI Sediakan 102 Water Station Gratis di 39 Stasiun, Cek Lokasinya
- Forum Laut Dunia di Prancis, KKP Tegaskan Pentingnya Dukungan Pasar Global ke Nelayan Kecil
- Pelindo dan Pertamina EP Teken Kerja Sama Pemanduan dan Penundaan Kapal di CBM Bunyu Kaltara
- Kijing Menggeliat, Pelindo Luncurkan Layanan Peti Kemas Perdana Juni 2025
- Wujudkan Asta Cita Prabowo ASDP Lepas KMP Jatra II Nias-Sibolga Perkuat Koneksitas Indonesia Barat
Tongkang Batu Bara Kembali Tumpah, Ini Saran PRAMARIN Banten ke PLTU Labuan

Keterangan Gambar : Khoirul Umam, Ketua DPD Praktisi Maritim Indonesia ( PRAMARIN) Banten. Dok. Pribadi
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BANTEN: Sudah kesekian kalinya Tongkang batu bara pecah terbelah di PLTU Labuan, Banten. Terbaru, insiden kali ini menimpa Tongkang Titan 36 yang pecah dan tumpah batu baranya di perairan Labuan Pandeglang, Senin (2/12/1014).
Khoirul Umam, Ketua DPD Praktisi Maritim Indonesia ( PRAMARIN) Banten menyarankan agar Shipper PLTU Labuan menggunakan kapal yang lebih besar setara Mother Vessel ( MV). Terlebih di setiap akhir tahun seperti ini, cuaca buruk sekitar pantai selatan tidak bisa di prediksi.
Baca Lainnya :
- RSO Pertamina Trans Kontinental Gandeng Peteka Shorebase Tanjung Batu Gelar Exercise ISPS Code0
- Transformasi Butuh Manusia Unggul, Wamen KBUMN Dukung Tingkatkan Kualitas SDM Pelindo 0
- Resmikan Lapangan Tembak Super Canggih, Kasal: Visi Besar TNI AL Berdaya Gentar0
- Puncak Hari Armada RI 2024, Atraksi Memukau Teatrikal Sejarah Maritim Indonesia0
- Hari Armada RI Ke-79, TNI AL Junjung Tinggi Loyalitas, Sukseskan Program Pemerintah0
Salah satu penanggulangannya, Shipper PLTU Labuan harus menggunakan Mother Vessel ( MV) dengan kapasitas 50.000 MT keatas karena kalau cuaca buruk seperti sekarang membahayakan kapal.
"Cuaca buruk di pantai selatan seperti sekarang ini siklus tiap tahun, di samping pantai selatan juga merupakan lautan lepas samudera Hindia," papar Umam yang juga pengusaha di bidang pelayaran ini.
PLTU Labuan sebaiknya bekerjasama dengan BUMD milik Pemerintah Daerah baik Pandeglang atau Provinsi Banten. Pemerintah Provinsi Banten memiliki BUMD Banten Global Development ( BGD) yang bisa bekerjasama dengan PLTU Labuan atau Indonesia power sebagai penyedia Sea port untuk Anchorage Mother Vessel. Nantinya dari Mother Vessel dilakukan pembongkaran secara ship to ship agar supply batu bata ke PLTU Labuan tetap berjalan.
Kejadian serupa juga pernah terjadi beberapa tahun yang lalu, dimana kapal tongkang yang bermuatan Batu bara terdampar dan pecah di sekitar Labuan, Pandeglang. Akibatnya di samping mencemari lingkungan juga supply Batu bara ke PLTU Labuan terkendala. Padahal PLTU tidak boleh terhenti suplaynya untuk kebutuhan listrik masyarakat luas.
Diharapkan pemerintah provinsi Banten juga turut serta untuk mencari solusi dengan kejadian seperti ini, sehingga tidak berdampak luas bagi supply energi listrik di Banten. Papar Umam. (Bow/Oryza)
