Asongan dan Tenaga Kerja Bagasi di Pelabuhan Makassar Dirangkul, Diajak Tertib dan Beretika

By Indonesia Maritime News 13 Jun 2025, 05:40:14 WIB Pelabuhan
Asongan dan Tenaga Kerja Bagasi di Pelabuhan Makassar Dirangkul, Diajak Tertib dan Beretika

Keterangan Gambar : Para pedagang asongan dan tenaga kerja (TK) bagasi di lingkungan Pelabuhan Makassar, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 mengikuti sosialisasi di Terminal Penumpang Anging Mammiri, Kamis (12/6/2025). Foto: ist



Indonesiamaritimenews.com (IMN), MAKASSAR: Para pedagang asongan dan tenaga kerja (TK) bagasi di lingkungan Pelabuhan Makassar, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 mengikuti sosialisasi di Terminal Penumpang Anging Mammiri, Kamis (12/6/2025).

Kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan ketertiban, kenyamanan, dan kesejahteraan. Kegiatan ini dilaksanakan Pelindo Regional 4 berkolaborasi dengan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Lainnya :

Dinsos menurunkan tim penyuluh profesional untuk memberikan pemahaman kepada para pedagang asongan dan TK bagasi mengenai pentingnya tertib aktivitas, etika pelayanan, hingga alternatif pemberdayaan ekonomi yang dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Yusida M. Palesang, Division Head Operasi Pelindo Regional 4; Badaruddin Manaf, Staf Pratama II (PFSO) Pelindo Regional 4 Makassar; Abdul Halid, serta Tim Penyuluh dari Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan yang menangani Rehabilitasi Sosial yaitu Abdul Halid, Pekerja Sosial Ahli Madya, Maghfiran Raiman, Penyuluh Sosial Ahli Muda, Rifka Ahlan, Pekerja Sosial Ahli Muda, dan Sumarni, Pekerja Sosial Ahli Muda.

Dalam sambutannya, Division Head Operasi Pelindo Regional 4, Yusida M. Palesang mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab sosial Pelindo dalam mewujudkan pelabuhan sebagai ruang publik yang aman, ramah, dan tertib.

“Kami menyadari bahwa pedagang asongan dan TK bagasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas pelabuhan. Namun, perlu ada pemahaman bersama mengenai batasan dan tata tertib yang harus dijaga demi kelancaran operasional dan kenyamanan penumpang. Sosialisasi ini juga kami arahkan sebagai langkah awal menuju pembinaan dan pemberdayaan ke depannya,” ungkap Yusida.

Lebih lanjut, dia menegaskan Pelindo tidak dalam posisi menghilangkan mata pencaharian masyarakat, melainkan menertibkan pola interaksi agar selaras dengan standar pelayanan yang berlaku di Pelabuhan Makassar.

Apalagi Pelabuhan Makassar akan menjadi pelabuhan hub untuk kegiatan ekspor dan impor. “Oleh karena itu, mari kita jadikan Pelabuhan Makassar menjadi pelabuhan yang lebih baik lagi ke depan,” tukasnya. 

Sementara itu, Abdul Halid, Pekerja Sosial Ahli Madya Dinas Sosial Provinsi Sulsel menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi sinergi ini karena sejalan dengan misi pemberdayaan sosial dan pengurangan kerentanan ekonomi masyarakat sektor informal.

“Kami memberikan pemahaman soal etika berdagang di ruang publik, serta memperkenalkan peluang program pemberdayaan yang bisa diakses oleh mereka. Sosialisasi ini bukan hanya bicara aturan, tapi juga solusi dan kesempatan yang bisa diraih jika mereka ingin beralih atau mengembangkan usahanya,” ujar Abdul Halid.

Disambut Baik

Para pedagang asongan dan TK bagasi pun menyambut baik sosialisasi ini dan berharap ada tindak lanjut yang berpihak pada peningkatan kesejahteraan mereka.

Salah satu pedagang asongan yang telah cukup lama berjualan di Pelabuhan Makassar mengakui bahwa kegiatan ini membuatnya merasa diperhatikan.

“Biasanya kami cuma dengar ada penertiban saja, tapi kali ini kami diberikan penjelasan dengan baik. Saya berharap kalau ada pelatihan atau bantuan usaha, kami juga dilibatkan,” katanya.

Senada, salah seorang tenaga kerja bagasi Pelabuhan Makassar juga mengaku antusias mendapatkan sosialisasi langsung dari pihak Pelindo dan Dinas Sosial.

“Melalui sosialisasi ini, kami bisa lebih mengetahui aturan dan cara kerja yang lebih aman dan sesuai prosedur. Kami siap ikut kalau ada pelatihan ke depannya,” ucapnya.

Melalui kegiatan ini, Pelindo Regional 4 berharap tercipta ekosistem pelabuhan yang tertib, aman, dan manusiawi bagi seluruh pihak yang terlibat, serta memperkuat sinergi antara pengelola pelabuhan, instansi pemerintah, dan masyarakat sekitar dalam membangun masa depan pelabuhan yang inklusif. (Arry/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook