- Pelindo Regional 2 Gelar Drill K3, Semua Elemen Dilatih Siap Hadapi Tanggap Darurat
- Jelang Pembaretan Siswa Taruna, Pangkoarmada II: Tanamkan, Saya adalah Indonesia!
- Situs Resmi Diretas, PWI Pusat Bangun Website Baru, Junjung Integritas dan Profesionalisme
- Belajar Pertahanan Laut, Mahasiswa Universitas Paramadina Kunjungi KRI RJW-992
- ASDP Hadirkan Komodo Waterfront Festival 2025, Labuan Bajo Panggung Pesona Nusantara
- Udang Lokal Lebih Maknyus... Masih Jadi Primadona Masyarakat Nusantara
- SK PWI Pusat Tegaskan, Kesit Budi Handoyo Pimpin PWI DKI Jakarta 2024-2029
- 10,3 Kg Sabu Malaysia Modus Dililit di Badan, Dibongkar TNI AL di Pelabuhan Tanjung Priok
- 1 Dekade Angkutan Perintis: Layani 7,8 Juta Penumpang dan Angkut 1,3 Juta Ton Barang
- Pemuda Menyelam Hilang di Perairan Kutampi Nusa Penida, Prajurit TNI AL Turun Tangan
Ike Edwin: KPK Harus Kuat, Rajanya Penanganan Korupsi

Keterangan Gambar : Irjen Pol (purn) Ike Edwin. Foto: ist
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Mantan Kapolda Lampung Irjen (purn) Dr. Ike Edwin menegaskan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus kuat demi mewujudkan Indonesia yang luar biasa.
Penegasan ini disampaikan Ike Edwin usai mengikuti tes tertulis calon Pimpinan KPK di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (31/7/2024).
Baca Lainnya :
- Lagi, TNI AL Amankan 73 Ribu Baby Lobster di Pelabuhan Merak, Modus Ditutupi Tong Plastik Kosong0
- Tekong Speed Boat Gagal Lempar Narkoba 770 Gram ke Laut Keburu Disergap TNI AL0
- Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Kapolda Banten, Irjen Wishnu Hermawan Kapolda Sumut0
- Lagi, Tim SFQR Gagalkan Penyelundupan Baby Lobster di Kulonprogo0
- Granmax Isi Alat Kecantikan Asal Filipina, Diburu Tim SFQR Lanal Balikpapan, Gagal Masuk Indonesia0
"KPK harus luar biasa. Penegak hukum yang luar biasa. KPK itu seharusnya polisinya korupsi atau rajanya penanganan korupsi," tegas mantan Sahli Kapolri ini.
Ike Edwin mengatakan, KPK harus berperan sebagai lembaga yang mengawasi pemerintah dan lembaga publik untuk mencegah korupsi, serta mengedukasi masyarakat tentang integritas.
"KPK harus menjadi pengawas supaya negara ini kaya dan makmur. Indonesia mempunyai potensi untuk itu," ujarnya.
Melalui penguatan kelembagaan KPK, ia berharap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Indonesia akan naik dari sekitar Rp 3.000 Triliun menjadi Rp 9.000 Triliun.
"Kalau bisa sampai Rp 9.000 T bukan lagi Rp 3.000 T. Rakyat sejahtera, PNS sejahtera, semua sejahtera," kata dia. "Semoga lolos. Semua saya serahkan kepada Allah," sambung dia.
PEGANG REKOR MURI
Menangani bidang korupsi bukan hal asing bagi Ike Edwin. Ia adalah purnawirawan polisi yang berpengalaman di bidang pemberantasan korupsi. Pria asal Lampung kelahiran 11 Desember 1961 itu pernah menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri pada 2010.
Ketika menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Korupsi itu, Presiden Keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, memberikan penghargaan kepada Ike Edwin sebagai penyidik yang mampu menangani ribuan kasus tindak pidana korupsi selama kurun waktu satu tahun.
Kasus yang paling fenomenal pada masa itu, Ike Edwin berhasil mengungkap megakorupsi pajak yang melibatkan Gayus Tambunan. Gayus adalah mantan pegawai negeri sipil pada Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang terjerat kasus mafia pajak.
Selama bertugas di instansi Polri, pria yang akrab disapa Dang Ike ini dikenal dekat dengan sesama anggota polisi maupun masyarakat. Pada 2016, dia menerima penghargaan rekor MURI di Jaya Suprana Intitute.
Ike Edwin menjadi pemegang rekor MURI sebagai kapolda yang melayani langsung secara pribadi keluhan masyarakat di luar kantor polisi selama 12 jam secara berkesinambungan. Salah satu kiprahnya adalah membuka posko sebagai 'kantor' Polda Lampung di Terminal Rajabasa dan beberapa lokasi lainnya.
Ia menilai kebijakan tersebut bagus untuk bertemu orang secara langsung supaya kasusnya tuntas. "Supaya orang tidak susah mencari kami di kantor," ujarnya.
Dia berharap sepak terjangnya di instansi Polri dan pengalamannya sebagai penegak hukum di bidang penanganan korupsi akan membawanya memimpin KPK periode 2024-2029 ke arah lebih baik. "Semua saya serahkan pada Allah," ucapnya. (Arry/Oryza)
