- Cegah Korupsi, Layani Hipotek,Kemenhub Kembangkan Sistem SIMKAPEL
- Ini DilakukanTPS, Didaulat Wajib Pajak Teladan 2024
- Utamakan Keselamatan TKBM Tanjung Priok, IPC TPK Bagikan Bantuan APD
- Slamet Berjalan di Buritan Kapal Menghilang,Jatuh Kelaut, Kemenhub Fasilitasi Asuransi ke Ahli Waris
- Ikan Aligator Gar Dilarang Dipelihara, Ini Kata KKP
- Heboh Kakek Diganjar Hukuman 5 Bulan Penjara Gegara Pelihara Ikan Aligator Gar
- 30 Koli Kosmetik Ilegal Diangkut Speed Boat Aerox, Gagal Diselundupkan, Diciduk Tim SFQR TNI AL
- Cetak Tenaga Lasher, TTL Kolaborasi Poltekpel, KSOP Tanjung Perak Beri Apresiasi
- Kasal Meletakkan Batu Pertama, Pembangunan ke-3 Yasbhum Bagi Anak Keluarga TNI AL yang Gugur
- KSOP Kelas IV Kalianget Bagi-bagi Life Jacket ke Nelayan
Menhub Ajak China Tanam Investasi Kereta Api dan Penerbangan
Keterangan Gambar : Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Transportasi RRC di Tiongkok, Jumat (12/1/2024). Foto: Kemenhub
Indonesiamaritimenews.com (IMN), SHANGHAI: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak China berinvestasi di proyek perkeretaapian dan penerbangan di kota-kota besar Indonesia seperti Bandung, Semarang dan Makassar.
Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Menhub Budi Karya Sumadi dengan Menteri Transportasi Republik Rakyat China, Li Xiaopeng, Jumat (12/1/2024) di Kota Beijing, Tiongkok. Pertemuan tersebut membahas peluang peningkatan kerja sama bilateral di sektor transportasi.
Baca Lainnya :
- Pagu Anggaran dan PNBP Lampaui Target, Ditjen Hubla Optimistis Pertahankan WTP0
- Susun Pagu Anggaran 2025, Ini Langkah KSOP Banten Gelar Bintek0
- Ini Langkah Kemenhub Terapkan Green Shipping di Lingkungan Maritim0
- Kemenhub Monitoring Pelaksanaan Anggaran Kontraktual UPT Dirjen Hubla Tahun 20240
- Hibah Aset Tanah dari Pemkab Kepulauan Meranti, Kemenhub Akan Bangun Pelabuhan Dorak0
Menhub mengatakan, kedua negara berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama pengembangan infrastruktur transportasi nasional. “Kereta Cepat Whoosh Jakarta - Bandung merupakan wujud komitmen kerja sama bilateral, yang kini telah dioperasikan dan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Whoosh ini menjadi proyek yang potensial untuk dikembangkan ke depannya,” ujar Menhub.
Terkait pembangunan Kereta Otonom atau Automated Rail Transit (ART) di Ibukota Nusantara (IKN), Menhub menyampaikan telah melakukan penjajakan dengan pihak Tiongkok melalui China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC).
Ia juga menyampaikan keinginan pemerintah Indonesia untuk menggunakan satu set Kereta Otonom dari CRRC untuk pengoperasiannya di IKN. “Satu set kereta terdiri dari tiga gerbong, berkapasitas 307 penumpang, memiliki kecepatan operasional 40 km/jam dan kecepatan maksimal 70 km/jam,” ucap Menhub.
Pihak CRRC dikabarkan akan membawa unit Kereta Otonom ke Indonesia, sebagai etalase pameran yang akan diselenggarakan di IKN sekitar bulan Juli 2024. Ini menjadi ajang demonstrasi kemampuan dari Kereta Otonom.
INVESTASI PROYEK KA
Menhub Budi Karya juga meminta dukungan Pemerintah Tiongkok untuk mengundang pihak-pihak swasta dapat melakukan investasi proyek perkeretaapian di kota-kota besar di Indonesia seperti di Bandung, Semarang, dan Makassar.
Tidak hanya di bidang perkeretaapian, Menhub juga mengajak Tiongkok untuk berinvestasi di bidang penerbangan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan penerbangan di daerah yang memiliki landasan pacu/runway cukup pendek, serta kerja sama peningkatan kapasitas SDM di bidang penerbangan.
Di sektor pelayaran, juga dijajaki kerja sama di bidang peningkatan SDM melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan di bidang pelayaran.
Menhub Budi Karya juga mengundang Menteri Transportasi Tiongkok untuk menghadiri kegiatan Ministerial Roundtable on Intelligent Transport System (ITS) Asia Pacific, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada Mei 2024.
Dalam lawatannya ke Tiongkok, Menhub juga melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak, di antaranya yaitu: Chairman CRRC Mr. Yongcai Sun dan Chairman Huawei. Selain itu juga akan melakukan diskusi bersama Indonesian Chamber of Commerce in China (Inacham) di Shanghai. (ARRY/Oryza)