- Logistik di Nias Menipis, KRI BAC-593 Angkut Bantuan 320 Ton Beras Bulog
- Sambut Maiden Voyage MV YM CONTINUITY, Terminal Teluk Lamong Perkuat Konektivitas Global
- Pelindo Petikemas Gratiskan Layanan Pengiriman Bantuan Korban Bencana Sumatera
- Menembus Jalur Darat dan Laut, TNI AL Serentak Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana
- Raih WTP Beruntun, KKP: Perkuat Pengawasan, Jaga Kepercayaan Publik
- Trauma Healing dan Pengobatan Massal di KRI RJW-992, Pulihkan Kesehatan dan Mental Korban Bencana
- Direktur Utama PT Pelni Cek Kesiapan KM Nggapulu Layani Angkutan Nataru 2025/2026
- Lanjutkan Misi Kemanusiaan, ASDP Kerahkan KMP Jatra I Angkut 44 Ton Bantuan untuk Sumatera
- Perkumpulan Perwira TNI/Polri Anak Medan Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Sumatera
- Pastikan Kedaulatan Negara, Dankodaeral VII Turun Langsung ke Pulau Batek
Pelindo Petikemas Gratiskan Layanan Pengiriman Bantuan Korban Bencana Sumatera

Keterangan Gambar : PT Pelindo Terminal Petikemas membebaskan biaya layanan peti kemas berisi barang bantuan bagi korban bencana di Aceh dan Sumatera. Foto: Pelindo Petikemas
Indonesiamaritimenews.com (IMN), SURABAYA: PT Pelindo Terminal Petikemas membebaskan biaya layanan peti kemas berisi barang bantuan bagi korban bencana di Aceh dan Sumatera. Pembebasan tersebut meliputi biaya container handling charges, biaya penumpukan, dan juga layanan atas receiving dan delivery.
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra mengatakan pembebasan biaya dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dan masyarakat dalam upaya penanganan bencana. Pembebasan biaya penanganan peti kemas diberikan oleh perseroan baik di terminal pelabuhan asal (muat) maupun di terminal pelabuhan tujuan (bongkar).
“Kebijakan ini berlaku sejak tanggal 1 Desember 2025 di seluruh terminal yang dikelola oleh PT Pelindo Terminal Petikemas,” jelas Widyaswendra, Kamis (18/12/2025).
Baca Lainnya :
- 71 Mahasiswa Magang dari 12 Perguruan Tinggi Dilepas Pelindo ke Dunia Nyata, Teruslah Membidik0
- Alat Baru Ramah Lingkungan, Operasional Meningkat, Pelayanan TPK Koja Lebih Cepat0
- Arus Peti Kemas Tumbuh 5 Persen, Pelindo Petikemas Optimis Capai Melebihi Target 20250
- Aksi Aspirasi TKBM, Terminal Peti Kemas Bagendang Dipastikan Berjalan Normal0
- Direktur Komersial Pelindo Soroti Pentingnya Perkuat Kapabilitas di Seluruh Lini Layanan0
Dalam pelaksanaannya perusahaan pelayaran diminta untuk menyampaikan nama kapal, tanggal pelayanan, muatan kapal dan juga nomor peti kemas yang berisi bahan bantuan. Selanjutnya pengelola terminal akan melakukan verifikasi untuk dapat diberikan kebijakan pembebasan biaya layanan peti kemas.
Widyaswendra menyebut mekanisme pemberian pembebasan biaya telah disampaikan oleh perseroan kepada para pengguna jasa. Terminal juga diminta untuk berkomunikasi dan koordinasi dengan kepada pada pemangku kepentingan termasuk Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan agar program tersebut dapat berjalan dengan maksimal.
Layani Tiga Rute
Presiden Direktur PT Meratus Line, Slamet Raharjo mengatakan perusahaan melalui Meratus Foundation membuka pengiriman bantuan secara gratis ke Sumatera. Program tersebut dilayani dalam tiga rute yakni Surabaya-Belawan, Jakarta-Belawan, dan Jakarta-Padang.
Hingga saat ini, Meratus telah melayani pengiriman 14 peti kemas yang berisi bantuan baik dari masyarakat umum maupun instansi yang bekerjasama salah satunya adalah Indonesian National Shipowners' Association (INSA). Bantuan tersebut ditujukan kepada posko-posko bantuan yang ada di Aceh, Medan, dan juga Padang.
Slamet menyebut pihaknya masih membuka kesempatan bagi masyarakat maupun instansi lainnya yang akan melakukan pengiriman bantuan ke Sumatra.
“Untuk pengiriman selanjutnya baru dapat kami layani pada Januari 2026 karena adanya kebijakan pembatasan angkutan truk selama periode Natal 2025 dan tahun baru 2026 yang dimulai pada Jumat (19/12) besok,” ungkap Slamet.
Seperti diketahui, banjir bandang dan longsor melanda wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara pada 22-25 November 2025. Korban jiwa mencapai 1.000 orang lebih, ratusan lainnya masih hilang. (Arry/Mar)











