- Cuaca Ekstrem, ASDP Ingatkan Pengguna Transportasi Laut Utamakan Keselamatan
- Kapal Asing Diduga Palsukan Dokumen Diamankan KRI Bung Tomo-357
- KKP Hibahkan 2 Kapal Asing Bekas Illegal Fishing ke Pemkab Deli Serdang
- Penyematan Nations Medal Satgas TNI KONGA di Lebanon, Kasal: Komitmen Teguh Kami Bangun Perdamaian
- Latihan Gabungan SAR Instansi Maritim, Siaga Hadapi Hondisi Darurat
- 2 Kapal Pengangkut Nikel Dibekuk KRI Bung Hatta-370, Ini Penyebabnya
- Kolinlamil Bentuk Klub Panahan SWAT, Genjot Kemampuan Atlet Raih Prestasi Gemilang
- Duaar! Dentuman Meriam KRI Teluk Ambonia-503 Memecah Keheningan Laut Jawa
- Libur Nataru 2025/2026, ASDP Perkuat Integrasi Jalur Sumatera-Jawa-Bali
- 1,5 Kg Sabu Malaysia Nyaris Diselundupkan, Digagalkan TNI AL di Tanjung Balai Asahan
TNI AL, Bea Cukai dan BNPNP Gagalkan Penyelundupan 23 Kg Narkoba, 3 WN Filipina Diciduk

Keterangan Gambar : TNI Angkatan laut (TNI AL) dari jajaran Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) XIII Tarakan, bekerjasama dengan Tim gabungan Bea Cukai Kota Tarakan dan BNNP Kalimantan Utara, kembali berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba.Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN),TARAKAN: TNI Angkatan laut (TNI AL) dari jajaran Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) XIII Tarakan, bekerjasama dengan Tim gabungan Bea Cukai Kota Tarakan dan BNNP Kalimantan Utara, kembali berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba. Tiga Pelaku yang ditangkap adalah WN Filipina.
Tim gabungan inimenggagalkan pengiriman proses ship to ship penyelundupan narkoba asal Malaysia menggunakan jalur laut Perairan Muara Pekin, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu (8/11). Barang bukti yang diamankan yakni 23 paket sabu-sabu seberat 23 kilogram.
Baca Lainnya :
- Bareskrim Polri Bongkar Jaringan Pengedar Upal Dollar AS0
- Transaksi Narkoba Sekalian Nyabu di Dermaga Pelabuhan, Kurir Disergap TNI AL0
- Awas! Aplikasi Ship Info Digunakan Perompak Cari Sasaran Kejahatan di Selat Malaka0
- Apel Seluruh Kapolda dan Kasatwil, Kapolri: Amankan Pemilu, Kawal Pembangunan Nasional0
- Geger Temuan 12 Senjata Api Syahrul Yasin Limpo, Ternyata Legal0
Operasi penggagalan penyelundupan narkoba ini diawali dengan sharing informasi Intelijen TNI AL (Lantamal XIII Tarakan), BNNP Kalimantan Utara dan Bea Cukai Tarakan.
Informasi ini ditindaklanjuti dengan menerjunkan unsur Satrol Lantamal XIII Tarakan yaitu Patkamla Nayaka, RHIB Trimaran dan speed boat Bea Cukai dengan melaksanakan pengintaian dari tanggal 4 November 2023 di sejumlah titik perairan Tarakan dan perairan Bulungan.
Pengintaian berhasil mendeteksi proses ship to ship penyelundupan narkoba pada tanggal 6 November 2023. Terduga kurir narkoba menggunakan kapal nelayan kecil jenis ketinting, sehingga dilaksanakan penyergapan dengan cepat oleh Patkamla Nayaka, Speed Boat Bea Cukai dan penyekatan alur oleh RHIB Trimaran Satrol Lantamal XIII Tarakan.
Pada proses penyergapan tersebut 3 awak kapal berusaha melarikan diri dengan melompat ke laut dan berenang, setelah sebelumnya membuang barang bukti ke laut.
Tim gabungan berhasil mengamankan barang bukti yang sempat dibuang di laut serta 2 tersangka untuk dilaksanakan pendalaman di kantor BNNP Kalimantan Utara. Sedangkan satu tersangka lainnya masih dalam pencarian.
Dari hasil pendalaman terhadap barang bukti, ditemukan 23 paket berisi 23 kilogram narkoba jenis Methamphetamine atau sabu-sabu. Tiga tersangja yang menjadi kurir penyelundupan narkoba ternyata warga negara Filipina. Perahu yang digunakan saat ini diamankan di Mako Satrol Lantamal XIII Tarakan.
Komandan Lantamal XIII Tarakan!!, Laksamana Pertama TNI Deni Herman menegaskan bahwa penyelundupan narkoba dengan proses ship to ship di perairan wilayah Kalimantan Utara ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam penangkapannya.
Namun dengan proses koordinasi secara intens antara TNI AL bersama dengan BNNP Tarakan, Bea Cukai Tarakan, serta Kepolisian, penyelundupan narkoba dari Malaysia ke Indonesia berhasil digagalkan.
“Tentunya sinergitas ini akan terus ditingkatkan guna bahu membahu serta bekerjasama dalam melaksanakan patroli guna menjaga stabilitas keamanan di perairan perbatasan Indonesia - Malaysia dari segala bentuk ancaman dan pelanggaran hukum”, tegas Laksamana Pertama TNI Deni Herman.
Dalam sejumlah kesempatan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa, seluruh jajaran TNI AL untuk senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan operasi dalam merespon cepat informasi yang diterima, melaksanakan kerjasama dan bersinergi dengan instansi terkait terlebih dalam menjaga keamanan di wilayah perbatasan. (Arry/Oryza)











