- Logistik di Nias Menipis, KRI BAC-593 Angkut Bantuan 320 Ton Beras Bulog
- Sambut Maiden Voyage MV YM CONTINUITY, Terminal Teluk Lamong Perkuat Konektivitas Global
- Pelindo Petikemas Gratiskan Layanan Pengiriman Bantuan Korban Bencana Sumatera
- Menembus Jalur Darat dan Laut, TNI AL Serentak Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana
- Raih WTP Beruntun, KKP: Perkuat Pengawasan, Jaga Kepercayaan Publik
- Trauma Healing dan Pengobatan Massal di KRI RJW-992, Pulihkan Kesehatan dan Mental Korban Bencana
- Direktur Utama PT Pelni Cek Kesiapan KM Nggapulu Layani Angkutan Nataru 2025/2026
- Lanjutkan Misi Kemanusiaan, ASDP Kerahkan KMP Jatra I Angkut 44 Ton Bantuan untuk Sumatera
- Perkumpulan Perwira TNI/Polri Anak Medan Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Sumatera
- Pastikan Kedaulatan Negara, Dankodaeral VII Turun Langsung ke Pulau Batek
Perkuat Daya Saing Ekspor, KKP dan DWF Indonesia Genjot Kompetensi Pekerja Pembekuan Tuna

Keterangan Gambar : Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) melalui Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan (Puslat KP) bersinergi dengan Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pekerja Pembekuan Ikan Tuna. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong peningkatan kualitas produk perikanan Indonesia agar mampu bersaing di pasar global.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) melalui Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan (Puslat KP) bersinergi dengan Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pekerja Pembekuan Ikan Tuna pada pertengahan Desember 2025 di Benoa, co Bali.
Kegiatan yang difasilitasi Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi ini diikuti 31 peserta dari 15 perusahaan pengolahan tuna di Benoa. Pelatihan ini menjadi bagian dari langkah peningkatan standar kompetensi tenaga kerja sektor pengolahan tuna, salah satu komoditas unggulan ekspor perikanan Indonesia.
Baca Lainnya :
- Lulus Kuliah Gratis Program KKP, Ribuan Anak Nelayan Anti Nganggur, Terserap Dunia Kerja0
- KKP Optimistis PNPB Perikanan 2025 Tembus Rp1,15 Triliun, Disalurkan untuk Kesejahteraan Nelayan0
- Blue Food Jadi Penopang Kebutuhan Protein Nasional, KKP: Bandeng Kalahkan Salmon0
- Kapal Nelayan Nyaris Tenggelam, Diselamatkan Armada KKP0
- KKP Luncurkan Manual Pengukuran Karbon Biru Lamun Nasional, Ini Fungsinya0
“Pelatihan ini adalah implementasi dari kerja sama yang terjalin sejak 28 Agustus 2024 untuk penguatan kapasitas dan sertifikasi pekerja pengolahan tuna. Ini merupakan komitmen BPPSDM KP dalam mendukung industri perikanan nasional yang berkelanjutan,” terang Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta dalam siaran resmi di Jakarta, Kamis (18/12/2025).
Sebagai informasi, nilai ekspor perikanan Indonesia menunjukkan tren positif dalam empat tahun terakhir, di mana komoditas tuna, tongkol, dan cakalang menjadi penyumbang utama. Karena itu, peningkatan kompetensi tenaga kerja menjadi aspek penting untuk menjaga mutu dan memenuhi standar ekspor.
Hal selaras disampaikan Kepala Puslat KP, Lilly Aprilya Pregiwati. Pihaknya menegaskan pentingnya peningkatan kualitas SDM dalam menjaga mutu produk. Para peserta, sambungnya, mendapat materi pelatihan terkait sanitasi dan higienitas produksi, penanganan bahan baku, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), proses pembekuan, hingga teknik pengemasan produk tuna beku.
“Industri tuna menghadapi standar mutu internasional yang semakin ketat. Pekerja di lini produksi harus memiliki keterampilan teknis, pengetahuan sanitasi, serta pemahaman tentang keselamatan kerja. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan SDM di sektor strategis ini siap bersaing dan mampu menjaga standar internasional,” jelasnya.
Tenaga Kompeten
Sementara itu Direktur Program DFW Indonesia, Imam Trihatmadja, menyebut pelatihan ini sebagai langkah awal untuk melahirkan tenaga pengolah tuna yang kompeten dan siap menapaki jenjang karier yang lebih baik.
Manfaat pelatihan ini juga dirasakan langsung oleh peserta. Sonta dari PT Perintis Jaya Internasional menyebut kegiatan ini sangat berguna bagi peningkatan wawasan pekerja sektor perikanan, terutama terkait peningkatan kualitas produksi perikanan.
Dani dari PT Bali Mina Utama turut menyampaikan apresiasi atas pelatihan ini dan berharap dapat meningkatkan keterampilan sehingga mampu menghasilkan produk yang lebih berkualitas di pabrik-pabrik pengolahan tuna di Benoa.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa peningkatan kapasitas pekerja merupakan bagian penting dari transformasi industri perikanan nasional. SDM yang kompeten adalah kunci keberhasilan industri tuna, serta memperkuat daya saing ekspor dan mendukung visi ekonomi biru Indonesia. (Arry/Mar)











