IPC TPK Perluas Jaringan Ekspor, Buka Rute Langsung Indonesia-Vietnam

By Indonesia Maritime News 04 Nov 2025, 12:54:49 WIB Logistik
IPC TPK Perluas Jaringan Ekspor, Buka Rute Langsung Indonesia-Vietnam

Keterangan Gambar : Kapal MV Feng Hai 98 milik Iran Shipping Line resmi sandar pada Jumat (31/10/2025) di Terminal Operasi 3 IPC TPK Tanjung Priok, yang menandai pembukaan layanan baru direct call to Hai Phong, Vietnam. Foto: IPC TPK



Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) telah resmi melayani rute pelayaran langsung dari Pelabuhan Tanjung Priok ke pelabuhan utama di Vietnam, ditandai dengan sandarnya kapal MV Feng Hai 98 milik Iran di Pelabuhan Tanjung Priok.

Kapal MV Feng Hai 98 milik Iran Shipping Line resmi sandar pada Jumat (31/10/2025) di Terminal Operasi 3 IPC TPK Tanjung Priok, yang menandai pembukaan layanan baru direct call to Hai Phong, Vietnam. 

Melalui kolaborasi strategis dengan tiga pelayaran internasional, IPC TPK kini menghadirkan tiga layanan direct call yang menghubungkan Terminal Operasi 3 Pelabuhan Tanjung Priok langsung ke pelabuhan-pelabuhan utama di Vietnam.

Kapal MV Feng Hai 98 milik Iran Shipping Line resmi sandar di Terminal Operasi 3 IPC TPK Tanjung Priok sebagai bagian dari pembukaan layanan baru direct call to Hai Phong, Vietnam. Dalam pelayaran perdananya, kapal ini dilayani sebanyak 395 boks petikemas untuk kegiatan bongkar dan muat. Rute yang ditempuh kapal tersebut meliputi Jakarta – Port Klang – Hai Phong – Jakarta.

Baca Lainnya :

Corporate Secretary IPC TPK, Pramesti Wulandary menyatakan langkah ini sebagai bukti IPC TPK mendukung peningkatan ekspor nasional.

“Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen IPC TPK dalam mendukung peningkatan ekspor nasional, khususnya ke Vietnam yang tengah tumbuh pesat sebagai pusat industri dan logistik Asia Tenggara,” ujar Pramesti Wulandary dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).

Sepanjang tahun 2025, IPC TPK telah menggandeng tiga mitra pelayaran internasional untuk memperkuat jaringan ekspor menuju kawasan ini, yaitu: KM HT Progress dari FIAS Shipping Line dengan tujuan Bangkok dan Vietnam; MV Alvan dari HDAS Co bekerja sama dengan agen Karana Line; dan MV Feng Hai 98 dari Iran Shipping Line dengan tujuan akhir Hai Phong, Vietnam.

Kehadiran layanan-layanan ini menurut Pramestu tidak hanya memperluas jangkauan logistik nasional, tetapi juga memberikan efisiensi waktu dan biaya bagi pelaku ekspor Indonesia.

Dalam konteks yang lebih luas, Pemerintah Indonesia dan Vietnam menargetkan nilai perdagangan bilateral mencapai USD 18 miliar (setara Rp 294,1 triliun) pada tahun 2028. Kolaborasi ini menjadi langkah penting menuju kemitraan strategis yang semakin komprehensif antara kedua negara.

Hai Phong sendiri dikenal sebagai kota pelabuhan strategis di Vietnam Utara yang menjadi pionir dalam pengembangan logistik hijau dan berkelanjutan. Berdasarkan data Vietnam.vn, kota ini bertumpu pada tiga pilar utama: industri-teknologi, pelabuhan-logistik, dan pariwisata-perdagangan.

“Kerja sama ini menjadi fondasi penting untuk memperluas akses pasar ekspor Indonesia ke Asia Tenggara. Dengan layanan direct call, rantai pasok bisa lebih efisien, kompetitif, dan memberi nilai tambah bagi pelaku usaha nasional," kata Pramesti.

"Melalui kolaborasi dengan berbagai pelayaran internasional, IPC TPK berupaya memastikan pelabuhan Indonesia menjadi simpul penting dalam jaringan perdagangan Asia Tenggara” tutup Pramesti.

Sebagai catatan, IPC TPK sebelumnya juga telah membuka rute langsung ke India pada penghujung Tahun 2023, dan ke Rusia di awal Tahun 2024. Pada akhir September 2025, volume peti kemas yang mencapai 304.358 TEUs, naik dari 264.262 TEUs pada September 2024. (Arry/Mar)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook