- TNI AL Kembali Dipercaya Pimpin ADVANCE Maneuvering Exercise MTF di Laut Mediterania
- Tegaskan Anti Gratifikasi, IPC Terminal Petikemas Gelar Pelatihan SMAP ISO
- Ekspor Komoditas Lampung Meningkat, IPC TPK Panjang Pilihan Strategis Shipping Line
- Kasal Bertemu Sejumlah Pejabat Jepang, Perkuat Kerja Sama Bilateral
- KRI Belati-622, Kapal Cepat Rudal Buatan Anak Bangsa Perkuat TNI AL
- Program Pelindo Mengajar, Siswa SMA 14 Makassar Antusias Dapat Ilmu Soal Dunia Pelabuhan
- Pelindo Regional 4 Santuni 1.150 Anak Yatim
- Pelindo Sukseskan MotoGP Mandalika 2025 Pastikan Pelabuhan Lembar Lancar, Aman dan Efisien
- Dirpamobvit Baharkam Polri Cek Kesiapan Pengamanan Jelang MotoGP di Lombok Tengah
- Kemenhub dan Pemkab Subang Perkuat Pelabuhan Patimban
Majukan Industri Udang Nasional, Ini Strategi KKP

Keterangan Gambar : Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu (kedua dari kiri). Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat langkah untuk memajukan industri udang nasional, khususnya di sektor hulu perikanan budidaya.
Kolaborasi erat antara asosiasi, pelaku usaha swasta, akademisi, serta kementerian dan lembaga terkait menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan industri udang Indonesia yang berdaya saing global dan berkelanjutan.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu mengungkapkan Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan udang sebagai komoditas unggulan. “Dengan kondisi eksisting seperti ketersediaan lahan, produksi nasional, dan posisi udang Indonesia di pasar global, kita memiliki peluang besar untuk menjadikan industri udang lebih maju, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ujar Tebe pada siaran resmi di Jakarta, Senin (29/9/2025).
Baca Lainnya :
- Forum APEC, KKP Dorong Keberlanjutan Perikanan Pelagis Kecil0
- PWI Pusat Tegaskan, Pencabutan ID Pers Istana Wartawan CNN Indonesia Langgar Kebebasan Pers0
- TPK Berlian Gelar Simulasi BCP, Asah Kemampuan Personel Hadapi Cyber Attack0
- Laskar Literasi Perpusnas RI Baca Puisi Perdamaian Bersama Penyair Asia Tengggara di Monas Jakarta0
- PELNI Gelar Customer Appreciation Night 2025, Kumpulkan Pelaku Usaha Logistik dan Pelayaran0
Ia menyampaikan beberapa strategi di hulu untuk memperkuat sektor industri budidaya udang. Pertama, melalui perbaikan atau penyusunan regulasi dengan menyederhanakan aturan perizinan agar lebih efisien, melakukan harmonisasi regulasi antara pusat dan daerah guna menghindari tumpang tindih, serta memastikan kebijakan yang diterapkan mendukung investasi sekaligus keberlanjutan lingkungan.
Kedua, penerapan protokol budi daya atau Good Aquaculture Practice dengan langkah-langkah seperti peningkatan kapasitas pembudidaya melalui pelatihan dan pendampingan, mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan dan biosecurity, serta menjamin kualitas udang sejak awal siklus produksi agar sesuai dengan standar internasional.
Selanjutnya, strategi lain dilakukan melalui dukungan pendanaan, antara lain penyediaan akses kredit lunak atau skema pembiayaan khusus bagi petambak, pemberian insentif bagi pembudidaya yang menerapkan praktek terbaik (best practices), serta menjalin kolaborasi dengan lembaga keuangan untuk memperluas akses modal.
KKP juga berupaya menghasilkan induk udang unggul sehingga tak perlu lagi impor. Di moment Bulan Bhakti Kelautan dan Perikanan dalam rangka peringatan HUT ke-26 tahun KKP yang jatuh tiap 26 Oktober, program induk udang unggul kian diperkuat.
“Kami telah mengembangkan induk udang lokal bernama Nusa Dewa melalui Balai di Karangasem, Bali. Ini menjadi bukti nyata bahwa kita mampu menghasilkan produk unggul buatan Indonesia. Sudah saatnya kita bangga dengan karya anak bangsa,” tegas Tebe.
Dia juga mengajak para pembudidaya untuk meninggalkan praktik lama yang tidak sesuai standar, termasuk penggunaan antibiotik. Sebagai alternatif, pemerintah mendorong penggunaan probiotik. “Inovasi ini harus terus dikaitkan dengan aspek keekonomian agar bisa diadopsi dengan baik oleh pembudidaya di lapangan,”tambah Tebe.
Dukungan Stakeholder
Sementara itu Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, menyatakan kesiapan perguruan tinggi menjadi mitra strategis industri perikanan, terutama dalam bidang riset dan pengembangan.
“IPB memiliki banyak hasil riset yang siap diaplikasikan, mulai dari bioteknologi dan probiotik sebagai alternatif antibiotik, teknologi digital berbasis AI untuk monitoring, inovasi pakan berbahan lokal, hingga teknologi lingkungan berkelanjutan,” jelas Prof. Arif.
Menurutnya, sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, pelaku industri, dan para pembudidaya adalah kunci keberhasilan. “Yang paling penting adalah membangkitkan semangat bersama,” ujarnya.
Ketua Farmers Learning Club, Gerry Kamahara, menambahkan pihaknya rutin menggelar ajang tahunan FARM 2025 sebagai wadah jejaring dan kolaborasi untuk mendukung industri udang Indonesia., “Tahun ini FARM 2025 sangat istimewa karena menampung langsung aspirasi petambak dalam menghadapi dinamika industri udang. Mari kita berkolaborasi untuk mengantisipasi tantangan bersama,” kata Gerry.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkap pentingnya pengembangan perikanan budidaya berkelanjutan untuk menopang produksi perikanan nasional. Praktik budidaya berkelanjutan tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tapi ikut menjaga populasi perikanan di alam. (Arry/Oryza)
