Dalang Pemagaran Laut Harus Diungkap, Titiek Soeharto: Jangan Takut Melawan Oligarki

By Indonesia Maritime News 24 Jan 2025, 19:21:47 WIB News
Dalang Pemagaran Laut Harus Diungkap, Titiek Soeharto: Jangan Takut Melawan Oligarki

Keterangan Gambar : Raker Komisi IV DPRI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dipimpin Titiek Soeharto. Salah satu agenda yang dibahas adalah soak pagar laut di perairan Tangerang, Banten. Foto: ist



Indonesiamaritimenews: com (IMN), JAKARTA: Komisi IV DPR meminta pemerintah mengungkap dalang pemasangan pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang, Banten. Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi menegaskan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) harus berani dan tidak perlu takut dengan oligarki.

Hal ini ditegaskan oleh Titiek Soeharto, sapaan akrab Siti Hediati Hariyadi, seusai Rapat Kerja (Raker) dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis (23/1/2025).

Baca Lainnya :

"Semua kementerian tidak perlu takut melawan oligarki karena kita DPR sebagai wakil rakyat, kementerian juga menjalankan tugasnya untuk kepentingan rakyat juga," tegas Titiek.

Dia juga menegaskan, dalang pemasang patok pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang tersebut harus segera diungkap. "Saya rasa tidak perlu tanpa harus dikasih tahu, kita juga menekankan supaya kementerian tidak perlu takut dengan oligarki. Karena kami dari DPR ada di belakang kementerian," sambung Titiek.

Komisi IV DPR meminta KKP terus melakukan penyelidikan hingga tuntas dan memgungkapkannya kepada masyarakat. Titiek juga mengapresiasi langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama instansi maritim lainnya serta nelayan yang gotong melakukan pembongkaran pada Rabu (22/1/2025) lalu.

"Saya rasa harus mencari tahu siapa di belakang ini, saya sih maunya secepat sepatnya," tandas Titiek.

Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang berada di samping Titiek mengatakan, pihaknya menargetkan penyelesaian persoalan pagar laut  dalam satu minggu ke depan.

"Ya, kalau bisa seminggu ke depan bisa selesai Kami akan segera selesaikan, pokoknya secepatnya, betul-betul secepatnya," kata Trenggono. Ia menambahkan, pihaknya bekerja sesuai kewenangan KKP yaitu secara administrasi.

"Seperti yang kami janjikan pada Komisi IV DPR RI, kita akan secepat mungkin untuk mengungkap sesuai dengan kewenangan kami, yakni memeriksa dari aspek administratif," ucap Trenggono.

Ia juga berjanji akan meningkatkan koordinasi dengan instansi dan lembaga lain. Termasuk koordinasi dengan kepolisian dalam penyelesaian masalah hukum.

PAGAR MISTERIUS

Diberitakan indonesiamaritimenes.com sebelumnya, pagar laut terbuat dari bambu yang membentang sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, Banten, dibongkar oleh ratusan personel TNI AL bersama masyarakat pesisir. Sebelumnya pagar yang mengganggu aktivitas nelayan tersebut telah disegel KKP, namun tidak juga dibongkar. Pagar misterius tersebut tidak diketahui milik siapa.

Setelah sempat muncul pro dan kontra, pada Rabu (22/1/2025) pembongkaran kembali dilanjutkan dengan melibatkan instansi terkait lainnya selain TNI AL. Instansi yang terlibat antara lain KKP, KPLP Kemenhub serta sekitar 1.100 nelayan.

Aksi ini merupakan tindak lanjut dari pembongkaran pagar laut yang diinisiasi oleh TNI AL sejak Sabtu, 18 Januari 2025 lalu. Pembongkaran pagar laut ilegal yang disaksikan secara langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.

Selain Kasal, di lokasi hadir pula Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto dan sejumlah menteri antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono; Menteri ATR/BPN RI, Nusron Wahid; Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq. Hadir pula Kepala Bakamla Laksdya TNI Irvansyah; Kabaharkam Polri Komjen Mohammad Fadil Imran, Danpuspom TNI, Pangdam Jaya dan Pangkotama serta Pejabat Utama TNI AL.

Operasi pembongkaran pagar laut melibatkan 2593 orang, terdiri dari Prajurit TNI AL, nelayan sekitar, KKP, Polairud, dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Republik Indonesia (KPLP). Dari TNI AL sendiri diturunkan 753 personel.

TNI AL juga mengerahkan puluhan Alutsista di antaranya 1 Unit Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (Kapa), 2 Unit LVT Marinir, 3 Unit Opleger, 3 Unit Sea Rider, 6 Unit Perahu Karet dengan motor tempel, 9 Truk Pasukan, 2 Unit Kendaraan Kawal, 1 Unit Ambulance, dan beberapa kapal lainnya. (Arry/Oryza)





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook