- TPK Kupang Catat Arus Peti Kemas 96.205 TEUs, Kinerja Bongkar Muat Meningkat
- Kontingen Garuda 2025 Terima Medali Penghargaan PBB di Lebanon, Merah Putih Berkibar
- KRI John Lie-358 dan Angkatan Laut India Unjuk Kekuatan Pertahanan Maritim
- Di Tangan Pelaku UMKM, Limbah Ban Bekas Hibah PT TPK Diolah Jadi Kreasi Meraup Cuan
- Dukung MHT Award 2025, KSO TPK Koja Dapat Apresiasi Ketua PWI Jaya Kesit Budi Handoyo
- Tiga Kapal Perang RI Manuver di Perairan Ambalat
- Dirjenhubla:TKBM Tulang Punggung Logistik Nasional Harus Mendapatkan Perhatian Serius
- Kapal Tunda Terombang-ambing Mati Mesin di Tengah Laut, Diselamatkan KRI Sultan Nuku-373
- Ramah Lingkungan & Tingkatkan Layanan, Petikemas TPK Koja Tumbuh 1,53% Optimistis Capai 1 Juta TEUs
- Libur Nataru 2026, Buruan Pesan Tiket Kapal via Ferizy Mulai Sekarang
Pesawat Latih TNI AU Jatuh di Bogor, Penerbang Jet Tempur F-16 Marsma Fajar Adriyanto Gugur

Keterangan Gambar : Marsekal Muda Fajar Ardiyanto. Foto: Facebook
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BOGOR: Sebuah pesawat latih milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) jatuh di kawasan Ciaruteun, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jabar, Minggu (3/8/2025). Insiden ini mengakibatkan Marsekal Pertama (Marsma) Fajar Adriyanto gugur.
Marsma Fajar Adriyanto, adalah seorang penerbang senior dan pilot pesawat tempur F-16. Ia juga dikenal dekat dengan pers karena pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU.
Selain merenggut nyawa Marsma Fajar Adriyanto, korban lainnya yaitu co pilot Roni. Namun Roni hanya mengalami cedera dan nyawanya selamat.
Baca Lainnya :
- Longsor dan Pohon Tumbang di Pesawaran Lampung, Prajurit TNI AL Sigap Bantu Masyarakat0
- Pastikan Produk Perikanan Halal, KKP Gandeng BPJPH0
- KM Barcelona VA Masih Keluarkan Asap, Menhub Instruksikan Percepat Pendinginan0
- Kapal Sembako Tenggelam, Satu ABK Terapung 10 Jam Dievakuasi Prajurit TNI AL dan Tim SAR0
- KM Barcelona VA Diamuk Api di Laut Talise, TNI AL Kerahkan 2 Kapal Perang Evakuasi Korban0
Sejumlah saksi menyebutkan sebelum jatuh pesawat tersebut terlihat berputar-putar. Warga lainnya mengatakan mendengar suara dentuman keras saat pesawat jatuh di kompleks pemakaman.
Salah satu saksi, Hidayat yang juga petugas TPU (Tempat Pemakaman Umum) Astana mengatakan, pesawat latih tersebut terlihat oleng sebelum jatuh di kawasan pemakaman di Desa Benteng, Ciampea, Bogor.
"Dari Benteng sudah oleng, hampir jatuh. Cuma dia muter ke sana, terus jatuh di sini juga. Sepertinya lagi cari lokasi buat turun,” kata Hidayat.
Misi Latihan
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana mengatakan, Marsma Fajar gugur saat menjalani misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara. “Bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan,” ungkap Suadnyana, Minggu (3/8/2025).
Suadnyana mengatakan, Marsma Fajar saat itu menerbangkan Microlight Fixed Wing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
Pesawat tersebut lepas landas dari Landasan Udara Atang Sendjaja (Lanud ATS) Kabupaten Bogor pukul 09.08 WIB. Namun sekitar 11 menit kemudian, atau 09.19 WIB pesawat hilang kontak. Pesawat tersebut ternyata jatuh dan ditemukan di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Astana.
Marsma Fajar dan Roni langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. M. Hassan Toto. "Namun, Marsma TNI Fajar dinyatakan sudah meninggal setibanya di rumah sakit,” ungkap Suadnyana.
Dijelaskan pula, pesawat latih tersebut dipastikan dalam kondisi baik sebelum diterbangkan. Pesawat tersebut juga telah mengantongi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 dari Lanud Atang Senjaya. “Pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu,” kata Suadnyana.
Penyebab kecelakaan masih diselidiki dan diinvestigasi. "Semua masih didalami, dan investigasi kadang ada sebulan dua bulan enam bulan, tergantung. Semua tim yang kerjakan,” jelas Suadyana. (Arry/Oryza)
