- Jelang Audit IMSAS 2025, Ini Langkah Persiapan Kemenhub
- KKP Genjot Budidaya Ikan di Sumatera Selatan, Produksi Musi Rawas Paling Tinggi
- Program MBG, Kasal Makan Bergizi Gratis Bersama Pelajar SMA Hang Tuah 1 Jakarta
- Dukung Konektivitas, ASDP Relokasi Dua Kapal KMP Temi dan KMP Erana di Cabang Ambon
- Penyelundupan Senpi Ilegal Digagalkan Marinir di Pelabuhan Ambon
- Perahu Tenggelam, 2 Nelayan Terombang-ambing di Selat Riau Diselamatkan KRI Silas Papare-386
- Setahun, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- Kombes AM Kamal, Dari Operasi DOM Aceh hingga Satgas Damai Papua, Mengabdi untuk Negeri
- Hilirisasi Rajungan di Jepara, KKP Dorong Ekonomi Masyarakat Pesisir Naik Kelas
- Gotong Royong, TNI AL dan Masyarakat Bangun Tanggul Penahan Abrasi di Tapal Batas
Soal Politik Dinasti, Prabowo: Salahnya Apa, Kita Dinasti Merah Putih!
Keterangan Gambar : Presiden Jokowi (kiri) bersama Prabowo Subianto seusai menghadiri Hari Santri Nasional di Surabaya. Foto: instagram Prabowo
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Langkah Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo maju di Pilpres 2024 menuai pro dan kontra. Berbagai kalangan menilai Jokowi sedang membangun dinasti politik dengan memasangkan Gibran sebagai bacawapres pendamping Prabowo.
Menanggapi hal ini, Prabowo pun angkat bicara. Menurut Ketum Partai Gerindra ini, tidak ada yang salah bila tujuannya berbakti pada rakyat dan negara.
Baca Lainnya :
- 12 Dubes Negara Sahabat Serahkan Surat Kepercayaan ke Presiden Jokowi0
- Sah! Gibran Cawapres Pendamping Prabowo, Rabu Daftar ke KPU0
- Giliran Bacapres Ganjar-Mahfud Cek Kesehatan di RSPAD 0
- Tok! Gibran Rakabuming Resmi Diusung Golkar Jadi Cawapres Prabowo0
- Ganjar-Mahfud MD Daftar ke KPU, Megawati Minta Pemilu Demokratis dan Jujur 0
"Kita dinasti merah putih, kita dinasti patriot. Kita dinasti yang ingin mengabdi untuk rakyat. Kalau dinasti Pak Jokowi ingin berbakti kepada rakyat, kenapa? Salahnya apa?" kata Prabowo di Jakarta, Senin (23/10/2023).
Prabowo juga mengungkapkan, ia adalah bagian dari dinasti karena putra dari Sumitro Djojohadikusumo dan cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo.
Akan tetapi, dia menegaskan bahwa dinasti keluarganya ingin mengabdi kepada rakyat dan negara Indonesia.
"Saya juga dinasti. Anaknya Sumitro, cucunya Margono. Paman saya gugur untuk Republik Indonesia," ungkap Prabowo.
Sumitro Djojohadikusumo merupakan menteri di era Orde Baru sementara Raden Mas Margono Djojohadikusumo merupakan pendiri Bank BNI, serta pernah menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Agung.
Seperti diketahui, Gerindra bersama 7 parpol koalisi resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai bacawapres mendampingi bacapres Prabowo Subianto. Gibran yang kini menjabat sebagai Walikota Solo, bisa melenggang ke Pilpres setelah Mahkamah Konstitusi (MK) membolehkan capres/cawapres berusia di bawah 40 tahun bila pernah atau sedang menjadi kepala daerah.
MK mengabulkan gugatan tentang syarat capres-cawapres berusia minimal 40 tahun atau pernah menjabat sebagai kepala daerah. Gibran sendiri kini berusia 36 tahun.
Dipilihnya Gibran menjadi bacawapres diumumkan sendiri oleh Prabowo Subianto pada Minggu (22/10/2023) malam. Pro dan kontra pun bermunculan. Banyak kalangan menilai, Gibran sebagai representasi dinasti politik Jokowi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman juga angkat suara. Ia menolak anggapan negatif dipilihnya Gibran sebagai bentuk dari dinasti politik.
Anggota Komisi III DPR ini menilai sosok yang menjadi keturunan atau keluarga, memiliki suara elektoral dan berkompetensi dan berkompetisi secara adil, tidak bisa dianggap sebagai praktik politik dinasti.
"Yang baru disebut dinasti dalam konotasi negatif ketika terjadi yang namanya nepotisme," tandas Habib. (Arry/Oryza)