Setelah Merger Pelindo, Erick Thohir Bakal Rampingkan BUMN Karya

By Indonesia Maritime News 04 Mei 2023, 18:55:15 WIB BUMN
Setelah Merger Pelindo, Erick Thohir Bakal Rampingkan BUMN Karya

Keterangan Gambar : Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: instagram


Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal menggabungkan BUMN Karya. Perusahaan plat merah itu dirampingkan dari sembilan perusahaan menjadi empat.

Perampingan tersebuat akan membuat setiap BUMN Karya bisa fokus pada bidang tertentu karena tidak semua proyek dikerjakan. 

Erick mengatakan, konsolidasi BUMN Karya sudah ada dalam buku biru yang dibuat dengan melibatkan Boston Consulting Group. 

Baca Lainnya :

"Kita tetap melakukan konsolidasi sesuai dengan buku biru dua tahun yang lalu, itu dibangun Boston Consulting Group. Kita sudah review, sebaiknya karya-karya ini dari sembilan jadi empat. Jadi ada expertise (keahlian) masing-masing, tidak semua palugada, ada bukunya," ungkap Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/5/2023). 

Erick memastikan konsolidasi BUMN Karya tidak menghambat proyek pembangunan yang sedang dikerjakan. Oleh sebab itu, mekanisme konsolidasinya akan dalam dua bentuk, yakni merger dan sistem kepemilikan. Karena jangan sampai kontraproduktif merger konsolidasi berdampak menghambat perkembangan usahanya."Jadi kita mesti hati-hati," sambung Erick. 

Perusahaan BUMN Karya yang akan dilakukan konsolidasi yaitu: PT Hutama Karya (Persero) akan digabungkan dengan PT Waskita Karya (Persero). Lalu, PT PP (Persero) digabungkan dengan PT Wijaya Karya (Persero) atau Wika. 

Perusahaan lainnya yang berada di bawah PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan PT Danareksa (Persero) akan dikonsolidasikan dengan mekanisme merger. Namun, rencana konsolidasi BUMN Karya tersebut masih dalam pembahasan. Sebab arus kas (cashflow) masing-masing perusahaan harus dipastikan cukup baik dan tidak saling memberatkan ketika peroses konsolidasi dilakukan. 

Catatan indonesiamaritimenews.com  sebelumnya, Erick mengambil keputusan melakukan merger terhadap 4 BUMN Pelabuhan menjadi satu, yakni PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo pada 1 Oktober 2021. Hasil evaluasi, dua tahun pasca-merger Pelindo mencapai kinerja positif.

Beberapa waktu lalu Erick mengatakan, merger terbukti mempermudah koordinasi pengelolaan pelabuhan di seluruh Indonesia. Kata Erick, merger Pelindo membawa BUMN ini ke peringkat delapan operator terminal petikemas terbesar dunia. 

“Dampaknya, kontribusi terhadap negara melalui dividen, PNBP, konsesi, dan pajak penghasilan, juga meningkat signifikan," tukas Erick.

Data yang dirangkum indonesiamaritimenews.com tahun lalu Pelindo meraih nilai konsesi sebesar Rp473 miliar. Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya yaitu Rp360 miliar. Kemudian, PNBP sedikit tumbuh menjadi Rp173 miliar dari 2021 yakni sekitar Rp157 miliar. Dividen Pelindo juga melesat signifikan dari Rp560 miliar menjadi Rp1,317 triliun. (Arry/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook